Enjoy Reading
.....
....
.Pagi-pagi sekali Clara bangun, mulai membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Clara berencana pergi kerumah lamanya mengambil beberapa baju juga keperluan lainnya.
Sebenarnya Clara enggan meninggalkan rumah itu, selain nyaman, ia juga masih memiliki beberapa bulan sampai masa kontraknya habis karna dulu Will membayar rumah itu pertahun dan masih sisa empat bulan akan sangat sayang jika harus ditinggalkan. Lagian apa yang akan dikatakan pada Will nanti jika ia tak ada di sana.
Mengingat nama Wiil membuat Clara semakin bersalah padanya, William adalah orang yang selalu ada untuknya, menjaganya, tapi ia malah mengecewakan lelaki itu. Clara memijat kening, merasa bingung dengan keadaannya saat ini.
Clara menatap bangunan rumahnya, mengambil kunci dalam tas kemudian membuka pintu.
Pandanganya mengedar keseluruh penjuru ruangan, rumah itu tampak bersih sepertinya rumah ini selalu dibersihkan setiap hari.Clara sudah menebak pasti sahabatnya pernah kemari. Ia sudah menghilang beberapa hari pasti mereka sangat khawatir.
Clara mulai melangkah memasuki kamar, menyentuh ranjang yang di rindukan dan mendudukkan dirinya disana.
Ia mendengar langkah kaki yang mendekat Clara menoleh kearah pintu, di sana sudah berdiri dua sahabatnya yang langsung menghambur memeluknya.
Clara yang belum siap menerima pelukan, tubuhnya terhuyung kebelang hingga ia tertindih Vivian dan Maya.
Clara mengeryit karna tubuhnya agak sakit, jadi dia mendorong kedua sahabatnya agar menjauh.
" Apa yang kalian lakukan? berat tahu," sewot Clara sambil mengelus lengannya yanga sempat tertindih tubuh Vivian.
Maya dan Vivian langsung memposisikan diri menjadi duduk.
"Clay, kemana saja kamu?"tanya Maya dengan nada khawatir.
"Ya, Clay kamu tahu kita mencarimu ke berbagai tempat", timpal Vivian
Clara masih terdiam menatap wajah cemas sahabatnya, raut wajah Clara menjadi muram
"Clay kamu kenapa? sebenarnya apa yang terjadi?" seru Vivian, ia sangat penasaran kemana menghilangnya Clara beberapa hari ini.
"Clay cerita pada kami, kami sudah tahu semuanya kamu dikeluarkan dari pekerjaan dan biasiswa kamu dicabut kan? kenapa masalah sebesar ini kamu sembunyikan dari kita, kamu tak menganggap kita lagi Clay?"
Maya membeberkan fakta tentangnya, menyudutkan dengan berbagai pertanyaan.Clara yang mendengar retetan pertayaan dari kedua sahabatnya menjadi merasa bersalah, bahkan kedua matanya mulai buram oleh air mata.
"Maaff.... " hanya itu yang keluar dari bibir Clara, tangisnya semakin pecah.
Vivian dan Maya langsung memeluk sahabatnya yang terlihat rapuh, mereka berdua ikut menangis ketika melihat kerapuhan sang sahabat.
Setelah beberapa saat Clara bisa menguasi dirinya dan kembali tenang, hembusan kasar terdengar darinya, ia tak bisa menyembunyikan lagi dari kedua sahabatnya.
Clara menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya pada kedua sahabatnya.
Kedua wanita itu mengeryit dalam tak mengerti dengan maksut Clara.
"Apa maksutmu Clay?" tanya Maya"A-aku su-sudah menikah" ucap Clara dengan nada bergetar.
Tentu saja pengakuan Clara membuat kedua wanita itu terkejut bukan main. Menikah lelucon macam apa ini? Bahkan Maya langsung berdiri menatap Clara dengan pandangan nanar, mengguncang bahu sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...