CWO Part 12 Penyesalan.

47.1K 736 8
                                    

Enjoy Reading

...
...
.

Clara masih menggulung dirinya dalam selimut padahal hari sudah menjelang siang.

Matanya terpejam dengan tubuh menggigil merasakan dingin yang luar biasa menusuk tulang padahal selimut tebal sudah tergelung sempurna menutupi seluruh tubuh. Seluruh badan terasa sakit dan kepalanya berdenyut hebat.

Setelah kepulangannya dari hotel Clara langsung mengunci dirinya di kamar mandi, mengguyur tubuh dengan air shower. Terus menangisi menyesali semua kebodohan yang dibuat, menjebak lelaki yang beristri.

Rasa takut bersemayam dalam diri, bagaimana jika sahabatnya tahu? ia masih belum siap menghadapi kemarahan mereka.

Will... nama lelaki itu selalu terngiang dalam benak Clara, lelaki yang mencintainya setulus hati, menjaganya bagai sebuah kaca yang seolah mudah retak dan pecah.

Jika bisa memilih ia akan lebih memilih William yang dicintainya, tapi hati ini tak bisa di kontrol saat bersama Shean.

Sudah dua jam Clara berada di bawah guyuran Shower kepalanya mulai terasa berat, dengan tubuh menggigil hebat

Dan sekarang ia demam tinggi, untuk sekedar mengangkat kepala saja tak sanggup, ia takut menghubungi sahabatnya, Clara hanya pasrah, menutupi dirinya dengan selimut tebal.

******

Vivian menyusuri koridor kampus untuk mencari keberadaan Clara, menanyakan kepada setiap mahasiswa yang ditemui, tapi gadis itu memang tak ada di Universitas. Beberapa Vivian menghubungi nonor Clara tapi, gadis itu memang sengaja tak mengangkat telponnya.

Sangat aneh Clara berkata jika dia kembali ke kampunya dulu, tapi saat menghubungi sang nenek, Clara tak pernah pulang sama sekali.  Sebenarnya apa yang di sembunyikan Clara dari mereka?

Hembusan nafas kasar terdengar, ia heran dengan sikap Clara akhir-akhir ini, dia seperti bukan dirinya yang dulu, Clara sering melamun, jarang tersenyum. Jika tersenyumpun yang terlihat hanya senyum palsu dari wajahnya.

Vivian berjalan cepat menuju area parkir, tujuannya adalah mengunjungi tempat tinggal sahabatnya.

Sesampainya di tempat mungil yang di tinggali Clara, Vivian langsung mengetuk pintu pelan, lama kelamaan ketukan berubah gedoran.

Tetap, tak ada jawaban dari dalam bahkan rumah itu terlalu sepi seperti tak berpenghuni. Gorden jendela pun belum terbuka, Vivin mengintip dari celah gorden itu, sangat sepi.

Telapak tangannya terangkat mengetuk dahi pelan karna kebodohannya. Vivian baru ingat jika mempunyai kunci cadangan rumah Clara, semua sahabatnya memilik kunci cadangan, termasuk Will juga.

Vivian mulai mencari kunci di dalam tas slempang, senyum cerah di perlihatkan ketika menemukan kunci itu, tanpa membuang waktu Vivian membuka pintu dan mendorongnya pelan.

Vivian menyingkap gorden membiarkan cahaya mentari masuk, memberi kesan hangat di dalam rumah itu.

Ia mulai menuju kamar Clara membuka pintu yang tertutup pelan. Kedua matanya menelisik kamar kecil dengan ranjang kecil didalamnya.

Di atas ranjang terdapat seenggok tubuh tergelung dengan selimut, Vivian tahu itu pasti Clara, tapi yang membuat heran, Clara bukanlah gadis pemalas.

Dia akan lebih memilih kerja atau melakukan kesibukan lainnya daripada tidur seperti ini, apalagi waktu sudah menujukkan tengah hari.

"Clay bangun! ini sudah siang!" dengan tak sabaranya Vivian mengguncang tubuh sang sahabat agar terbangun dari tidur malasnya

CLARA WITH OBSESSION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang