58. Potongan Masa Lalu

1.3K 107 15
                                    

Happy reading ✨

Sepasang burung camar bersiul merdu di atas jalan yang sepi, mereka saling bercengkrama layaknya pasangan sehidup semati. Sebelum akhirnya dikejutkan dengan langkah kaki besar yang melompati mereka. Sayap pun spontan mengepak terbang di langit yang mulai menjingga dengan bebas.

Sosok pria bersurai ombre hitam dan pirang itu tampak lihai menghindari orang-orang yang sudah mengejarnya 5 menit belakangan. Masa bodoh dengan nafasnya yang sudah ngos-ngosan yang terpenting dia tidak boleh sampai tertangkap oleh orang orang sialan itu.

Ia melirik dua gang kecil yang akan ia lewati sebelum akhirnya berlari ke arah kiri. Irisnya terbelalak

"Kawaki...-kun?"

Meringis kesal saat seorang gadis mempersulit pelariannya. Melihat ke belakang, orang-orang itu mulai mendekat. Tanpa babebo lagi ia menarik tangan gadis itu untuk ikut berlari bersamanya.

"Huwawawa Kawaki-kun kau menarik ku ke mana??!" Seru gadis itu, terpaksa ikut berlari.

"Berisik! lari saja!." Ujarnya tanpa menghentikan langkah.

Merekapun berlari sambil bergandengan tangan. Mencoba  berlari lebih cepat dari orang orang yang mengejar di belakangnya.

Melihat celah di halaman rumah kosong, dia segera menarik tubuh gadis itu untuk ikut bersembunyi.

Tanpa sadar, ia malah memeluk gadis itu. Mendempetkan jarak nya dengan gadis itu agar tidak ketahuan. Kepalanya mengintip celah ke samping memastikan orang orang itu telah melewati tempat persembunyian nya.

Dirasa sudah aman. Ia pun bernafas lega lalu memejamkan matanya

"Anu.. bisa lepaskan?..." Suara yang nampak ragu-ragu itu mengejutkannya

Refleks tangannya mendorong gadis bersurai ungu itu sampai terjatuh.

"Awh.. kau.. kasar sekali!" keluh gadis itu sambil meringis kesakitan.

"Sa-salah kau sendiri kenapa tiba-tiba muncul!" Balasnya, tak ingin disalahkan

"Kau yang menarik ku tiba tiba!" Bentak nya, marah.

Kawaki membuang muka canggung, ia pun menghela nafas  "Gomen.."

Sumire menggeleng tak habis pikir. Ini orang tidak ada gentle-gentle nya sama sekali, pikirnya. Bahkan membantunya berdiri pun tidak. Sial sekali.

Mereka berdua sama-sama mengatur nafas setelah berlari 10 menit lamanya.

"Lagi pula, Kenapa orang orang itu mengejar mu?." Tanya Sumire.

"Berisik, kau tak perlu tau.." Jawab Kawaki, jutek.

Gadis itu mendengus kesal, benar benar deh dia sangat berbeda dengan laki-laki yang menolongnya saat itu, "Ne.." kawaki menengok "Apa kau benar-benar Kawaki-kun?."

"Pertanyaan bodoh apa itu, sejak lahir itu lah nama ku!" Sewotnya

Sumire berjongkok "Habisnya.. kau sangat berbeda dari yang waktu itu.."

"Ha?!." Sewot nya. Lagi lagi wanita itu membahas sesuatu yang aneh.

"Apa jangan jangan kau punya kembaran?."

Ia berdecak "Tidak usah berbelit-belit, katakan saja apa maksud perkataan mu. Aku muak mendengarnya!." Desak Kawaki "Seolah olah kau tau tentang hidupku saja!"

"Tidak, bukan begitu.. Aku sama sekali tidak tau tentang hidupmu." Ia nampak menimang-nimang sesuatu, nampaknya ia memang harus menceritakan kembali masa masa kelamnya waktu itu "...Tapi apa kau tau? Aku pernah hampir bunuh diri." Ujar Sumire menundukkan kepala. Loh? Apa hubungannya?

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang