48. Target

1.7K 132 20
                                    

Happy reading ✨

   Tepat pukul 8:00 pagi, kelas XI-2 Sudah ramai dengan suara para murid yang sudah datang ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Tepat pukul 8:00 pagi, kelas XI-2 Sudah ramai dengan suara para murid yang sudah datang ke sekolah. Ada yang langsung bercengkrama dengan yang lain, ada yang langsung membaca buku, bahkan ada juga yang langsung tertidur lelap dengan menggeletak kepala di atas meja.

Tak jauh berbeda dengan Sumire yang baru saja datang. Gadis manis bersurai violet itu langsung mencantolkan tas bawaannya ke gantungan meja. Ia pun duduk di bangkunya dengan memajang senyum on point!

"Pagi Sumire-chan!" Sambut teman teman yang berada di sekitar mejanya.

"Pagi Minna!" Balasnya.

"Tentang kejadian Boruto kemarin, apa kau baik baik saja?.." salah orang dari mereka bertanya dengan wajah iba.

Sumire tersenyum tabah "Um! Daijobu!"

Itu membuat teman temannya merasa kasihan dan memasang tampang sedih. "Sumire-chan~"

"Sumire!!" Suara cempreng khas itu meneriaki namanya dari depan pintu kelas. Gadis bersuara khas itu berjalan ke arahnya dengan wajah tak biasa.

Sumire mulai khawatir, tapi lebih baik ia tanyakan dulu apa maksud dan tujuan orang ini "A-ada apa Ami-chan?" Tanyanya lembut tanpa di curigai.

"Apa kau benar anak konglomerat?"

"Eh?!" Ia cukup terkejut sambil berusaha mengatur air mukanya agar tak terlihat panik, "... Eum.. yah.. begitulah ...." Ia tersenyum, walau sebenarnya yang ia rasakan adalah rasa khawatir. Apa dia akan ketahuan?

Gadis itu memicing "Begitu kah? Aku sudah bertanya pada ayahku. Apa ada kenalan bisnisnya yang memiliki marga kakei. Tapi ayah bilang, tak ada satupun partner bisnis atau pembisnis terkenal yang bermarga Kakei."

"Oh! Itu aku juga pernah bertanya pada ibuku, dia juga tak mengenal ada seorang pembisnis yang bermarga Kakei."

Keringat dingin mulai membanjiri, air mukanya sedikit berubah. Ia bisa mendengar beberapa orang mulai berbisik membicarakan tentang dirinya.

Itu tidak bisa dibiarkan "A-ah.. itu.. sebenarnya itu marga ibuku.. katanya itu demi melindungi ku dari patner ayah yang kemungkinan akan mengincarku."

"Oh.. begitu ya?..."

"Iya...."

"Jadi apa marga ayahmu?.."

"Itu... Aku tidak bisa memberitahukannya, karena ibuku melarang."

"Oh ya, aku tidak pernah melihat ayah atau ibumu datang menjemput raport mu."

'Deg!

Apa lagi sekarang? Mengapa tiba-tiba orang orang ini mendesaknya? Bagaimana ini?

"I-itu... Karena Ibu dan ayah selalu sibuk, jadi mereka lebih sering menyuruh sekretaris ayahku untuk menjemputnya.."

"Sepertinya perusahaan ayahmu begitu besar ya, sampai sampai rasanya banyak yang harus di rahasiakan dari publik. Pasti tidak mudah untukmu."

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang