part 25 -menuju pertandingan

29 3 1
                                    



Seperti biasa. Menjelang pertandingan, Fateh dan teman-teman nya sedang gencar berlatih. Mereka mendapat free belajar hanya untuk berlatih.

Sedangkan di kelas, Kinara tengah belajar di sampingnya ada Shakila yang fokus melihat ke depan.

Setelah bel istirahat berbunyi, semua murid mengucap syukur. Disaat bu Winda belum keluar kelas pun semua murid sudah merapihkan alat tulis nya.

Setelah bu Winda keluar kelas. Kelas semakin ramai, dan murid berhamburan keluar.

"Ki. Kantin yuk?" ajak Shakila. Kinara mengangguk menyetujui.

Tristan menghampiri kedua gadis yang sedang merapihkan alat tulis nya, "boleh ikut nggak ke kantin?"

Shakila mengangguk semangat, "boleh. Biar rame Tristan."

Mereka pun pergi ke kantin. Sesampainya di kantin Kinara merasa aneh karena kantin tampak sepi tidak seperti biasanya, hanya ada beberapa murid saja di sana.

Kinara, Shakila dan Tristan memesan makanan masing-masing lalu duduk di salah satu bangku. Karena sepi dan banyak bangku yang kosong mereka tidak perlu bingung untuk duduk.

"Tumbenan nih kantin sepi," saut Tristan mewakili isi hati Kinara.

"Mungkin semua murid lagi pada nonton yang lagi latihan basket kali," Shakila menjawab tanpa mengalihkan tatapan nya dari semangkuk bakso di depan nya.

"Asyik tuh. Gimana kalau habis makan kita nonton juga," ucap Tristan.

"Ogah. Kalau Fathan yang main aku paling depan nonton. Tapi kalau Fateh. Ogah."

"Kinara. Kamu nonton kan?" Kinara mengangguk, sudah lama juga dia tidak melihat basket.

"Iiih Kinara. Kalau kamu nonton aku sama siapa?"

"Yah ikut nonton lah," timpal Tristan.

Dengan kesal Shakila mengiyakan ajakan Tristan, "oke. Aku ikut, tapi ini karena kalian ya aku nonton. Kalau bukan karena kalian aku ogah."

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Kinara, Tristan dan Shakila menyusuri koridor menuju lapangan basket. Mereka akan menonton Fateh dan teman-teman nya berlatih basket.

Belum sampai lapangan. Ponsel Kinara berdering, sambil berjalan Kinara membuka kunci ponselnya lalu membuka aplikasi whattsApp.

Kinara menghentikan langkah nya di ikuti oleh Shakila dan Tristan yang ikut berhenti menatap Kinara.

"Aku nggak bisa ikut kalian, soalnya ada rapat osis," ujar Kinara sembari menunjukan layar ponselnya yang menunjukan grup osis.

"Yaudah, kalau Kinara nggak nonton aku juga nggak," balas Shakila yang sebenar nya memang sedari tadi ogah menonton Fateh latihan basket.

"Ck. Kinara itu mau rapat osis. Udah yuk, nonton sama gue," Tristan menarik tangan Shakila menuju lapangan.

"Tan. Jangan tarik-tarik woy, gue bukan tambang!"

Kinara menggeleng saja melihat kelakuan kedua teman nya itu, gadis bermata coklat itu berbalik arah menuju ruang osis.

❤❤❤❤❤❤

Di ruang osis semua sudah kumpul, Kinara tidak tahu ada apa. Karena akhir-akhir ini osis jarang banget rapat.

Fathan dan Rendy memasuki ruang osis membawa kertas di tangan nya. Wajah Fathan sangat datar bahkan saat mengucapkan salam pun begitu datar.

"Jadi, saya mengumpulkan kalian disini untuk membicarakan bazar amal yang sempat tertunda kemarin."

Bukan Fathan yang membuka suara, tapi Rendy. Fathan memang jarang sekali berbicara, dia selalu menyuruh Rendy untuk menyampaikan apapun yang ingin dia sampaikan.

"Pak Santoso ingin kita melakukan bazar amal setelah pertandingan basket. Pertandingan basket akan diadakan hari sabtu, dan kita akan melakukan bazar amal hari minggu di sekolah," Rendy menjeda penjelasan nya. Menarik napas sebentar.

"Pak Santoso ingin kita secepatnya melakukan bazar amal sebelum UN."

Sebentar lagi memang UN dan sebentar lagi akan kenaikan kelas, Fathan juga akan lengser dari jabatan ketua osis nya.

"Saya harap kita bisa bekerja sama untuk sekolah kita."

Ternyata pertemuan osis kali ini untuk membicarakan prihal bazar amal yang tertunda kemarin.

❤❤❤❤❤

Sekarang nggak gantung kan?😀

Mau lanjut? Author akan up secepat nya

Salam peluk online😘

Hi Ukhti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang