Enjoy Reading......
..
Shean menurunkan bahan belanjaan dari bagasi mobil dan Clara membantu membawa sebagian karna barang yang mereka beli cukup banyak. Ya, semua itu untuk persediaan selama satu bulan.Clara menata barang belanjaannya, jam sudah menunjukkan pukul 19.15 Pm, sedikit terlambat untuk membuat makan malam. Maka dari itu ia akan memasak hidangan yang simple untuk mereka, agar tak terlambat untuk makan malam.
Shean mendekat ke arah Clara, wanita itu terlihat sibuk menyiapkan bahan untuk di masak.
"Ingin ku bantu?"
""Duduklah Shean! kurasa aku bisa mengatasinya," jawab Clara sambil mencuci sayur.
Shean tersenyum mengambil, bawang bombay dan sebuah pisau.
"Kurasa berdua akan lebih cepat selesai."
"Terimakasih." Clara tersenyum tipis memperhatikan Shean yang begitu ahli memotong bumbu-bumbu, gerakan sangat cepat dan rapi.
"Woow, kejutan apa lagi yang akan ditunjukkan oleh pria tuaku ini?" ucap Clara takjup.
"Kau sekarang pasti lebih tergila-gila padaku."
"Aku merasa tingkat kepercayaan dirimu semakin tinggi. "
"Aku memang selalu mempesona Clara." Shean mengedikkan bahu, tersenyum tipis, gadis itu tertawa rendah mendengar kenarsisan dari seorang Shean.
Hampir satu jam mereka berkutat dalam dapur, kini beberapa masakan telah tersedia diatas meja. Sebenarnya Clara hanya ingin memasak masakan sederhana, tapi Shean menambahkan list daging untuk menu, jadi butuh waktu sedikit lebih lama untuk memasak menu daging.
Clara tersenyum melihat Shean yang selalu lahap memakan masakanya. Shean sudah sangat menyukai apapun yang dimasak darinya dan itu menjadi kebanggaan sendiri untuknya. Sudut matanya melirik jam dinding, malam semakin larut.
"Shean, apa tak apa jika kau pulang larut?"
"Aku sudah memberitahu Ashley jika pulang terlambat." Shean menggeser piring kosong di dedepannya. Kembali menatap Clara lekat, ada hal yang perlu dibahas. Ia merasa Clara meyembunyikan sesuatu dan mungkin ini saat yang tepat untuk menanyakan padanya.
"Clara, aku tahu kau memiliki suatu masalah, katakan Sebenarnya masalah apa yang begitu membebanimu."
Clara yang baru saja mengunyah makanan, langsung berhenti, tenggorokanya terasa tercekat. Pertanyaan Shean adalah suatu topik yang ingin sekali dihindari. Clara fikir setelah kegiatannya tadi, Shean akan melupakan segala keresahannya, tapi ternyata Shean hanya menunda menunggu waktu yang tepat.
Clara mengambil gelas berisi air mineral, meneguk minumannya untuk mendorong makanan yang terasa sulit tertelan. Jelas ia merasa bingung, ia tak mungkin menceritakan masalahnya pada Shean.
"Clara, kau meyembunyikan sesuatu dariku kan?" Clara menggeleng pelan dan menunduk.
"Tidak. Tidak ada yang kusembunyikan."
Mata Shean semakin memicing, kedua tangan terlipat di depan dada. Ia tahu Clara berbohong, gadis itu tidak pandai berbohong.
"Baiklah, aku bisa mencari tahu sendiri," jawabnya sambil berdiri. Lebih baik ia mengakhiri semuanya karna percuma memaksa, Shean tahu Clara gadis yang keras kepala.
Kepanikan mulai melanda Clara, ia pun ikut berdiri bermaksud mendekati Shean. "Shean, benar aku tidak ada masalah apapun. Kenapa kau bersikeras aku memiliki masalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
Roman d'amourArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...