8. Pernyataan menyakitkan

1.6K 136 10
                                    

Happy reading ✨

Pintu UKS terbuka lebar, di salah satu bilik sudah ditempati Sumire yang ditemani oleh Boruto.

"Kau ini kenapa sampai sakit? Kau belum sarapan ya?" Tanya Boruto sambil membantu Sumire melepaskan sepatunya.

"Terimakasih, Boruto-kun. Hn, aku tidak sempat sarapan tadi pagi."

"Kau ini, tunggulah sebentar aku akan membelikan mu makanan." Ucap Boruto langsung beranjak pergi dari UKS.

Pelajaran pasti sudah berlangsung di kelas, Sumire tersenyum ia merasa senang karena ia tak perlu susah payah memperhatikan papan tulis yang membosankan.

"Ah, Boruto-kun ternyata bodoh ya.." katanya sambil terkekeh licik.

"Dia memang sedikit bodoh, tapi bukan berarti kau boleh memanfaatkan sahabatku sesuka mu." Suara Sarada tiba-tiba bergema mengisi ruangan UKS.

"Huh, kau lagi? Akan ku tebak, kau disini untuk membolos ya?" Ejek Sumire yang tak ditanggapi serius oleh Sarada.

"Bu Anko menyuruhku membawa obat ini untukmu. Karena obat pusing di sini sudah habis."

"Bukankah kau tau aku hanya berpura-pura?"

"Aku lelah berdebat denganmu." Keluh Sarada memasang wajah datarnya.

"Nahh ini bubur--."
Boruto menatap Sarada yang sudah berdiri di sebelah Sumire.

"Apa?" Ketus Sarada.

"Kau ini tidak ada lembut-lembutnya padaku."

"Mengapa aku harus melakukan itu?"

"Agar kau terlihat seperti seorang wanita sungguhan." Ejek Boruto sambil meletakkan semangkuk bubur di atas meja.

"Terserah." Sarada membalikkan badannya, moodnya sudah buruk ketika Boruto mengajukan diri untuk mengantar Sumire ke UKS.

Ah menarik, sepertinya aku menemukan sedikit celah, batin Sumire.
"Boruto-kun aku tidak ingin makan, rasanya mual."

"Eh? Harus dipaksakan meskipun kau tidak ingin." Boruto menatap Sumire dengan rasa khawatir.
Sarada yang memberhentikan langkahnya hanya bisa manahan rasa tak nyaman yang tiba-tiba muncul.

Huuh.. ada apa denganku? Tanya Sarada dalam hati.

"Tapi aku tidak ingin." Rengek Sumire yang hampir membuat Sarada ikut mual karenanya.

"Bagaimana lagi, aku akan menyuapimu. Beberapa sendok saja ya?.." bujuk Boruto.

Baka Borutooo! Teriak batinnya yang tak tahan dengan kebodohan Boruto.

"Eumm.. Sarada-chan tadi kau ingin memberikanku obat kan? Aku tidak melihat kau memberikannya padaku."

"Eh.. jadi kau kesini untuk memberikan obat ya Sarada?" Tanya Boruto.

Sarada menghembuskan nafasnya dengan penuh kesabaran mendalam.

Ketika Sarada membalikkan badan, dia malah melihat Boruto yang dengan lembut menyuapi Sumire.

Ah, apa sih yang kulihat ini?

Sarada berjalan cepat dan meletakkan obat itu di atas meja.
Lalu dia buru-buru keluar dari UKS itu dengan perasaan kesal dan cemburu.

Sumire menyeringai penuh kemenangan.
Sumire menggapai tangan Boruto dan menggenggamnya, hal itu membuat Boruto salah tingkah sendiri.

"Terimakasih, kau selalu membantuku Boruto-kun... kau baik sekali." Sumire menatap manik biru Boruto dengan lekat.

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang