50. Kesungguhan

1.4K 133 37
                                    

Happy reading ✨

   Setelah keluar dari kantin itu Sarada dan Inojin  membawa Sumire ke dalam ruangan UKS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Setelah keluar dari kantin itu Sarada dan Inojin  membawa Sumire ke dalam ruangan UKS.

Inojin merenggangkan otot punggungnya setelah meletakkan Sumire di atas kasur UKS.

Obsidian Sarada menatap Inojin yang masih ada berada di sana. Ia merogoh saku roknya, dan mengeluarkan sebuah kunci kartu dari sana.

"Inojin." Panggil Sarada.

Inojin terkejut lebay, "Astaga! apakah kau baru saja memanggil namaku??."

Sarada menghela nafas, tak mempedulikan kehebohan pria berambut pirang itu "Aku ingin meminta tolong padamu, apa boleh?."

"Tentu saja! ekhem! jujur saja sebenarnya sangat sulit meminta tolong padaku. Tapi karena itu adalah Sarada, aku tidak merasa keberatan sama sekali. Cepat katakan apa yang bisa ku bantu?."

"Hai' hai' Tolong ambilkan baju seragamku yang berada di lokerku, nomor 58. Dan bawakan ke sini, oh ya sekalian bawa juga handukku yang ada di sana. Tidak apa apa kan?."

Inojin mengangguk mantap, "Oke!~ aku akan melakukannya, ja! Aku pergi dulu."

Sarada menggeleng kecil melihat tingkah laku Inojin yang seperti itu, matanya melirik Sumire yang terdiam membisu.

Sarada tersenyum hangat dan menyentuh pundak Sumire dengan tangannya. "Sumire..."

'Plak!

"Jangan sentuh aku!."

Sarada terhenyak dengan mulut setengah terbuka, tatapannya menegas. "Apa kau akan terus seperti ini?!"

"Memangnya aku salah?! Aku tidak salah apapun!." Bentak Sumire.

"Apa yang sebenarnya kau anggap benar?!." Suara Sarada ikut meninggi.

"Tentu saja aku hanya mencari hak milikku yang selalu saja kau rampas!!."

"Aku tidak pernah melakukan apapun padamu!."

"Tidak pernah kau bilang? Tidak pernah?.. hiks... Jika saja kau tidak ada, ini semua akan jadi milikku, teman teman, ketenaran, pujian, semuanya akan jadi milikku... Hiks.. tidak bisakah kau mengalah?... Kau sudah punya harta yang banyak, kasih sayang dari kedua orang tuamu, dan bahkan sekarang... Boruto-kun sangat melindungi mu... Tidak bisakah kau menghilang saja?..hiks... Biarkan aku bahagia juga"

"Apa bagimu aku terlihat sebahagia itu?..." Mata Sarada menyiratkan tatapan kosong. "Sejak kecil, aku hanya terus mencoba jadi manusia yang sempurna dan membanggakan.. apa kau tau alasannya?.."

Sumire hanya diam tak menjawab. Bungkam oleh tatapan kosong itu. Seperti dirinya di masa lalu.

"Itu karena aku ingin mendapatkan perhatian dari kedua orang tuaku yang sangat sibuk, bahkan untuk melihat mereka kadang aku harus membutuhkan waktu paling lama 5 bulan karena mereka sering bepergian jauh... Kau benar, hidupku terlihat sempurna di mata semua orang.. orang tua yang sukses, rupawan, dan pintar.. seolah hidup ku ini tidak ada masalah lagi..

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang