47. Tentang 'KITA'

1.9K 149 44
                                    

Happy reading ✨

Suara langkah kaki cepat terdengar dari kedua remaja yang tengah menuju suatu tempat.

Langkah ringan Sarada terhenti membuat Boruto mau tak mau harus ikut berhenti. "Lepas!." Sarada menghempas tangan Boruto dengan wajah hampir menangis.

"Sa-sarada..--"

"--SUDAH CUKUP!."

"Maaf.." Boruto melemah, ia hanya bisa menunduk. Loh, Sarada menangis?..

"Mengapa kau seenaknya memperlakukan aku seperti itu?!." Air mata Sarada terjatuh, runtuh sudah pertahanannya. Apa yang sebenarnya Boruto rencanakan, padahal tak ada kepastian di antara mereka. Tapi dengan seenaknya Boruto mencium keningnya di depan umum, mengumumkan kalau ia adalah milik pria itu. Apa dia bercanda?

"Bisakah kau melupakan penyataan perasaan ku yang waktu itu?! Boruto aku rasa ini adalah yang terbaik untuk kita. Aku tidak bisa jadi milikmu Boruto!"

Boruto langsung menjawab "SEBENARNYA APA YANG MEMBUATMU SEPERTI INI?!."

Hening sejenak, bentakan Boruto membuat Sarada tersentak. Boruto menghela nafas, menenangkan kembali dirinya sendiri yang sudah sedikit kelewatan tadi.

Boruto mendekat, menyelipkan anak rambut ke sela daun telinga Sarada. Menatapnya lembut gadis itu dengan hati yang berdebar. Dilihat dari sisi manapun Sarada memang benar benar cantik seperti Dewi. Dengan bukti jantung ini, ini Boruto sudah yakin dengan perasaannya. Dan menyadari sesuatu yang tanpa disadari ia pendam selama ini.

"Gomen Sarada, aku tidak bermaksud membentakmu.. tapi jangan membohongiku lebih jauh lagi, aku mengenalmu bukan hanya baru sehari atau seminggu. Kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu, bukannya aku tak terima karena kau menolak ku kemarin.

Kali ini akan berbeda dari yang kemarin. Sarada, aku tidak akan menyerah untuk membuatmu jadi milikku." Sebutnya. Ia menatap manik onxy itu lekat lekat, berharap ketulusannya sampai pada gadis itu.

"Aku mencintaimu Uchiha Sarada" ini kedua kalinya ia menyatakan perasaannya pada gadis pemilik mata langit malam itu.

Angin menerpa rambut mereka, di bawah pohon Sakura yang berguguran suasana indah tak sengaja tercipta untuk mereka berdua. Seakan semesta sudah mengaturnya dengan sedemikian rupa.

Cukup lama Sarada terdiam, akhirnya gadis itu berbicara "Boruto.." panggilnya dengan lirih "Aku sudah kotor sekarang."

Boruto tersentak, dari mana Sarada punya pikiran seperti itu.

Suaranya bergetar "Yurui, sudah mengambil ciuman pertamaku.. dia juga sudah menyentuh sebagian bagian tubuhku hiks...

Aku.. tidak pantas untukmu!! Hiks... jadi ku mohon, berhentilah berjuang untukku...

Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dan sempurna dariku!!..  Aku-- Hmph--"

—Cup!

Wush~

Benda kenyal itu tiba-tiba mendarat di bibir Sarada. Pinggangnya ditarik sampai mendekat pada badan pria itu. Kedua pipinya ditangkup. Boruto mendekap tubuhnya sekaligus menahan pergerakannya.

Setiap detik seakan melambat. Perlahan membuatnya menutup mata. Merasakan semilir angin yang melambaikan helaian rambutnya dan menerpa kulitnya. Dari bagian perut hingga kepala rasanya seperti tersengat. Ia tak berani mengambil nafas.

Boruto meraba tengkuknya, mencoba memperdalam ciumannya. Perlahan pasokan oksigennya menipis. Ia pun bergerak memukul dada bidang Boruto. Hingga pria itu akhirnya melepaskannya.

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang