Enjoy Reading
......
...
."Kau..!" pupil Clara melebar sempurna. "Kenapa kau ada di sini?"
Seringai lebar tercetak jelas dari sang tamu. Clara menekan pintu agar kembali menutup, tapi tangan kekar itu menahan . Beberapa detik ke mudian pintu terbuka sempurna dengan Clara terdorong ke belakang.
"Shean, apa yang kau ingin kan?" tanya Clara dengan wajah pucat.
Shean melangkah memasuki tempat Clara, begitu santai, tak memperdulikan wajah panik wanita itu.
"Kau tak membuatkan minum untuk tamumu?" tanya Shean dengan nada ringan, dia bahkan sudah duduk di sofa ruang tamu.
Clara berjalan cepat menyusul Shean.
"Aku mohon pergi dari sini!"Senyum tipis tersungging dari Shean, meyandarkan punggung dan satu tangan di rentangkan pada sandaran sofa. "Aku akan pulang setelah kau memberiku air, aku merasa sangat haus."
Dengan sangat terpaksa Clara menuruti permintaan Shean, berjalan ke dapur dan berharap Shean benar-benar hanya meminta minum.
Iris coklat itu terus memperhatikan gerak-gerik Clara dari belakang, membuka dua kancing kemeja atas yang serasa sesak seperti mencekik leher.
Clara begitu begitu menggoda dimatanya, kaos longgar yang di pakai malah membuatnya terlihat sexy. Sungguh pemandangan yang menggiurkan di malam hari. Paha mulus yang terekspos karna hot pant yang di pakai terlalu pendek membuatnya memeguk ludah beberapa kali. Shean merasa suhu ruangan ini terasa sangat panas.
Satu gelas jus jeruk sudah tersedia di atas meja, lelaki itu mengambilnya lalu meminum hingga menyisakan separuh.
Shean mendesah lega karna jus membasahi kerongkongan menghilangkn dahaganya, tapi itu tak bisa menghilangkan rasa haus di dalam jiwa seorang Shean.
Lelaki itu tersemyum tipis mulai berdiri dari duduknya.
"Terimakasih Clara, sepertinya aku sudah tak memiliki kepentingan di sini."
Clara menarik nafas lega karna Shean akhirnya pergi juga, ia tak bisa terlalu lama berdekatan dengan pria itu atau ia akan kembali hilang akal dan berakhir berlari memeluknya .
Shean berjalan menuju pintu diikuti Clara dari belakang. Lelaki itu menarik pintu seolah ingin keluar tapi saat pintu tertutup separuh Shean langsung membalikkan tubuhnya hingga membuat Clara terkejut.
"A-ap -apa yang kau lakukan?" ucap Clara dengan nada gugup. Shean malah tersenyum lebar dan sangat menawan, senyum itu semakin membuat Clara takut.
Mentup pintu menggunakan punggungya, menguncinya dari dalam.
"Apa yang kau lakukan?" kedua mata Clara membulat sempurna. Berusaha membuka pintu tapi tubuhnya dihalangi oleh Shean hingga tak bisa menyentuhnya
"Tentu saja menutup pintu, kau tak ingin kan kegiatan kita di tonton orang luar."
Pupil itu semakin melebar sempurna dengan wajah pucat. perkataan Shean membuatnya takut bahkan dengan reflek Clara mundur kebelakang.
Shean berjalan maju dan gadis itu semakin mundur. "Jangan macam-macam Shean, aku bisa teriak, pergi dari sini!"
Shean menggelengkan kepala pelan, dia seperti seekor serigala lapar yang sedang ingin memakan domba lemah dan terlihat menggiurkan.
"Kenapa Clara? bukankah dulu kau yang melemparkan dirimu padaku? dan sekarang aku sudah tergoda. Jangan berlagak seperti perawan yang baru akan di sentuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...