CWO Part 88 Berpulang

15.8K 695 134
                                    

Enjoy Reading
......
...
.

Mobil yang di tumpangi Shean terhenti dengan suara berdecit cukup keras,  lelaki itu menginjak pedal rem sangat kuat hinggaberhenti secara mendadak.

Kabar yang di terima sungguh membuatnya terkejut,  ia berharap telinganya tuli hingga berita yang di dengar adalah suatu yang salah.

Tangan Shean bergetar hebat, ponsel yang ada di telinga perlahan jatuh ke bawah. Ia ingin menyangkal semuanya, tapi mendengar tangis yang meraung di sebrang telpon membuat wajah Shean seketika pucat pasi.

'Ini tidak benar,  mereka pasti berbohong.'

Sekuat tenaga Shean meyangkal nyatanya bulir air mata yang mulai jatuh tak bisa menutupi kekalutan seorang Shean.

Menginjak pedal gas kencang, ia tak memperdulikan mobilnya melanggar lalu lintas atau melebihi batas maksimum berkendara, yang jelas Shean ingin sampai ke tempat tujuan memastikan segala sesuatu dengan kepalanya sendiri.

Ruang rawat yang di tempati Clara di buka secara kasar dari luar, sehingga membuat dua orang di dalam ruangan menoleh keasal suara.

Sedangkan si pelaku langsung menerobos masuk, menghabur memeluk tubuh Clara yang bersandar di kepala ranjang.

"Clara....! " pekik Maya,  gadis itu memeluk Clara dengan nafas terengah, sepertinya untuk mencapai tempat ini dia telah melakukan pelarian berpuluh-puluh meter.

"Maaf, baru bisa datang," ucap Maya lirih, pelukan gadis itu semakin erat.

"Tidak apa, aku baik-baik saja," jawab Clara tersenyum tipis.

William yang ada di sana memisahkan kedua gadis itu karna ia tahu Clara mulai sesak karna pelukan berlebih dari Maya.

"Jangan berlebihan, kau bisa membuatnya semakin sakit."

Maya berdecak kesal sebab William mengganggu momen-nya bersama Clara. "Kau selalu saja,  mengganggu kami,  meyingkirlah aku ingin berdua dengan Clara"

William memutar bola matanya jengah tapi  memilih menurut,  berpindah menuju sofa agar tak mengganggu kedua sahabat yang melepas rindu.

"Clara,  aku sudah mendengar semua dari Vivian, maaf aku tak ada saat kau terpuruk."

"Tidak apa.  Aku senang kau di sini saat ini."

Maya menatap wajah Clara dalam, gadis itu terlihat murung,  walau bibir selalu tersenyum, tapi Maya tahu Clara menyimpan kesedihan yang mendalam.
.
.
.
Shean berlari  kencang melewati lobi rumah sakit, berhenti di depan lift,  tapi saat melihat lift tak kunjung terbuka,  Shean memutuskan menggunakan tangga darurat.

Dia berlari melewati tangga demi tangga agar sampai di lantai tempat Ashley di rawat. Membuka pintu tangga darurat kasar. Ia tak menghiraukan rasa lelah dan nafas yang mulai habis.

Shean mendekat pada kedua orang tuanya, mereka sudah menunggu di depan ruangan ICU. Tania menangis tersedu di dalam pelukan suaminya.

Pandangan Shean nanar, berpusat pada pintu berkaca buram tersebut.

"Shean.... " Melihat kedatangan sang putra Tania langsung memeluknya erat.

"Shean,  Ashley," isak Tania dengan air mata yang semakin deras.

Shean tak menjawab bahkan dia tak membalas pelukan mama—-nya.  Rasanya ia masih belum percaya jika yang ada di dalam ruangan itu adalah istrinya.

"Dia akan baik-baik saja Ma. Ashley wanita yang kuat." Shean terus meyakinkan hatinya bahwa istrinya akan membaik, kecelakaan itu takkan merenggut nyawa sang istri.

CLARA WITH OBSESSION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang