Enjoy Reading.
.......
....
.Setelah berperang selama beberapa bulan dengan skripsi dan tetek bengeknya, akhirnya hari yang di tunggu dalam hidupnya pun tiba.
Hari ini adalah hari wisuda, Clara bekerja ektra keras siang dan malam untuk menyelesaikan skripsi dan akhirnya usahanya tak sia-sia sebab ia meraih gelar Cum Laude.
Walau hanya riasan tipis di poles di wajahnya. Rambut dibiarkan terurai dengan ikal di bawah, tapi aura kecantikan Clara menguar saat baju wisuda membungkus tubuhnya, serta toga yang di pakai di kepala membuat gadis itu tampak dewasa dan cantik.
Tak ada orang tua yang menemani, tapi Clara tidak merasa kesepian karna para sahabatnya sudah datang, baginya itu lebih dari cukup. Bahkan Vivian dengan perut buncitnya menyempatkan datang bersama suaminya, Bryan.
Vivian memeluk Clara erat, sangat terharu, sahabatnya akhirnya lulus, sedangkan dirinya harus tertunda karna kehamilannya.
"Selamat Clara, aku sangat terharu, akhirnya kau menyelesaikan kuliahmu."
"Terimakasih Vi."
Maya pun tak kalah antusias dari Vivian. "Selamat Clara, aku senang kau sampai tahap ini
""Terimakasih May." Clara melepas pelukan. Kini, bergati William memeluk Clara sekilas setelah itu Bryan juga ikut menjabat tangan mengucapkan selamat untuk gadis itu.
"Kita harus pergi ke aula, acara akan segera di mulai." Clara mengintruksi para sahabatnya untuk pergi ke aula, di sana akan ada peyambutan serta penyerahan penghargaan untuk siswa lulusan terbaik.
Mereka semua mengikuti Clara dan mengambil duduk di kursi barisan tengah.
Tak berselang lama acara di mulai, semua acara berlangsung hikmat dan lancar sampai pada acara penyerahan piagam bagi para mahasiswa berbakat dan terbaik lulusan kampus tiba.
"Clay, aku tak sabar melihatmu naik ke atas panggung menerima piagam." Vivian berbisik antusias.
"Ya, aku sudah menyiakan kamera super keren untuk mengabadikan momen ini." Maya menimpali, menunjukkan kamera yang di bawa.
Tak ada jawaban hanya senyum tipis di perlihatkan olehnya. Seorang host tiba-tiba memanggil sang pemilik kampus untuk maju ke depan.
"Mari kita panggil tamu terhormat kita, Mr, Shean Caisar untuk menaiki panggung."
Shean berdiri dari duduknya, berjalan ke atas panggung dengan gagah. Semua mata tertuju padanya terutama para mahaiswi yang melihat Shean memberi decak kagum.
Memang shean terlihat sangat tampan, berwajah tegas dengan rahang kokoh di tumbuhi bulu halus. Hidung mancung dan bibir sedikit tebal tapi menggoda, apalagi di tunjang tubuh tinggi tegap bak seorang model serta Jaz bewarna hitam yang membungkus tubuh atletisnya mampu membuat para wanita itu tersihir akan pesona pria dewasa dari keluarga caisar satu ini.
Tapi decak kagum itu tidak berarti untuk gadis cantik yang duduk di tengah-tengah deretan tempat duduk di aula.
Clara syok dengan kedua mata membulat , tangannya meremas sandaran kursi, jantungya bahkan berdetak tak berirama karna merasa kegelisahan yang luar biasa. Hatinya serasa di remas saat melihat pria itu terlihat tampan dan menawan
Walaupun lelaki itu telah menyakitinya begitu dalam, tapi tak mudah menghilangkan cinta Shean, mungkin selamanya takkan pernah bisa. Perasaan rindu mulai menggelayuti Clara. Ya, dia mulai merindukan lelaki yang berdiri di atas panggung. Mungkin ini terdengar gila, tapi itulah perasaan Clara sebenarnya, ia masih lemah terhadap Shean.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...