❤taman rumah sakit❤Kinara menatap sekeliling taman di rumah sakit yang begitu damai.
"Saya yakin tante Zillah tidak bermaksud berbicara seperti itu," ucap Fathan membuka suara. Orang itu memang Fathan, dan saat ini Kinara dan Fathan tengan duduk di bangku panjang di taman tentunya denga jarak, Fathan tahu betul Kinara memiliki batasan.
Kinara menoleh menatap Fathan aneh, "kamu kenal bunda Zillah?" tanya nya pada Fathan.
Fathan mengangguk singkat, "ya, saya sedikit mengenalnya, dan saya yakin dia tidak bermaksud mengatakan itu," jelas Fathan.
"Kamu denger apa yang kita bicarakan di dalam?" tanya Kinara cemas.
Lagi-lagi Fathan mengangguk, "maaf, saya tidak bermaksud."
Kinara memalingkan wajah nya kearah lain sambil menggigit bibir bawah nya.
"Saya tidak sengaja mendengarnya," jelas Fathan takut Kinara salah paham. Memang Fathan tidak sengaja mendengarnya, saat melihat Kinara menebus obat tadi karena penasaran Fathan mengikutinya.
"Maaf."
Kinara menggeleng pelan, "nggak papa, lagipula bukan hal yang besar."
Fathan tersenyum kearah Kinara. Kinara yang mendapat senyuman itu menjadi salah tingkah, jantungnya berdegup dengan kencang.
Kinara kembali memalingkan wajah nya, menyembunyikan pipinya yang memerah hanya karena mendapat senyuman manis, "kamu ngapain disini?" tanya Kinara gugup.
Fathan sekilas melihat pipi merah Kinara, tiba-tiba suasana menjadi aneh, Fathan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "nenek," jawab Fathan.
"Nenek?" Kinara mengernyit heran mendengar jawaban yang sedikit aneh.
"Aah, maksud saya nenek saya sedang dirawat di rumah sakit ini," jelas Fathan.
Suasana menjadi hening seketika, Fathan dan Kinara terdiam dengan pikiran masing-masing.
Di tengah keheningan tiba-tiba seorang anak perempuan berteriak dan menghampiri mereka.
"Kak Fathan."
Fathan menoleh dan mendapati anak tante nya, Maira.
Fathan menghampiri Maira lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Maira.
"Maira sama siapa kesini?" tanya Fathan begitu lembun seraya mengusap kepala Maira.
Kinara yang melihat itu menyunggingkan senyum nya, Fathan memang sangat lembut terhadap anak kecil, jiwa dinginnya hilang saat bersama anak kecil.
"Terus mamah nya kemana?" gadis bernama Maira itu menunjuk kearah parkiran, disana mamah nya, Mika, berjalan menghampiri mereka.
"Than. Kamu disini?" tanya Mika.
"Iya," singkat padat dan jelas, itulah Fathan. Bahkan Mika sendiri sudah menebak jawaban Fathan.
Mika mengangguk, namun penglihatannya menangkap Kinara yang berdiri tidak jauh dari Fathan.
"Suut, suuut," Fathan menatap tantenya bingung, sedangkan Mika tersenyum usil pada Fathan, "siapa?" tanya Mika menunjuk Kinara dengan dagunya.
Fathan menoleh kearah Kinara, dia baru sadar bahwa Kinara masih bersamanya, "mmm dia teman sekolah."
"Aauw, teman sekolah," Mika mengangguk sebentar kemudian memperkenalkan dirinya pada Kinara.
"Kenalin, aku tantenya Fathan. Nama kamu siapa?"
"Kinara tante," jawab Kinara gugup.
"Ooohh, Fathan. Kayak nya Maira nggak mau masuk deh, dia kan nggak suka rumah sakit. Kamu bisa kan jagain Maira dulu disini, tante mau liat Umi."
"Hmm."
Mika memutar bola matanya malas, ucapan nya yang panjang lebar hanya di balas dengan anggukan kecil dan deheman.
Sebenarnya itu sudah biasa Fathan lakukan, tapi tetap saja rasa nya selalu kesal.
"Yaudah, tante masuk dulu. Maira, kamu di sini ya sama kak Fathan," Maira mengangguk antusias.
"Kinara. Tante titip Maira ya,"
Kinara mengangguk seraya tersenyum canggung pada Mika.
Setelah kepergian Mika. Maira menarik tangan Fathan, "kak ayo main kejar-kejaran."
Fathan menggeleng, "no Maira. Disini banyak orang yang lagi sakit, jangan ya."
Maira menatap sekeliling, memang banyak pasien di taman untuk menghibur diri, Maira mengerucutkan bibir nya lucu.
"Aah kak Fathan. Maira mau main kejar-kejaran," dengan wajah kesalnya Maira menghentakkan kaki nya.
Fathan tetap menggeleng, "Jangan Maira. Nanti kita mengganggu orang-orang yang ada disini."
Kinara melangkah mendekati Maira lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya, "hai Maira, boleh kenalan?" Kinara menyodorkan tangan nya di depan Maira.
"Boleh."
Kinara tersenyum, "kenalin, nama kakak Kinara."
"Kak Kinara," ucap Maira, "nama aku Maira," Maira memperkenalkan namanya dengan antusias.
"Nama yang cantik, sama kaya orang nya," ujar Kinara mencubit pelan pipi caby Maira membuat Maira tersenyum lucu.
"Lihat deh disana ada bunga, mau lihat?" Maira mengangguk antusias.
Kinara mengajak Maira untuk melihat bunga yang ada di taman di ikuti oleh Fathan. Fathan melihat Maira dan Kinara yang tengah berbincang melihat bunga sambil tertawa.
Melihat tawa Kinara yang begitu indah membuat Fathan menyunggingkan senyum nya, "indah."
Kinara menoleh saat mendengar gumaman Fathan di samping nya, mata mereka bertemu. Kinara di buat gugup oleh Fathan, begitu pun dengan Fathan dia jadi salah tingkah.
"Eh, maksudnya bunganya yang indah," Fathan menjelaskan hal yang tidak Kinara pertanyakan membuat Kinara mengerutkan dahi nya.
"Bunga nya memang indah," ucap Kinara membuat Fathan semakin salah tingkah, seharus nya Fathan tidak mengucapkan itu, Fathan memalingkan wajah nya yang memerah dan beristigfar dalam hati.
❤❤❤❤❤
Aaaah gemes deh sama Fathan🤗
Gimana, kalian lebih suka Kinara sama Fathan atau Fateh? Komen ya guys🤗
Love you❤
Salam peluk online🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ukhti [END]
Novela JuvenilMuhamad Fateh Fazal, saudara kembar Muhammad Fathan Fazal. Meski kembar mereka memiliki sifat yang bertolak belakang. Fathan lebih kalem dan pendiam sedangkan Fateh lebih pecicilan dan ekspresif. Suatu ketika, Fateh bertemu dengan seorang wanita ber...