CWO Part 83 Beban fikiran

11.9K 528 37
                                    


Enjoy Reading

.....
...
.

Sudah hampir 10 hari setelah insiden kemarahan Ashley, Clara mengurung dirinya di dalam kamar,  ia hanya keluar sebentar untuk menuntaskan hasrat sekedar mengisi perut atau mandi.  Sekarang ia tak lagi meninggali apartemen yang Shean berikan.  Clara memutuskan menyendiri di kost kecilnya. Bahkan segala akses ditutup agar para sahabat juga tak mengganggunya.

Clara hanya terdiam memandang langit-langit kamar. Kata-kata Ashley yang menyakitkan memang selalu terlintas di otaknya, hingga ia kesulitan untuk memejamkan mata.

Seharusnya sebelum memulai, dirinya juga harus siap berada di posisi ini.  Tak ada yang namanya kebohongan akan berakhiir baik. Apalagi kebohongan dengan menyakiti orang lain dan kini ia merasa seperti mendapat sebuah karma.
.
.
.

Hampir satu jam berada diruangan meeting tapi tak ada satu pun yang tertangkap di kepala.  Satu tangan Shean mengendurkan dasi yang terasa mencekik leher.

pikirannya begitu kacau, selama 10 hari Clara tak memberi kabar apapun. Ponselnya tak bisa di hubungi.  Clara tak ada di apartemen. Selama ini Shean diam-diam menyuruh Hary untuk mencari Clara, tapi sampai sekarang tak membuahkan hasil. Bahkan di tempat tinggal Clara yang dulupun dia tak ada.

Shean sudah meminta Bryan untuk bertanya pada Vivian,  tapi sahabat Clara yang satu itu juga tak mengetahui kemana Clara pergi.

Meeting itu akhirnya selesai,  Tanpa basa-basi Shean langsung pergi meninggalkan ruangan dengan langkah lebar.

Hembusan nafas kasar terdengar ketika membuka pintu ruang kerja yang di lihat pertama kali adalah sng istri yang duduk begitu santai di sofa.

Padahal setelah meeting, Shean  berniat mencari Clara, tapi dengan keberadaan Ashley ia takkan bisa melakukan apapun. Selama 10 hari ini Ashley memang selalu berada di dekatnya,  dia bahkan seperti enggan meninggalkan  sendiri dan keadaan ini lebih parah dari sebelumnya.

Ashley takut Shean akan diam-diam menemui Clara seperti waktu tempo hari dan Ashley tak ingin kecolongan lagi.

Tanpa menyapa sang istri Shean berjalan menuju meja kerja,   meletakkan sebuah map yang dipegang sedikit kasar.

"Shean, kau sudah selesai?" tanya Ashley berjalan mendekat kearah suaminya.

Shean mengusap wajahnya kasar,  pikiranya benar-benar kacau. Sangat sulit bersikap baik saat hatinya penuh kemelut.

"Shean apa yang terjadi? " wajah Shean terlihat kusut dari biasanya.

"Tidak apa-apa. Apa kau tak memiliki kegiatan lain, Ashley?" tanya Shean yang mulai tak nyaman karna istrinya terus mengikuti kemanapun dirinya pergi bahkan sempat sekali Ashley melibatkan dirinya dalam pertemuan penting bersama Clien—- nya.

Wajah yang tadinya senang kini terlihat datar. "Kenapa? kau keberatan aku menemanimu?"

Shean menghembuskan nafas berat, bukan dia tidak senang, tapi ini terlalu berlebihan. "Kau meninggalkan semua kegiatanmu untuk menemaniku,  Mama terus menanyakanmu karna sekarang kau jarang aktif di kegiatan sosial." Shean mencoba memberi alasan yang tepat agar Ashley tak marah.

"Bilang saja pada Mama jika aku tak enak badan.  Aku hanya ingin bersamamu, tapi sepertinya kau mulai teganggu akan keberadaanku."

Kepala Shean tertunduk memijat pelipis yang mulai terasa pening.
"Kau terlalu berlebihan Ashley, aku senang kau berada didekatku, tapi bukan seperti ini." Shean menjeda ucapanya, kedua matanya memandang Ashley yang terlihat memasang wajah datar.

CLARA WITH OBSESSION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang