1. Bertemu lagi

5.7K 238 12
                                    

Happy reading✨

'Kkkkrrriiiingggg!!!

Suara bising dari alarm jam yang ia pasang tadi malam berhasil membuat wanita berambut raven itu bangun dari alam mimpinya yang sebenarnya tidak ada.

'Tok! tok! tok!

"Nona, saya sudah menyiapkan seragam di ruang ganti." Ucap seorang pelayang dari balik pintu.

"Hn, terimakasih." Jawabnya sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Ia beranjak dari kasur king sizenya menuju kamar mandi yang berukuran cukup besar.
Sebenarnya, hari ini adalah hari pertamanya masuk Senior High School Konoha setelah lulus dari Junior High School di London dengan peringkat teratas.

Ya, 3 tahun lalu Ia tinggal di London karena tawaran dari papanya yang sedang mengurus perusahaan cabangnya di sana, Ia pun ikut dan belajar di sana selama 3 tahun. Dan akhirnya kembali pulang setelah urusan Bisnis papanya selesai.

Sarada bukanlah tipe wanita yang pandai bergaul, dia hanya akan berbicara kalau ada seseorang yang mengajaknya berbicara. Walaupun sebenarnya dia lebih tertarik pada buku dari pada mengobrol yang tidak penting. Tapi di tempat kelahirannya ini, dia berhasil mendapat seorang sahabat wanita yang menurutnya tulus. Chocho namanya, ah sudah lama sekali ia tak bertemu dengan gadis itu. Sarada dengar Chocho juga masuk ke dalam sekolah yang sama.

Kini Sarada siap dengan seragam barunya dan mengambil tasnya yang berisi buku buku dan alat tulis.
Sarada mengikat rambut panjangnya  menjadi satu dan memakai kacamatanya yang berwarna merah.
Lalu menuruni anak tangga yang cukup banyak.

"Ohayou!" Ucapnya dengan semangat. Namun semangatnya itu tak berlangsung lama ketika matanya tak melihat satupun tanda tanda keberadaan kedua orang tuanya.

Ah, bahkan dihari pertama aku sekolahpun mereka tak ada di rumah ya, Batinnya sambil tersenyum kecut.

Para pelayang yang melihat Sarada selalu merasa prihatin dan kasihan karena Sarada jarang sekali bertemu dengan dua orang itu.

"Ohayou, Sarada-sama." Ucap Kepala pelayan, "Apa anda ingin diantarkan dengan mobil?"

Sarada menggeleng.
"Aku ingin naik kereta saja." Sarada tertawa memaksa. "Lagipula ini masih pagi kan."

"Baiklah kalau anda ingin seperti itu."

Sarada mengangguk dan langsung memakai sepatu yang sudah disiapkan.

"Ano, nona apa anda tidak ingin sarapan terlebih dahulu?." Tanya salah satu maid.

"Tidak usah, aku sedang tidak selera makan." Kata Sarada yang kembali tertawa memaksa.

"Nona setidaknya, bawalah ini." Kepala pelayan memberikan sebuah sandwich.

Sarada mengambilnya.
"Baiklah, terimakasih. Aku berangkat dulu." Pamit Sarada.

Dia berjalan menyusuri trotoar yang langsung mengarahkannya ke stasiun bawah tanah terdekat.
Sambil mengunyah sandwich kesukaannya dia mulai mencari kartu khusus keretanya.

Ia pun berhasil memasuki stasiun dan tengah menunggu kereta yang tak lama akan datang.
Sarada berharap semoga saja hari ini tidak terlalu padat.

Namun sepertinya semesta sedang tidak berpihak padanya.
Penumpang di kereta bawah ini ternyata cukup ramai, walaupun tidak sepadat itu. Sarada tidak mendapatkan tempat duduk dan itu mengharuskannya berdiri sambil berpegangan pada penyangga kereta.
Sarada membuka bukunya, dan mulai membacanya isinya dengan tenang.

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang