Shakila menatap gerbang tinggi di depan rumah nya seperti menunggu seseorang, saat melihat gerbang di buka dan menunjukan wajah tampan Fathan di pagi hari membuat Shakila langsung menghampiri Fathan yang tengah mengeluarkan motornya.
"Fathan mau berangkat?" tanya Shakila di depan Fathan.
Fathan menatap Shakila malas, Shakila memang sering seperti ini. Dan ujung-ujung nya pasti minta tebengan.
"Sekolah," jawab Fathan sekenanya dengan wajah yang begitu datar.
Shakila tidak tersinggung sama sekali, mengenal Fathan sedari kecil membuat dia paham dengan sifat dingin Fathan.
"Boleh bareng?" menolak? Itu hanya sia-sia karena Shakila pasti akan memaksa, dengan amat terpaksa Fathan mengangguk.
Shakila tersenyum senang, dengan semangat 45 Shakila menaiki jok motor Fathan.
"Jangan terlalu dekat!" tegur Fathan. Shakila mendengus lalu mundur sedikit.
"Widiiiih pagi-pagi udah boncengan aja nih," Fateh yang baru saja keluar rumah menggoda Fathan seraya memutar kunci motor nya di jari telunjuk nya.
Fathan tidak mengindahkan godaan Fateh. Tanpa aba-aba Fathan menarik pedal gas dan melaju kencang meninggal kan Fateh yang tersenyum senang.
Sedangkan Shakila terus nyebut dalam hati dan meminta pertolongan Allah agar di selamatkan dari marabahaya. Menegur Fathan agar memelankan laju motornya sangat percuma. Nanti yang ada Shakila di turunkan di tengah jalan.
❤❤❤❤❤
Sesampainya di parkiran sekolah Shakila langsung turun dengan napas ngos-ngosan, jantungnya berpacu dengan cepat. Gadis bersurai hitam itu banyak-banyak berucap hamdalah karena masih di beri kesempatan untuk hidup.
Setelah menetralkan jantung nya, Shakila baru sadar bahwa Fathan sudah tidak ada di sampingnya. Fathan sudah melangkah jauh di depan.
Shakila berjalan cepat menyusul Fathan yang tengah berjalan santai di lapangan.
Shakila menghadang langkah cowok berwajah tampan itu saat dirinya bisa menyusul Fathan. Cowok berwajah dingin itu menghentikan langkah nya saat di hadang oleh Shakila.
"Kok nggak nungguin sih, Than."
Fathan berdecak lalu bergeser, saat Fathan menggeser tubuh nya Shakila melakukan hal yang sama agar Fathan tidak pergi.
"Mau lo apa?!" tanya Fathan mulai jengah.
Shakila meraih tangan Fathan, di taruh nya tangan Fathan di atas kepalanya, "sisirin rambut aku Than. Rambut aku berantantakan gara-gara kamu bawa motornya terlalu kencang."
Fathan menunduk, mensejajarkan wajah nya dengan wajah cantik Shakila. Shakila di buat gugup, jantung nya berdetak lebih cepat bahkan lebih cepat daripada yang tadi.
"Tangan gue bukan sisir!"
Bagaikan di jatuhkan ke jurang lautan, Shakila tersadar saat Fathan sudah melangkah kembali. Tidak mau menyerah Shakila kembali menyusul Fathan dengan langkah cepat sembari menyisir rambutnya.
"Fathan tungguin."
"Fathan. Genggam tangan aku kalo jalan."
"Bukan muhrim!"
"Belum Than. Jangan bukan dong, tapi belum. Karena aku yakin kita itu berjodoh."
Fathan menghentikan langkah nya membuat Shakila tersenyum senang.
Fathan menatap tajam kearah Shakila lalu mengucap kan kata-kata yang mungkin menyakiti hati Shakila.
"Lo nggak cape apa ngejar gue? Denger ya Shakila Andrina Hasan. Gue nganggep lo sebagai adik dan nggak akan pernah lebih, jangan berharap lebih sama gue," setelah mengatakan itu Fathan berlalu meninggalkan Shakila yang mematung.
Itu adalah kalimat terpanjang yang Shakila dengar dari Fathan sekaligus kalimat yang menyakitkan, Fathan tidak mungkin berkata seperti itu, karena selama ini Fathan begitu baik, lembut dan perhatian padanya.
Kenapa perkataan Fathan terkesan menegaskan. Seakan menegaskan bahwa Fathan tidak akan pernah bisa mencintainya.
Shakila sangat tahu bahwa Fathan tidak mencintainya, tapi melihat perlakuan Fathan pada nya selama ini membuat Shakila yakin bisa membuat Fathan mencintainya.
Lalu kenapa? Kenapa Fathan mengucapkan kata itu, apakah Fathan tengah mencintai seseorang?
Shakila menatap kepergian Fathan dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
"Aku tidak akan pernah menyerah untuk membuat kamu mencintai ku, Fathan. Aku selalu bersama kamu sejak kecil, selalu. Dan aku tidak akan sanggup melihat kamu bersama orang lain."
❤❤❤❤❤
Ada yang ngeship mereka nggak? Atau Fathan tetap dengan Kinara? Lalu bagaimana dengan Fateh?
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ukhti [END]
Novela JuvenilMuhamad Fateh Fazal, saudara kembar Muhammad Fathan Fazal. Meski kembar mereka memiliki sifat yang bertolak belakang. Fathan lebih kalem dan pendiam sedangkan Fateh lebih pecicilan dan ekspresif. Suatu ketika, Fateh bertemu dengan seorang wanita ber...