part 59 -Kebersamaan.

12 3 1
                                    








Kinara terdiam ditempatnya. Matanya menatap lurus, disana ada Oma Ralin dan mama Reva juga Zara.

Perasaan Kinara mendadak gundah. Takut terjadi sesuatu pada Zara.

Berjalan cepat menghampiri mereka.

"Oma."

Oma Ralin tersenyum miring, "tidak salah lagi feeling Oma. Kamu akan kesini."

"Oma. Nara mohon," Kinara benar-benar takut dengan apa yang mungkin akan terjadi. Melihat Zara duduk di kursi tanpa ekspresi.

"Oma sudah bilang jangan temui dia."

"Maafkan Nara, Oma."

"Maaf kamu sudah terlambat Nara. Oma berubah pikiran, Oma tidak akan menunggu kamu lulus. Kita berangkat setelah kenaikan kelas."

"Oma."

"Untuk sekarang, Oma akan memberi kamu waktu bersama dia," Oma Ralin berjalan mendekati Kinara, "dan ingat. Hanya dua Minggu."

Setelah mengatakan itu Oma Ralin pergi bersama mama Reva.

Kinara langsung berhambur memeluk Zara. Zara sendiri tidak membalas pelukan tersebut namun tidak menolak.

"Kamu gak papa kan?" tanya Kinara khawatir.

Zara menoleh menatap Kinara lekat, "kenapa kakak khawatir."

"Zara. Kakak sayang sama kamu. Kamu gak di apa-apain kan?" Kinara kembali bertanya. Dia terlalu takut terjadi apa-apa pada Zara.

Zara menggeleng lemah, "mereka hanya memperingati."

Kinara menunduk dalam, "maaf."

Zara beranjak dari duduk nya. Menarik tangan Kinara, "kakak gak punya waktu banyak kan. Cuma dua Minggu waktu buat kita sama-sama."

Kinara berdiri. Menatap Zara dengan tatapan sendu, "Zara kamu."

"Aku mau ngabisin waktu sama kakak selama dua Minggu, malam ini aku mau tidur bareng."

Kinara tersenyum dan mengangguk.



__________________________




Setelah berjamaah isya. Kinara dan Zara berbaring di atas kasur. Kinara menoleh, menatap wajah Zara.

"Zara," panggil Kinara pelan.

Zara menoleh kesamping menunggu Kinara berbicara.

"Boleh tanya?" tanya Kinara pelan.

Zara mengangguk.

"Maaf sebelumnya. Tapi, apa yang membuat kamu bisa nerima kakak?" tanya Kinara hati-hati.

Zara memandang lurus keatas. Menatap langit-langit kamarnya, "bunda," ucap Zara pelan.

"Bunda datang dalam mimpi aku. Bunda cuma bilang, 'baik-baik ya sama kakak. Sampaikan salam dan permohonan maaf dari bunda untuk kakak, bunda sudah bahagia disini bersama papah Rega' kata-kata bunda yang ada dalam mimpi aku itu yang membuat aku bisa nerima kakak."

"Lagi pula. Rasanya capek hidup dalam kebencian. Membenci seseorang tidak membuat aku bahagia kak."

Kinara tersenyum simpul. Lega rasanya mendengar penuturan dari Zara.

"Kalau nanti mimpiin bunda lagi, salam juga ya untuk bunda. Dan sampaikan maaf kakak pada bunda."

Zara menoleh menatap Kinara, "kakak udah maafin bunda?"

Kinara mengangguk, "bunda gak pernah salah dimata kakak."

Hening beberapa saat sampai Kinara kembali bersuara, "maaf karena keluarga kakak kalian menderita."

Zara menggeleng, "itu memang hidup yang harus kita jalani. Mereka seperti itu karena mereka marah dan menganggap aku dan bunda merebut papah Rega dan kak Nara."

"Terima kasih sudah mengerti."

"Kak."

"Iya."

Zara menatap Kinara intens, "makasih udah mau berkorban untuk bunda. Aku tahu, apa yang kakak korban kan untuk kesembuhan bunda. Dan aku juga tahu apa yang kakak korbankan untuk sekolah aku."

Kinara terdiam sejenak lalu tersenyum simpul, "kakak cuma ingin kalian hidup dengan layak."

"Kak. Are you okey?"

"Yaaah. Makanya kamu jangan suka bolos sekolah, kakak sangat-sangat berkorban untuk sekolah kamu."

Zara terkekeh pelan, hatinya terasa lebih lega setelah bisa menerima Kinara dan memaafkan tentang apa yang sudah terjadi.

"Aku janji. aku gak akan sia-sia kan pengorbanan kakak," ucap Zara sunggguh-sungguh.

Kinara tersenyum senang mendengar nya. Mereka pun tertawa bersama, tak lama keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing sembari menatap langit-langit kamar.

"Mereka jahat ya."

Kinara terkekeh pelan, "sayang nya. Mereka adalah hal yang berharga dalam hidup kakak. Mama Reva dan Om Marco sudah seperti orang tua kandung bagi kakak. Dan Oma, dia adalah Oma terbaik buat kakak."

"Kakak benar-benar akan pergi?"

Kinara mengangguk, "selama kakak gak ada. Jadi anak baik-baik ya."


___________________________


Insyaallah besok update lagi🤗 doain ya semoga bisa update😊


Salam peluk online🤗

Hi Ukhti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang