21. Menjauh(2)

1.5K 127 52
                                    

Helaan nafas sudah kesekian kalinya Boruto lanturkan. Teman temannya yang melihat menatapnya heran, ada apa dengan ketua gangnya itu.

"Apa kau memiliki penyakit asma Boruto?." Lantur Mitsuki asal.

"Sepertinya bukan seperti itu Mitsuki." Jelas Shikkadai yang hanya menggeleng tak habis pikir.

Sekarang mereka tengah berada di meja paling ujung di kantin, jika mereka memilih Di meja tengah bisa dipastikan meja itu akan penuh dengan pekikan siswa siswi yang mengerubungi mereka.

"Kau ada masalah apa sih? Bertengkar dengan sumire?." Tanya Inojin sambil melepas permen bertangkai dari mulutnya.

"Tidak.." Boruto menghela nafasnya sambil menyenderkan punggungnya di bangku.

"Lalu apa?."

"Sarada.."

Ketiga remaja itu langsung menatap Boruto penasaran. Jarang rasanya melihat Boruto galau karena seorang sarada, atau mungkin sebenarnya tak sejarang itu juga sih.

"Hah? Tumben sekali kau memikirkannya." Ucap Inojin tak percaya.

"Memangnya ada apa dengan Sarada, aku lihat dia baik baik saja." Ujar Mitsuki.

"Dia menjauhiku tanpa sabab, kata Sumire mungkin dia membenciku. Tapi mengapa tiba tiba dia membenciku?."

Shikkadai mulai merasa paham dengan situasi, dia memang sedikit menyadari kalau sarada memiliki perasaan pada Boruto, hanya saja dia masih ragu.
"Sejak kapan dia menjauhimu?."

"Sepertinya sejak aku berpacaran dengan Sumire."

Dasar Boruto bodoh, bukankah itu sudah jelas?. Batin shikkadai.
"Pantas saja dia membencimu baka."

"Ahh mungkin karena kau berpacaran dengan seseorang yang jelas jelas dulu sudah membuat masalah dengannya." Timpal inojin.

"Hah?? Hanya karena beberapa kejadian? Ayolah Sumire tidak sejahat itu."

"Bukan karena itu maksudku CK." Ujar shikkadai frustasi.
"Kau ini benar benar tidak peka ya."

"Bicara apa sih? Jangan terbelit Belit, jika sudah tau jawabannya beri tahu padaku."

"Ini hanya pemikiran ku karena selama ini aku memperhatikan kalian berdua.. sarada itu..."

"-- boruto-kun!." Panggil Sumire yang langsung menggelayutkan tangannya ke lengan Boruto.

Boruto menyambutnya dengan mengelus rambut Sumire, gadis itu tersenyum manis.

"Aku pamit duluan yaa." Ucap Boruto beranjak dari bangkunya.

Shikkadai hanya menghela nafas panjang, kesal kata katanya di potong.

***

"Shinkki, maaf aku tidak bisa menerima kau sebagai calon tunanganku." Kini sarada sudah ada di lorong yang sepi bersama dengan Shinkki di depannya.

"Baiklah.. kita memang tidak bisa tiba tiba bertunangan. Sebagai gantinya, aku tak akan menyerah. Aku pergi dulu.." Shinkki berbalik memunggungi sarada sambil melambaikan tangannya.

Sarada menghembuskan nafasnya pelan, Sepertinya langkahnya untuk mengakhiri semuanya sudah tepat walaupun menahan diri untuk tak menatap matahari itu sangat sulit.
Tapi sarada harus kuat.

Pelajaran berganti, waktunya kelas X-1 melakukan pelajaran olah raga. Dia jadi teringat pelajaran olah raga Minggu kemarin baru saja dia terluka dan ditolong oleh Boruto. Ah dia tidak boleh memikirkan pria itu lagi.

Semuanya tengah sibuk melakukan streching kecuali Sarada yang tengah mencuci tangannya di wastafel yang disediakan.

"Sepertinya kau kelihatan berantakan."

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang