38. Datang dengan luka

1.4K 138 17
                                    

Happy reading ✨

Kini mereka sudah sampai di pesisir pulau Tora yang berada di bagian selatan kota Kiri, pulau ini adalah salah satu pulau pribadi milik Uchiha yang tersebar di beberapa titik belahan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka sudah sampai di pesisir pulau Tora yang berada di bagian selatan kota Kiri, pulau ini adalah salah satu pulau pribadi milik Uchiha yang tersebar di beberapa titik belahan dunia. Meskipun pulau pribadi otak bisnis Sasuke tetap bekerja di sini, dia membangun sebuah hotel cukup mewah yang ditujukan para turis yang datang ke pulau pribadinya ini jika dia sedang tidak memakainya. Lebih baik dimanfaatkan dari pada hanya didiamkan seperti pulau terbangkalai, pikirnya.

Meskipun ada hotel yang berada tepat di belakang mereka, namun pihak sekolah memutuskan untuk mengadakan kamping di pantai pada hari pertama hingga semua murid dapat merasakan langsung berinteraksi dengan alam. Apalagi di sini bukan hanya ada pantai, hotel dan tempat perbelanjaan, namun juga ada hutan mangrove dan pohon lainnya yang cukup lebat di sebelah selatan. Hutan itu cukup untuk melancarkan salah satu tradisi sekolah yang mengasyikkan.

Pria bersurai kuning keemasan itu tengah menatap pantai dengan tatapan lurusnya, kemeja yang ia kenakan itu sudah ia kait kan ke pinggang membuat penampilannya semakin keren dan tampan.

Air pantai yang jernih membuat mata biru Boruto semakin bersinar dan membiru, sekali lagi Sarada dibuat terpesona dengan sapphire pria itu. Mata Boruto memang sangatlah indah, terkadang seperti berlian dan permata, terkadang setenang lautan, dan terkadang secerah langit.

Saat sibuk tenggelam dalam saphire Boruto, Sarada dibuat terkejut dengan panggil pria itu.

"Sarada!" Alisnya bertaut, memperlihatkan raut yang sama seperti saat mereka masih berada di pesawat "Kau baik baik saja?." Lanjut Boruto.

"Hn." Balasnya dengan mata yang mengerjap cepat.

Sarada pun pergi, membantu Chocho yang sedang menyiapkan tenda besar milik mereka. sebenarnya tenda ini masih cukup untuk menampung 2 orang lagi namun semua orang sudah mempersiapkan dan membawa tenda mereka masing masing. Itu adalah tenda khusus yang diberikan Sasuke sebelum ia berangkat, walaupun tendanya sangat besar, tapi saat dibawa tenda itu terasa ringan. Pasti harganya sangat mahal, pikir Sarada.

Tenda sudah terpasang rapih di pesisir itu, matahari mulai menunduk menandakan sebentar lagi akan pulang dan mengganti giliran nya dengan sang bulan.

"Sarada, apa kau bisa carikan kayu bakar di dekat sini?." Tanya Yuki, salah seorang teman sekelasnya.

Sarada mengangguk, toh dia juga sedang tidak melakukan apapun. Ia berdiri. Menepuk bagian belakangnya yang cukup kotor dengan pasir pantai.

"Aku akan menemaninya." Kata Kagura tiba tiba berinisiatif, dia tidak mungkin membiarkan Sarada mencari kayu bakar sendiri di kala hari sudah petang.

"Silahkan saja." Balas Yuki.

Akhirnya Sarada ditemani Kagura menyusuri hutan lebat dekat dengan pantai itu. Mereka mulai memungut ranting ranting tua yang tersebar di tanah. Awan semakin gelap, Mereka harus pulang sekarang sebelum cahaya semakin menipis dan tersesat.

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang