part 01 -Awal

495 35 2
                                    

01 Hai Ukhti❤

Percaya cinta pada pandangan pertama?

❤❤❤

Pagi ini matahari tak menampakan sinarnya, hujan turun begitu deras. mungkin jika hari ini adalah hari libur Fateh akan kembali menutupi tubuh nya dengan selimut setelah solat subuh.

Dengan ogah-ogahan Fateh memasukan beberapa bukunya ke dalam tas ransel nya.

Dia sudah rapih dengan seragam sekolah nya, terdengar suara ketukan membuat Fateh berjalan membukakan pintu meski sedikit malas.

Fateh mendapati wajah yang begitu mirip dengan nya, nyaris tak ada satupun yang berbeda baik bentuk rambut atau tinggi badan nya.

Fateh mengangkat dagunya malas seakan berkata apa?

"Berangkat bareng nggak?" Fathan yang mengerti pun bertanya sambil melipat kedua tangan nya di depan dada bidang nya.

Fateh menggeleng sambil menunjuk beberapa bukunya yang terlihat begitu berantakan di atas meja belajar nya.

"Pr gue belum selesai, tinggal dikit lagi," jawab Fateh.

Fathan mengernyit lalu melihat jam di pergelangan tangan nya.

"Bentar lagi bel, inget, jangan telat. gue tunggu lo di gerbang sekolah," ucap Fathan memperingati.

"Gue nggak janji," Fateh memamerkan deretan gigi putih nya.

Fathan menghela napas berat.
"Telat satu detik aja gue laporin sama bunda," ancam Fathan.

"Ancaman nya mas...," belum selesai Fateh berucap Fathan sudah hilang dari pandangan nya.

Fateh mendengus.

"Waalaikumsalam," teriak Fateh lalu menutup pintu kamar nya.

Saat ini bunda dan ayah nya sedang pergi berlibur, honeymoon katanya.

Fateh menyelesaikan pr nya, setelah selesai Fateh merapihkan tas ransel nya lalu beranjak dari kamar nya.

❤❤❤

Fateh menutup gerbang rumah nya, nasib nya sial hari ini. dia mengumpat beberapa kali, dia menyesal tidak menerima tawaran Fathan tadi.

Menyesal memang selalu berada di akhir, bagaimana mungkin di saat genting seperti ini motor nya malah mogok.

Untung saja hujan sudah berhenti, jadi Fateh tak perlu repot-repot membawa payung.

Fateh memicingkan matanya saat melihat mobil berwarna merah keluar dari gerbang rumah yang berada tepat di depan rumah nya.

Fateh mengembangkan senyum nya, dengan sigap Fateh merentang kan tangan nya di tengah jalan. tidak, Fateh tidak berniat untuk bunuh diri.

Mobil berhenti tepat di depan Fateh, lebih tepat nya berhenti mendadak. sang pemilik mobil keluar dengan lirikan sinis nya pada Fateh.

"Mau mati lo!"sarkas nya pada Fateh.

Fateh tersenyum sambil menurunkan tangan nya yang tadi ia rentangkan.

Hi Ukhti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang