❤Jadi Imam❤
Fateh masuk kedalam kamar Fathan, mengabaikan tatapan tajam dari Fathan. tidur di kasur dan memeluk guling.
"Menurut lo, dosa nggak sih suka sama cewek?" tanya Fateh kemudian.
Fathan diam saja, mengabaikan. tumpukan di depan nya lebih menarik sepertinya.
Fateh mendudukan dirinya, menatap heran ke arah Fathan, "lo denger gue ngomong nggak?"
Fathan mengangguk singkat tanpa mengalihkan pandangan nya dari kertas-kertas yang menumpuk di depan nya.
Fateh mendengus, "gue suka sama dia tapi takut dosa."
"Lupain!"
"Udah, tapi nggak bisa," Fateh tersenyum tampan menyugar rambut nya ke arah Fathan.
"Jangan mengejar kalau hanya untuk menuntaskan rasa penasaran saja," Fathan berucap bijak kembali fokus pada pekerjaan nya.
"Gue jamin, ini bukan rasa penasaran. tapi rasa ingin memiliki," jelas Fateh.
"Jangan terlalu berharap pada manusia, karena manusia hanya akan mengundang kekecewaan."
Fateh ber-angsur mendekati Fathan, "lo yakin nggak ada makhluk yang nempel di lidah lo?"
Fathan menatap Fateh aneh, "maksud lo."
"Bijak sekali anda ini," kekeh Fateh. perasaan nya sedang senang hari ini. jadi, jangan heran kalau kalian terus melihat Fateh tersenyum.
"Kinara Aisyah Zeira," Fateh menggumam kan nama lengkap Kinara membuat Fathan meluruskan pandangan nya.
Merasa terganggu, Fathan mengusir Fateh, "lo bisa keluar nggak."
Fateh menggeleng, watados. lalu mendengus pelan, "enak ya jadi lo Than," ucap Fateh.
(Wajah tanpa dosa)
Fathan menatap heran ke arah Fateh sambil menaikan sebelah alisnya.
Fateh balas menatap Fathan, Fateh merasa sedang mengaca saat ini, "enak aja, bisa sama Kinara terus tiap hari."
Fathan menatap jengah adik kembar nya, "kita nggak berduaan, banyak anggota OSIS lain nya," jelas Fathan.
"Ya setidak nya bisa ketemu tiap hari," Fateh memajukan bibir nya lucu.
"Udah sana keluar, lo disini ngerecokin doang," secara sadis Fathan mengusir Fateh sambil mendorong tubuh Fateh keluar.
❤❤❤
Fateh melangkah kan kaki nya menuju balkon kamar nya, menyangga pada pembatas balkon. netranya terus mengarah pada rumah Shakila.
Bibir Fateh tertarik ke atas kala melihat Kinara keluar dari gerbang, netra Fateh tak henti nya memperhatikan gerak-gerik Kinara.
Senyuman Fateh kian mengembang, Kinara begitu menggemaskan. berkali-kali Kinara menghentak-hentakan kaki nya ke aspal, bibir nya mengerucut lucu.
Sepertinya Kinara tengah kesal, Fateh melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. sudah masuk waktu dzuhur, sedikit berat hati Fateh masuk kedalam kamar nya untuk menunaikan kewajiban nya.
❤❤❤
Ini sudah masuk waktu dzuhur, tapi tidak ada satupun taksi online yang merespon nya.
"Kinara," Shakila keluar dari gerbang rumah nya dan melihat Kinara masih stay di depan gerbang rumah nya.
"Belum pulang Ki?" tanya Shakila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ukhti [END]
Fiksi RemajaMuhamad Fateh Fazal, saudara kembar Muhammad Fathan Fazal. Meski kembar mereka memiliki sifat yang bertolak belakang. Fathan lebih kalem dan pendiam sedangkan Fateh lebih pecicilan dan ekspresif. Suatu ketika, Fateh bertemu dengan seorang wanita ber...