62. Kabar BAIK dan BURUK

1.1K 90 27
                                    

Happy reading ✨

  Pagi menjadi pembuka untuk memulai aktivitas di hari yang baru, ada hari buruk yang menghampiri, ada juga hari baik yang menunggu.

Setelah berbulan-bulan diterjang dengan hari yang buruk, tapi pada akhirnya tibalah hari-hari baik menghampiri keluarga Uzumaki.

Lima hari yang lalu kepala keluarga dari keluarga Uzumaki dikabarkan sudah sadar dari koma berkepanjangan nya. Pria bersurai kuning itu telah berhasil melawan rasa sakit yang menggerayuti tubuhnya, racun itu sudah sepenuhnya terangkat. Berkat penawar yang diracik sendiri oleh dokter wanita yang tidak perlu diragukan lagi kepintaran dan kehandalan nya. Dokter itu adalah Sakura Uchiha, setelah terbangunnya Uzumaki Naruto dokter cantik itu mendapat banyak tawaran wawancara dari banyak stasiun tv.

Tentu saja itu bukan prestasi pertama yang dituangkan oleh wanita musim semi itu, istri dari Sasuke itu sudah memiliki segudang prestasi yang sudah tidak perlu lagi dipertanyakan keabsahannya.

Sekarang pria yang memiliki tiga guratan kumis rubah di pipinya itu menyengir ceria seperti biasanya. Menatap gadis muda yang tengah meletakkan seikat bunga segar di vas bunga berbahan keramik.

Gadis bersurai raven yang terkuncir satu itu kembali duduk bangku yang berada di sebelah kasur Naruto. "Bagaimana kabar paman sekarang?" Tanyanya dengan senyum terpantri

"Seperti yang kau lihat, aku sudah baik-baik saja sekarang. Hanya sedikit lelah saja, maklum aku sudah tidak muda lagi." Ujar nya sembari tertawa kecil.

Betapa bahagianya Sarada saat mendengar kabar bahwa ayah dari kekasihnya itu sudah siuman, ia mengucap syukur berkali-kali.
Tapi kalau boleh egois, bolehkah ia berharap Boruto juga akan pulang karena mendengar kabar ini?
Ia sangat berharap pria itu pulang barangkali hanya sehari atau seminggu untuk bertemu Naruto yang sudah tersadar dari koma nya.

"Maaf ya, aku membuat banyak kekacauan ya?" Naruto berucap tak enak

"Tidak kok paman, siapa yang tau kita akan sakit? Ada banyak hal yang tidak bisa atur walaupun kita sudah sangat berusaha. Itu adalah takdir."

"Kau benar, Haa~ aku tidak tau masalah yang ku kira sepele akan jadi sebesar ini. Maaf ya, kau jadi harus berjauhan dengan Boruto."

Sarada tersenyum tipis, "Jujur aku sangat merindukan nya, tapi mengingat dia sedang berjuang keras di luar sana membuat aku juga ingin berjuang di sini. Aku bangga padanya, paman. Aku akan selalu menunggu untuk menyambutnya pulang ke sini untuk berkumpul bersama kita semua, paman tidak usah merasa tidak enak, karena aku yakin ini bisa menjadi pengalaman yang baik untuknya. Jadi paman tinggal percaya padanya dan menunggu kabar baiknya, karena aku percaya dia akan berhasil."

Mendengar itu, Naruto tersenyum lega. Sarada begitu mirip dengan Sasuke dan Sakura, begitu baik dan tulus. Syukurlah Boruto dan Sarada bersama.

Aku hanya bisa mendoakan semoga kalian akan bersama sampai akhir, restu ku selalu menyertai kalian berdua..

*****

Salju turun dengan perlahan, bertiup angin yang membawa hawa dingin. Membuat semua orang mau tidak mau harus berselimut pakaian tebal.

Sekarang adalah musim dingin, banyak orang yang pergi ke luar untuk berkencan atau waktu berjalan jalan bersama teman atau bahkan hanya berdiam diri di rumah untuk menghindari hawa dingin yang dapat membuat hidung menjadi merahnkarenanya.

Jalanan kota sudah ramai dengan orang orang yang berlalu lalang dengan pakaian tebal. Seperti keempat gadis yang sudah menjadi pusat perhatian di jalan itu.

Banyak yang menatap dengan tatapan memuja, bahkan memfoto mereka bak sekelompok selebriti terkenal.

Sarada berada di tengah tengah bersama dengan Sumire di samping kanannya. Gadis bersurai raven itu memakai loyal blezer berwarna merah marun, celana panjang berwarna hitam. Rambutnya ia biarkan tergerai menjuntai sampai pinggang.

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang