Mika memasuki kamar pasien dimana umi Atika di rawat, sudah tiga hari umi Atika di rawat di rumah sakit ini.
Saat memasuki kamar Mika melihat kakak nya Farhan dan Afida, istrinya.
Di pojok juga ada Fateh yang tengah memainkan ponselnya, saat mendengar suara pintu terbuka Fateh mendongak sesaat kemudian kembali menatap ponselnya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam Mika. Loh, kamu kok sendiri, Maira mana?" tanya Afida yang tak melihat keberadaan Maira.
"Tadi ketemu Fathan di taman rumah sakit, jadi, Maira aku titipin sama Fathan dan teman nya," jelas Mika sembari memberikan jinjingan yang di bawa nya pada Afida.
Afida menaruh jinjingan tersebut di atas nakas, "temannya?"
Mika melihat kearah umi Atika yang begitu memprihatinkan, umi Atika tengah tertidur pulas, "iya, katanya teman sekolah nya. Namanya Kinara."
Mendengar nama Kinara di sebut membuat Fateh mendongak dan menatap Mika intens, "tadi tante bilang apa?"
Mika yang kaget pun menoleh ke arah Fateh, "maksudnya apa?"
Fateh berdecak sebal, "maksud tante tadi teman nya Fathan namanya siapa?" tanya Fateh.
"Kinara," jawab Mika.
"Serius Kinara tan? Perempuan berhijab? Putih? Manis?" pertanyaan beruntun keluar membua Mika semakin bingung.
Mika mengangguk, "yaa-, perempuan berhijab cantik pula-"
Tanpa menunggu ucapan Mika. Fateh berlalu begitu saja meninggalkan semua orang di ruangan itu yang menatap nya aneh.
Mika melengkungkan senyum nya penuh arti, "bau-bau akan perang antar saudara kembar nih."
❤❤❤❤❤
Fateh menghampiri Fathan dan Maira yang tengah duduk di bangku taman. Maira yang tengah Menikmati ice cream nya sedangkan Fathan sibuk dengan ponselnya.
Fateh celingak celinguk mencari sosok yang ada di pikiran nya, Fathan dan Maira mendongak menatap Fateh aneh.
"Kak Fateh cari apa?" pertanyaan Maira sangat mewakili Fathan.
Fateh menatap kearah Maira dan Fathan, "Kinara, dimana Kinara?"
Fathan menaikan alis nya, "maksud lo?"
"Kinara mana? Kata tante Mika ada Kinara disini."
"Pulang," jawab Fathan sesimple-simple nya dengan wajah sedatar-datar nya.
Fateh menghela napas kasar lalu berdecak sebal, matanya bergulir menatap kearah Maira, mendekati Maira kemudian bertanya dengan nada lembut, "Maira kenal kakak cantik yang bernama Kinara?"
Maira mengangguk polos seraya menjilati ice cream nya, "kenal, baru aja kenalan tadi."
Fateh tersenyum puas, "terus sekarang kak Kinara nya kemana?"
"Udah pulang," jawab Maira.
"Aaah..., kenapa lo nggak bilang sih kalau ada Kinara," ucap Fateh menatap Fathan yang tengah memainkan ponsel berwarna hitam nya.
"Kenapa harus bilang," jawab Fathan sekenanya tanpa menoleh kearah Fateh.
Fateh berdecak, kenapa juga dia memiliki kembaran yang sangat datar ini, bahkan tidak satu frekuensi dalam hal apapun.
"Aah, percuma dong gue lari kesini," gerutu Fateh.
Fathan tetap memainkan ponselnya mengacuhkan ocehan Fateh, begitupun dengan Maira yang asyik menjilati ice cream nya.
Jiwa iseng Fateh pun muncul, laki-laki berkaus hitam itu merebut ice cream Maira kemudian lari memasuki area rumah sakit, karena Fateh tahu Maira sangat takut dengan rumah sakit, jadi, Maira tidak mungkin mengejarnya lalu menjambak nya seperti biasa.
Maira menangis kencang karena kejahilan Fateh, selalu saja kakak sepupunya itu menjahili nya, sedangkan Fathan yang mendengar tangisan Maira dan rengekan Maira meminta dirinya untuk mengejar Fateh dan mengambil ice cream nya hanya mampu menghela pasrah.
❤❤❤❤❤
Part nya pendek ya? Maaf baru bisa up😔 tapi sebisa mungkin author akan sering update🤗 lanjut lagi nggak?
Salam peluk online❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ukhti [END]
Roman pour AdolescentsMuhamad Fateh Fazal, saudara kembar Muhammad Fathan Fazal. Meski kembar mereka memiliki sifat yang bertolak belakang. Fathan lebih kalem dan pendiam sedangkan Fateh lebih pecicilan dan ekspresif. Suatu ketika, Fateh bertemu dengan seorang wanita ber...