Enjoy Reading.
...
.Clara yang duduk dihadapan Shean menjadi sangat gelisah, ia sangat gugup bahkan jari-jarinya sudah berkeringat.
Berbeda dengan Shean laki-laki itu tampak acuh dengan sekitarnya, ia sibuk dengan benda pipih miliknya.
Mereka tinggal menunggu makanan datang karna sebelumnya mereka sudah memesan.Ya, kini mereka memang sudah berada di salah satu restoran, melakukan makan siang bersama seperti apa yang di inginkan Bryan.
"Maaf nona bukankah ini yang kedua kalinya kita bertemu, kita juga belum berkenalan, bolehkah saya tahu siapa nama anda?" tanya Bryan memecah kecanggungan yang terjadi.
Ia tahu Clara sudah merasa tak nyaman di tempatnya bahkan gadis itu terlihat gelisah di tempat duduknya.
Clara yang tak fokus dengan sekitarnya tersentak, menoleh ke arah Bryan dengan mulut sedikit terbuka.
Senyum tipis tersungging di bibir Bryan, entah mengapa Clara terlihat sangat cantik dengan ekspresi seperti itu.
Dan siallnya kenapa justru bukan dirinya yang membuat gadis ini gelisah, baru kali ini ia merasa gagal menjadi seorang lelaki, biasanya para gadis yang akan mengejarnya, tapi kenapa gadis satu ini sama sekali tak tertarik dengannya?
'C'mon dude, berusahalah lebih keras, sebentar lagi dia pasti akan tunduk padamu'
Ya, Bryan akan berusaha mendekati Clara karna ia sangat yakin Shean tak mukin tertarik dengan Clara karna semua orang juga tahu Shean sangat mencintai istrinya.
"Cl-Clara namaku Clara," jawab Clara tergagap untuk sekilas pandangannya tertuju pada Shean, namun kekecewaan kembali di dapat karna pria itu sangat acuh.
"Saya Bryan, Nona."
Brian mengulurkan tangan dengan terpaksa Clara menerima uluran itu dan secepat kilat menariknya.
'Dammnn.... , hari ini kau mengacuhkanku aku yakin sebentar lagi kau yang akan mengejarku.' Seringai itu terbit tanpa di sadari yang lain.
Pesanan mereka sudah datang Maya dan Shean yang sibuk deng ponsel mulai memfokuskan pada makanan di depannya.
Clara kembali mencuri pandang pada Shean, walaupun sekuat tenaga menahan untuk tak melihat nytanya hati dan fikirannya bertentangan. Bahkan kini gadis itu mengabaikan menu yang ada di depannya hanya untuk melihat Shean yang tengah menikmati makanannya.
Kedua alis Shean saling bertaut bukan makanan yang terasa aneh tapi, ia merasa ada yang memperhatikannya sejak tadi, ia mengangkat wajah dan Pandangan lelaki itu langsung tertuju pada gadis di depannya.
Entah mengapa saat melihat tingkahnya, Shean jadi tertarik memperhatikannya.
Clara terlihat menggigit bibir bawah, dengan jemari yang bergetar ketika memegang garpu bahkan gadis itu berusahaa mencekram sendok kuat, agar jarinya kembali normal.
Shean bukanya tak tahu jika Clara selalu mencuri pandang padanya, entah apa yang salah, tapi gadis ini terlihat sangat tak nyaman berada di dekatnya.
Sudut bibir Shean terangkat ketika wajah putih itu tiba-tiba memunculkan semburat merah.
Cantik.
Kata-kata itulah yang selalu terlintas di benaknya, Shean menggeleng kecil menepis fikiran aneh yang selalu saja muncul saat melihat Clara.
Clara berbisik pada Maya untuk pamit pergi ke toilet. Ia ingin menghindar sejenak dari susana yang menyesakkan.
"May, aku ke toilet sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...