Enjoy Reading
......
...
.Clara tersenyum lebar menghampiri Aaron dan berdiri di depan anak itu.
"Aaron—" panggil Clara.
Aaron langsung mengangkat wajah, kdeua matanya sekita membola saat bertatap-tatapan langsung dengan wanita yang sangat tak ingin di temuinya.
...CWO Part 123...
Tatapan tajam dan menghunus langsung di berikan Aaron, dulu saat bertemu Clara anak itu selalu memasang wajah ceria dan senyum termanisnya, tapi tidak untuk kali ini.Jelas sekali terlihat Clara adalah wanita yang di benci atau bahkan tak ingin di temui.
Senyum yang semula mengembang luntur sekitika, Clara merasa sedih karna Aaron bahkan membencinya.
"Bisa kita bicara?" tanya Clara lembut.
"Maaf saya tidak mengenal anda," jawab Aaron acuh sambil melewati tubuh Clara begitu saja. Clara tersentak karna Aaron jelas-jelas membentangkan jarak yang begitu jauh.
Aaron selalu memanggilnya nama, dulu waktu pertama kali pun dia masih memanggilnya kakak, tapi sekarang benar-benar sudah menganggap orang asing.
Clara berbalik menyusul langkah Aaron dan memotong jalannya.
"Aaron, aku mohon dengarkan penjelasanku!"
"Aku merasa tak memiliki masalah dengan anda, jadi saya mohon jangan menghalangi jalan saya."
Aaron kembali berlari menuju sebuah mobil bewarna hitam yang terparkir tak jauh darinya, Seorang pria paruh baya juga turun dari sana. Sepertinya dia seorang sopir karna terlihat jelas dari seragam yang di pakai.
"Aaron aku akan tetap menemuimu besok dan besoknya lagi sampai kau mau bertemu denganku..!" teriak Clara berharap Aaron mendengar ucapannya.
Tak apa hari ini usahanya gagal, dia akan mencoba besok dan besoknya lagi. Clara sudah bertekaf akan meluluhkan hati Aaron.
Aaron menoleh ke belakang memperhatikan tubuh Clara yang kian jauh karna mobil terus berjalan. Raut kesedihan jelas terlihat, sebenarnya ia merasa tak tega mengacuhkan Clara begitu saja.
Bagaimanapun Clara sosok wanita yang selalu membuatnya nyaman selain momy—-nya. Tapi kenapa harus dengan Dad? Jika Clara menikahi orang lain mungkin dia takkan semarah ini. Dan rasa kecewa itulah yang membuat Aaron tak bisa memafkan mereka begitu mudah.
Sang supir yang sedang menyetir kemudi, sesekali melirik kaca spion untuk melihat majikan kecilnya di belakang kemudi.
"Anda menyesal meninggalkannya, tuan muda? " tanya pria paruh baya, memiliki rambut putih sebagian itu.
" Tidak" jawab Aaron ketus, memalingkan wajah ke arah luar.
Sang supir tersenyum tipis. "Kenapa anda menghindar? seharusnya jika anda marah, marahlah karna itu akan membuat anda lebih baik. Anda merasa orang tadi memiliki salah pada anda? " Sang supir berkata panjang lebar agar cucu dari majikannya ini merasa lebih baik.
"Marahlah agar mereka mengerti apa yang anda inginkan dan apa yang anda rasakan." lanjut sang supir.
"Aku membenci mereka," jawab Aaron lirih.
"Saya tahu, dari wajah anda sudah mengatakan semuanya."
Aaron menghela nafas pelan, Aaron seperti seorang pria dewasa, yang memiliki beban berat dan di pikul.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...