Area dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan.
Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita.
Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...
Lelaki itu seperti masih tak percaya dengan apa yang dilihat, sampai wanita itu berjalan mendekat ke arahnya.
Shean bergeming, wajahnya datar, tapi kilat di mata tak bisa menyembunyikan kemarahannya.
Ia tak menyangka gadis yang terlihat lugu ternyata haya seorang jalang. Clara melangkah pelan kearah Shean dengan gerakan lembut, tersenyum menatap wajah Shean yang kaku di liputi oleh kemarahan. Dan orang yang mengancam Shean melalui pesan adalah dirinya.
Clara yang diliputi oleh rasa amarah kala melihat berita Shean yang terus bermunculan dengan istrinya membuatnya nekat.
Ia memesan sebuah hotel untuk bertemu dengan Shean. Berdandan seperti seorang jalang, untuk menggoda lelaki ini meski akan membuatnya terlihat rendah tapi tekad itu terus berkobar dalam jiwanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clara berjalan semakin mendekat, Saat ini posisinya tepat berada di depan Shean mengikis jarak antara mereka, memandang Shean lekat setelah itu mengelus dada bidang lelaki itu dengan gerakan sensual.
Dari jarak sedekat ini Clara bisa mencium wangi khas milik Shean, wangi perpaduan tembakau dan mint yang menguarkan aura jantan, mampu membuat tubuh Clara mendamba menginginkan sentuhan.
Shean masih bergeming, pandangan matanya lurus tak ingin memandang gadis yang mulai menggodanya.
"Kau pasti sangat terkejut kan?" bisik Clara sensual sambil berjijnjit meniup leher lelaki itu.
Shean melirik Clara sekilas tersenyum remah, gadis di depannya masih sangatlah amatir terlihat dari gerakannya yang kaku. Walaupun mencoba menutupi tapi, matanya tak bisa meyembunyikan kegelisahan .
Shean mengangkat dagu Clara menggunakan jari telunjuk, senyum sinis masih terukir di sana.
"Sebaiknya kau belajar dulu bila ingin menggoda pria dewasa, jalang kecil."
Bukannya tersinggung Clara justru menampilkan senyum menawan yang mana membuat Shean tertegun untuk beberapa detik, senyum Clara memang sangat indah apalagi dilihat dari jarak sedekat ini.
Shean mencoba mengatur wajah sedatar mungkin, membentengi diri dari godaan gadis ini, yang siaalllnya... memang sangat menawan.
"Dan aku ingin kau yang mengajariku, aku menginginkan tubuhmu Shean," ucapnya dengan mata berkilat, Clara tak ingin terlihat rapuh di depan lelaki yang dicintainya.
Disentaknya wajah Clara kuat hingga gadis itu terhuyung kesamping.
"Aku kira kau seorang gadis yang lugu tapi, ternyata kau tak lebih dari seorang jalang."
