Area dewasa 21+, bagi yang belum cukup umur harap bijak memilih bacaan.Enjoy Reading
......
....
..Pintu apartemen Clara terbuka secara perlahan dengan seiringnya tubuh Clara yang melangkah masuk dengan begitu lunglai. Clara bahkan melemparka dirinya ke sofa ruang tamu keras. Kedua matanya menerawang memandang langit atap.
Sebenarnya dirinya masih harus bekerja part time, tapi entah mengapa ia sangat malas untuk melakukan apapun. Pertemuannya denga Ashley membuatnya insecure pada dirinya sendiri.
Tekad yang tadi menggebu-gebu kini seolah lenyap oleh rasa kecil hati, tak mungkin Shean akan menyukainya jika wanita secantik Ashley sudah berada di sampingnya. Tubuh yang tadinya terlentang kini berubah miring dengan wajah di benamkan pada bantalan sofa.
Tidur adalah pilihan yang tepat daripada kepalanya sakit karna memikirkan hal konyol.
*******
Malam semakin larut tapi kedua mata Shean sangat sulit terpejam, setiap menutup mata bayangan Clara selalu hadir dengan senyum menggoda. Alhasil Shean hanya membolak-balikkan diri dengan berbagai fikiran berkecamuk.
Pandangan Shean beralih pada sang istri yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Jemarinya menyentuh wajah istrinya pelan penuh kehati-hatian. Sosok wanita hebat yang sudah berada disisinya hampir 15 tahun. Dan dia sudah menjadi istrinya, memberi seorang putra yang sangat cerdas seperti Aaron.
Tapi sekarang ia malah mengkhianati wanita hebat ini hanya karna godaan gadis kecil seperti Clara. Seberapa besar Shean menolak Clara, nyatanya hati dan fikirannya tak sejalan. Fikiran warasnya menegaskan untuk berhenti, tapi hati terdalam Shean menolak mengakhiri.
Apakah bisa ia memiliki dua wanita sekaligus dalam hidupnya? Shean tak menyangka akan menjadi pria bajingan yang sangat serakah.
Telapak tangan Shean mengacak rambutnya, menyibak selimut berjalan pelan menuju almari.
Dengan gerakan cepat Shean menyambar kaos polos hitam serta celana jins bewarna senada dan jaket. Menggati piyama tidurnya menggunakan baju yang dipilih.
Langkahnya di buat sepelan mungkin agar pergerakannya tak membangunkan sang istri yang tidur terlelap, ia akan memberi pelajaran pada Clara karna sudah membuat fikirannya kacau.
Bugatti avertendon bewarna biru itu membelah kota malam dengan kecepatan penuh, waktu sudah menunjukkan tengah malam jalananpun tampak lenggang, hingga kuda besi itu meluncur bebas di atas kecepatan rata-rata.
Mobil yang di kendarai Shean berhenti tepat di depan gedung mewah bertingkat. Langkahnya di buat selebar mungkin memasuki sebuah lift.
Setelah beberapa detik lift berhenti pada lantai yang di tuju. Keluar melewati lorong yang berjejer deretan pintu bewarna senada. Langkah Shean terhenti di salah satu pintu, menggesekkan sebuah kartu dan menekan bebera tombol kombinasi.
Kegelapanlah yang meyambut saat pintu pertama kali di buka.
"Apa dia belum pulang? ini sudah tengah malam," gumam Shean pelan,
sambil meraba dinding, mencari skalar lampu. Setelah tombol ditekan barulah cahaya lampu menerangi seluruh ruangan.Shean berjalan semakin masuk kedalam, menaiki lantai atas untuk memeriksa kamar Clara, mungkin gadis itu sedang tertidur di sana. Ruangan itu juga kosong bahkan ranjang masih tertata rapi seperti belum ada yang memakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomantizmArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...