Enjoy Reading.....
...
.
Wajah Shean tertekuk dalam ketika keluar dari ruang itu , modnya semakin buruk. Ia tak menyangka beberapa minggu tak bertemu Clara gadis itu berubah banyak, dia seperti orang lain.Biasanya Clara sangat lugu, selalu gugup saat bersentuhan dengannya, tapi apa yang dilihat tadi? dia menjadi liar dan semakin Sexy. Hery haya diam sambil mengikuti Shean dari belakang. Ia sudah tak ingin bertanya menjadi sasaran kemarahan bagi sang boss.
shean mendorong pintu ruangannya kasar, melangkah masuk kemudian meletakkan bekal yang dibuat Clara di atas meja kasar. Menghempaskan tubuhnya di sofa, mengusap kasar wajahnya.
Pandangan Bryan yang semula pada ponsel kini beralih ke sang sahabat, kedua alisnya menyatu ketika melihat wajah frustasi Shean.
"Ada apa? apa masalahmu begitu serius hingga wajahmu menjadi seperti itu."
Tak ada jawaban, Shean masih bergelut dengan fikirannya sendiri.
Tatapan Bryan beralih pada Hery dengan kedua alis terangkat naik seolah meminta jawaban padanya, dan lelaki yang bertugas sebagai asistan itu hanya mengangkat bahu saja.
"Apa ini? dari mana kau mendapatkan ini?" tanya Bryan ketika kedua matanya melihat kotak makan di atas meja. Darimana Shean mendapat makan siang ini? jika dari Ashley seharusnya wanita itu masuk saja tak perlu harus memanggil Shean.
Shean menatap Bryan kemudian beralih kotak itu. "Kalian belum makan siang kan? makanlah!"
"Apa Ashley yang mengantarkannya? jika dia mengantarkannya kenapa tak masuk?" tanya Bryan penasaran.
"Kau cerewet sekali jika tidak mau aku akan membuangnya."
Shean geram dengan sahabatnya, jika bekal itu dari Ashley tak mukin akan membagikan pada mereka, walaupun ia tahu makanan yang istrinya bawa bukan masakannya sendiri, tapi Shean cukup senang saat sang istri yang mengantarkan untuknya."Hei Hery! kenapa kau diam saja? sebenarnya makanan ini dari siapa? apa kekasih gelap Shean yang mengirimya?" Shean memukul kepala Brian keras yang mana membuat laki-laki itu mendelik.
Hery hanya diam tersenyum kecil, ia tak menyangka sahabat boss nya bisa bersepekulasi seperti itu dan sangat tepat hanya saja Clara sudah menjadi istri bukan kekasih lagi.
"Kenapa kau memukulku?" keluh Bryan mengusap kepala belakang yang terasa berdenyut.
"Aku bukan saja ingin memukulmu, tapi juga ingin menyumpal mulutmu."
Shean ikut mendelik pada Bryan yang mana membuat lelaki itu tegelak.
Bryan yang penasaran dengan isi kotak makanan bersusun itu mulai membukanya. Bau harum seketika menyeruak memenuhi indra pencium mereka.Apalagi saat penutup kotak itu dibuka, matanya berbinar melihat makanan yang terlihat lezat yang dihias dengan begitu apik, seperti dibuat oleh koki terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...