Enjoy Reading
........
.....
..Mobil yang dikendarai Ashley melaju dengan kecepatan sedang. Ia memang tak berniat membawa sopir karna tidak ingin membuat sang suami khawatir dengan keadaannya. Menurutnya pergi sendiri adalah pilihan tepat.
Setelah melakukan perjalanan selama 15 menit mobil itu pun berhenti di pelataran rumah sakit. Ashley turun dari mobil dengan langkah pelan.
Wajahnya juga terlihat pucat, satu tangan memegang dada karna merasakan nyeri yang teramat.Tring...
Satu pesan kembali masuk di ponsel Clara. Jemarinya begitu lincah membuka pesan lalu membalas, sesekali senyum kecil apalagi ketika Shean mengirim emoticon hati untuknya, Clara malah terkikik tak jelas.
Clara merasa atsmosfir disekitarnya sangat aneh, ia mendongakkan kepala memandang sekitar. Pipi gadis itu tiba-tiba bersemu merah. Clara merasa sangat malu dan salah tingkah karna setiap perbuatannya diperhatikan oleh orang disekitar yang ikut menunggu giliran untuk menemui dokter. pandangan mereka tampak sangat aneh dan mengganggunya.
Ingin sekali menenggelamkan dirinya kerawa-rawa, mereka pasti berfikir, ia gadis tua yang baru merasakan puber pertama. Deheman keras terdengar dan lagi dia menjadi pusat perhatian.
Clara mengerjapkan mata karna dari tempatnya duduk ia seperti melihat seorang yang dikenal berjalan menyusuri lorong. Wanita itu menahan sakit dengan satu tangan terus memegangi dada, satu lagi berpegang pada dinding.
Ashley...
Sontak Clara berdiri, mengambil langkah lebar untuk menghampiri Ashley
"Ashley....!" panggil Clara sambil memegang bahu wanita itu dari belakang.
Ashley pun cukup terkejut dengan kedatangan gadis itu, ia tak meyangka bisa bertemu Clara di sini.
"Kenapa kau di sini sendiri? mana Shean?" tanya Clara memasang raut khawatir, ia juga mengedarkan pandangan menyusuri lobi rumah sakit untuk mencari keberadaan lelaki itu.
Ashley berusaha menegakkan tubuhnya, mulai mengatur nafas yang terengah. Saat dirasa membaik ia mulai berbicara.
"Dia tidak ikut, aku ke sini sendiri. "
"Bagaimana bisa dia membiarkanmu sendiri? kau terlihat tak baik, ayo kita duduk di sana dulu." Clara berucap dengan nada khawatir, ia juga marah karna Shean telah membiarkan Ashley berobat sendiri.
Clara memapah tubuh Ashley menuntunnya menuju kursi tunggu yang tak jauh darinya. Setelah mereka mendudukkan diri, barulah Ashley menatap Clara dengan senyum.
"Terimakasih, Clara."
"Shean tidak salah aku yang tidak memberitahunya, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya dan aku tak ingin membebani dengan kondisiku saat ini," lanjut Ashley.
Wajah Clara langsung tertunduk, rasa bersalah itu menghantam dadanya, Shean tak sibuk lelaki itu terus berkirim pesan padanya.
Clara merasa telah mencuri waktu Shean dari sang istri padahal wanita disampingnya sangat membutuhkan lelaki itu.
'Maafkan aku.' bisiknya dalam hati raut wajahnya penuh penyesalan.
"Kenapa kau merasa menjadi beban? dia suamimu! jika terjadi sesuatu padamu bukankah itu tanggung jawabnya, " jawab Clara tegas merasa perkataan Ashley sangat salah. Ia merasa jika sudah berumah tangga susah atau senang harus dijalani bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...