part 41 -bocor

41 4 1
                                        

Mencintai mu misteri bagiku. Karena aku tidak tahu siapa yang akan memilikimu nantinya, apakah aku, dia, dan mungkin saja orang yang tidak pernah aku sangka.

_____________

Sudah satu Minggu. Kinara dan si kembar seakan seperti orang yang tidak saling kenal. Hari ini ujian akhir semester.

Semalaman Kinara sudah belajar untuk bertempur dengan matematika dan fisika.

Kinara baru saja memasuki kelasnya. Menyapa Shakila kemudian duduk di samping Shakila.

Tak lama guru BK bersama Fathan memasuki kelas nya. Kinara mengernyit heran, mengapa Fathan datang bersama guru BK.

"Selamat pagi anak-anak," sapa pak Tomy.

"Pagi pak."

"Ada apa nih?"

"Guru BK sama ketos mau ngapain nih."

Banyak murid yang berbisik-bisik. Mereka semua sama, merasa heran dengan kedatangan Fathan bersama Pak Tomy.

Shakila menyikut lengan Kinara, lalu berbisik, "ada apa Ki?" bisik Shakila.

Kinara menggeleng, diapun tidak tahu ada apa.

"Maaf menganggu sebentar. Saya dapat laporan bahwa ada bocoran soal jawaban. Maka dari itu saya akan memeriksa satu-persatu dari kalian."

Tadi pagi memang ramai membicarakan tentang soal jawaban yang bocor.

Pak Tomy dan Fathan mulai memeriksa satu-persatu murid. Karena meja Kinara paling depan. Jadi Fathan lebih dulu memeriksa meja Kinara.

Tak ada pembicaraan. Hanya murni memeriksa tas sekolah Kinara dan Shakila. Bagian tubuh perempuan di periksa oleh Bu Winda selaku wali kelas.

Dan Pak Tomy mendapatkan beberapa murid yang menyimpan jawaban. Ada yang di tulis di telapak tangan bahkan di telapak kaki.

Pak Tomy menghela lelah. Banyak sekali murid yang mempunyai soal jawaban. Entah darimana, sejak tadi jika di tanya pasti mereka bilang ada yang mengiriminya lewat pesan.

Karena semua jawaban murid sama. Akhirnya, Pak Tomy dan kepala sekolah sepakat untuk menunda UAS.

Mereka meminta bantuan polisi untuk tahu identitas pemilik nomer yang menyebarkan soal jawaban.

Di karenakan UAS di tunda, semua kelas jamkos. Karena Semua guru rapat.

Fateh berada di koridor bersama ketiga teman nya. Mereka seakan bahagia karena tidak jadi UAS. Mereka merayakan nya dengan bernyanyi-nyanyi di koridor tepat di depan kelas nya, di samping kelas Kinara.

Fathan juga ada disana bersama Rendy. Hanya Rendy saja yang terlihat senang, ikut bernyanyi bersama Fateh dan teman-teman nya. Jangan lupakan Tristan yang juga ikut gabung.

Kinara menggeleng pelan. Jika Fateh dan teman-teman nya merasa senang, lain halnya dengan Kinara yang merasa rugi karena sudah belajar semalaman.

Kinara tidak pintar. Hanya saja dia rajin belajar dan sangat tepat waktu dalam mengerjakan tugas, jadi nilai nya terbantu.

Banyak siswa dan siswi yang berbahagia begitupun murid kelas Kinara. Ada yang memanfaatkan nya untuk tidur di kelas, bermain game bahkan bergosip ria. Seperti Shakila yang sudah bergabung dengan kumpulan cewek-cewek yang sedang membicarakan Drakor.

Kinara merasa bosan. Membaca atau menghafal pun jadi tidak fokus karena kegaduhan kelas nya.

Kinara beranjak. Berniat mencari ketenangan, perpustakaan adalah tempat pilihan nya.

Baru saja keluar kelas Kinara sudah menghela lelah. Di koridor banyak segerombolan laki-laki. Bahkan ada Fathan dan Fateh juga disana, mana berani Kinara lewat sana. Tapi sayang nya tidak ada jalan lain.

Kinara berpikir sejenak. Mengurungkan niatnya untuk pergi ke perpus. Memutar badan ingin balik ke kelas, namun panggilan Tristan menghentikan langkah nya.

"Kinara."

Kinara kembali memutar badan nya. Berdiri di depan pintu kelas dengan pandangan tertuju pada Tristan yang berjalan kearah nya.

Tristan mendekat. Melepaskan jaket yang lekat pada tubuh atletisnya lalu memasangkan nya pada tubuh Kinara.

"Tristan-"

"Sstt. Mau ke perpustakaan kan? Aku antar," Tristan menarik lengan Kinara yang tertutup kain seragam sekolah. Tristan masih waras, dia tidak ingin di tendang oleh Kinara karena menyentuh kulitnya.

Tristan sadar betul bahwa Claudia yang selalu bergelayut manja padanya kini telah berubah menjadi Kinara yang tertutup dan memasang tembok besar bagi siapa saja laki-laki yang mendekatinya.

Saat melewati Fateh dan teman-teman nya Kinara menunduk. Koridor menjadi hening kala melihat seorang Tristan seperti hero menolong Kinara.

Beberapa siswa dan siswi berbisik-bisik tentang apa hubungan Kinara dan Tristan. Banyak dari mereka yang mencibir. Menurut mereka Kinara itu sok suci, dulu saja setiap laki-laki yang menyatakan perasaan nya pada Kinara selalu di tolak halus oleh gadis itu. Tapi lihat sekarang, Kinara terlihat begitu dekat dengan Tristan.

Tristan yang notabene nya incaran para siswi Albina karena ketampanan nya membuat semua gadis yang menyukainya patah hati seketika.

Lain halnya dengan Fathan dan Fateh. Mata hitam legam mereka terus menyorot pada Tristan dan Kinara yang melewatinya begitu saja.

Di tengah keheningan tiba-tiba suara pukulan kursi terdengar. Bunyi itu berasal dari kursi yang diduduki Rendy. Dipukulnya kursi tersebut seraya bernyanyi.

"Panas.., panas.., panaaaaas," nyanyian Rendy mengalun dengan suara Sember nya membuat si kembar beralih menyorot tajam kearah Rendy.

Sedangkan Rendy tanpa berdosa nya tersenyum jahil kearah mereka berdua di ikuti oleh ketiga teman Fateh.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Hai semuanya🤗 udah ada yang bisa nebak nggak gimana ending nya?😁

Folow Ig author yuk @mfitriyanii17_

Jangan lupa tinggalkan jejak🤗

Salam peluk online🤗

Hi Ukhti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang