Happy reading ✨
Derum motor besar yang baru saja diparkirkan menggelegar hingga membuat beberapa orang yang berada di dalam berbondong bondong untuk keluar. Mereka hafal betul suara serum motor milik siapa itu.
Pria berambut kuning dengan mata birunya membuka helm full face yang ia pakai sebelum bertegur sapa dengan anggota lain yang menyambutnya.
Boruto merupakan ketua yang disegani, dia tak melakukan berbagai macam hal kriminal yang biasanya dilakukan oleh geng kelompok lainnya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama atau bahkan membantu orang orang yang membutuhkan.
Boruto juga sangat ramah meskipun terkadang tegas pada waktu waktu tertentu, hingga tak ada yang berani mengkhianati pria itu.
"Boruto!." Panggil pria berponi lebat dengan senyum merekah.
"Oh! Kazuma, sashiburi." Dia mengacaukan rambut pirang milik pria yang dipanggil Kazuma itu.
Kazuma beda 1 tahun dari Boruto, mereka sangat akrab seperti kakak beradik yang sedang melepas rindu. Kazuma sangat menyayangi Boruto, karena dia telah berjasa menyelamatkan Kazuma dari sebuah tragedi buruk yang hampir terjadi.
"Ah! Senang melihatmu lagi. Maaf aku jarang ikut berkumpul karena jadwal kelas yang padat."
Boruto terkekeh lebar, "Nanda sore! Kau seperti orang asing saja!." Boruto memiting kepala Kazuma sambil tertawa. Anggota lain hanya mengulum senyum ikut bahagia
Inojin datang menghampiri, "Boruto, kali ini kita tidak berkumpul untuk bersenang senang seperti biasa." Katanya yang tiba tiba serius.
Meskipun masih bingung Boruto mengangguk mengerti, lalu membuka sarung tangannya dengan giginya.
Perlahan dia memasuki ruangan basecamp yang sudah dia rawat bertahun tahun itu.Di sana sudah ada anggota inti yang lain dan juga anggota lainnya.
"Ada apa ini? Mengapa kalian terlihat sangat serius?."Shikkadai menggaruk tengkuknya yang tak datar, matanya memejam sambil berdecak. "Boruto, geng 'Yōgan' mengirimkan surat terbuka." Boruto terlihat sedikit terkejut saat mendengar nama itu.
Boruto berdecih, keringatnya bermunculan. Dahulu dia pernah terlibat masalah dengan pemimpin geng itu, awalnya mereka adalah teman dekat sampai saat seorang gadis muncul dan menghancurkan ikatan pertemanan mereka. Lalu ketika wanita pergi, mantan temannya itu malah menyalahkan Boruto atas kepergiannya. Mengapa dia harus kembali mengundang permusuhan di antara mereka
Dia bahkan masih mengingat momen di saat ayahnya yang membentaknya karena orang itu.
Itu karena ayahnya yang sudah menganggap orang itu sebagai bagian keluarganya. Dengan kata lain orang itu bukan hanya sekedar teman dekatnya dulu, melainkan sudah di anggap seperti saudara kandung sendiri. Dia sedikit menyesal mengingat ingat kerjadian saat itu.Mitsuki seakan mengerti tatapan itu langsung angkat bicara, "kau tidak perlu sekaget itu, apa kau lupa kalau kau tidaklah sendirian?."
Mendengar penuturan itu Boruto tersadar, benar apa yang dikatakan Mitsuki, apa yang perlu dia khawatirkan kalau ada teman teman di sekitarnya. Boruto memutuskan untuk duduk di sofa dengan tenang, "Jadi apa yang dia inginkan?."
Shikkadai kembali melanjutkan kalimatnya, "dia mendengar jika kau punya pacar."
"Huh? Masa—, jangan bilang dia ingin Sumire?." Tebak Boruto.
"Benar, sepertinya dia masih menyimpan dendam padamu karena kejadian 3 tahun yang lalu."
"Yah, berikan saja. Toh dia bukan kekasihmu lagi." Usul Inojin tanpa pikir panjang, pria pucat itu sedang menyeruput semangkok ramen buatan Mitsuki itu sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baka! {BoruSara}|END✓
FanfictionSarada Uchiha yang kembali ke Jepang dengan harapan sudah menyelesaikan perasaan nya yang tumbuh pada sahabat masa kecilnya--Boruto Uzumaki, malah membuat perasaan yang terpendam semakin mendalam. Pria dengan sejuta perhatian dan pesona yang tak ter...