Enjoy Reading......
....
.."Shean lihatlah! kita bisa melihat pemandangan dari sini, indah sekali,"
ucap Clara antusias. Kini mereka berada di dalam kincir angin yang berputar, saat berada di atas gedung-gedung tak jauh darinya terlihat begitu jelas."Aku tahu, memang inilah kegunaan kincir ini, apa kau tahu kegunaan lain dari kincir ini?" Clara menggeleng dengan wajah bingung.
"Memang apa?"
Shean menarik pinggang Clara menempelkan tubuhnya padanya. Lelaki itu mendekatkan wajahnya hingga membuat Clara menjadi gugup. "ini keguan lainnya dari kincir ini"
Shean menarik tengkuk Clara menyatukan bibir mereka, menciumnya lembut.
Clara tak membalas ciuman itu, masih belum bisa mencerna kejadian saat ini kelopak matanya mengerjap, hingga ia merasakan shean menggigit bibir bawahnya dan memasukkan lidahnya.
Clara reflek merangkul leher Shean, membalas ciuman dengan mata terpejam bahkan memiringkan kepalanya untuk memberi akses lebih pada Shean.
Mereka tampak menikmati ciumannya,
Shean menyesap lidah Clara begitupun sebaliknya mereka saling bertukar saliva, Ciuman itu penuh gairah hingga tubuh Clara terasa lemas jika saja Shean tak merengkuh pinggangnya mungkin ia akan terjatuh.Shean yang sadar Clara mulai kehabisan nafas, melepaskan ciuman mereka lalu menyatukan kening. Clara tampak terengah saat ciuman terlepas, Shean mengusap bibir Clara yang masih terdapat saliva bekas ciuman, tersenyum kala melihat bibir itu membengkak.
Seharian mereka jalan-jalan dan bersenang-senang, tanpa memikirkan masalah yang terjadi pada mereka.
Shean hanya akan memberikan kesan yang beharga untuk Clara setelah itu ia akan kembali kepada keluarga kecilnya.Tibalah malam hari Shean mengajak Clara untuk mengunjungi Ikon kota Paris yaitu Menara Iffel. Menara itu terlihat indah dimalam hari membuat Clara berdecak kagum saat melihatnya.
"Waah..... Shean ini sangat indah,"
ucap Clara dengan mata berbinar.
Shean memandang Clara sekilas kemudian beralih menatap menara didepannya."Kau ingin naik keatas?"
"Apa kita juga bisa menaikinya?" tanya Clara dengan mata berbinar.
Shean mengangguk, menggandeng Clara.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah restoran mewah yang terletak di atas menara.
Saat masuk mereka sudah disambut oleh pelayan resto. Diarahkan ke sebuah meja yang sudah dipesan khusus oleh Shean.
Clara kembali dibuat takjup ketika meyaksikan pemandangan dari atas.Mereka duduk disebuah meja bundar dan saling berhadap-hadapan.
"Apa ini yang disebut Dinner?" tanya Clara
"Menurutmu?" kedua alis Shean terangkat, mekirik ke arah Clara.
Hembusan kasar terdengar. "Kenapa kau tak bilang jika kita akan makan di tempat seperti ini, lihat penampilan kita?" Clara meneliti penampilannya hanya celana jins dan blous biasa yang di lapaisi coat panjang.
"Abaikan mereka Miss Jacqueen! apa kau berharap kita akan seperti di filem-filem romantis yang selalu kau tonton? dengan kau memakai gaun cantik dan aku mengajakmu berdansa, buang jauh-jauh fikiran seperti itu karna kita di sini hanya makan biasa untuk mengisi perut yang lapar, jadi jangan pernah berharap aku melakukan hal konyol itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...