40. Amatir

1.6K 157 38
                                    

    happy reading ✨

"akhirnya aku bisa merasakan kasur empuk lagi. Semalam rasanya pinggangnya mau copot dari tempat." Keluh Shikkadai saat berhasil memasuki Hotel bintang lima milik keluarga Uchiha yang sengaja Sekolah atur untuk hari ke dua dan ketiga.

"Dasar, sekolah memang suka seenaknya. Apanya yang menyatu dengan alam. Yang ada aku tersiksa karena Inojin di sebelahku." Untuk kedua kalinya pria berkuncir nanas itu mengeluh sambil menghela nafas lelah.

"Emang apa yang salah padaku?!!" Protes pria bersurai pirang itu, tak terima.

"Kau benar benar tak bisa diam, kau juga mendengkur, dan satu lagi. Kakimu itu bau got!" Caci Shikkadai yang langsung menembus tulangnya.

"Itu tidak benar!"

"Kau pikir aku akan repot repot berbohong?"

"Iya. Kau pasti hanya iri karena saat tidur pun aku terlihat tampan! Ya kan!"

"Sinting!"

"Sudah jujur saja!" Inojin memajukan dirinya mendesak Shikkadai.

"Sudah ah, jangan dekat dekat. Kau beri—"

'Bruk!

Shikkadai tersentak, bahunya tak sengaja menubruk keras orang lain yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya. Karena posisinya dia ada di pinggir kiri, sebelahnya Inojin, sebelahnya lagi Mitsuki dan diakhiri dengan Boruto.

Mereka berempat kompak langsung menatap orang yang terjatuh itu.

Ternyata,
Dia seorang gadis.

Kulitnya putih, rambutnya panjang sepinggang berwarna kuning kecoklatan dan emas.

Shikkadai mengeguk salivanya saat merasakan aura tak beres pada gadis itu.

"O-oi, daijobu ka?"

Gadis itupun akhirnya mengadah. Menatap Shikkadai dengan tatapan super tajam.

Yabai sepertinya dia sangat marah.

"Maaf! Aku ceroboh. Apa ada yang sakit?" Ia mengulurkan tangan. Berniat membantu gadis itu berdiri.

'Plak!

Tangannya di tepis begitu saja.

'gluk

"Jika tidak bisa berjalan dengan benar, tidak usah menghalangi jalan orang!" Dia berdiri sendiri.

"Aku sudah minta maaf." Balas Shikkadai.

"Kau pikir maaf mu bisa membuat sakit ku hilang?!"

"Haah, baiklah apa yang bisa menghilangkan sakitmu? Aku akan bertanggung jawab." Tanya Shikkadai, malas.

Merepotkan.

"Wajahmu seperti tidak niat tuh!"

Alisnya mengernyit "Wajahku memang seperti ini. Jangan kelewatan, Nona yang manja."

"Apa?! Kau—"

"Yodo!"

Shinkki datang setelah meneriaki nama itu.

Yodo? Nama gadis manja itu Yodo?

"Kau kenal nona manja ini, Shinkki?" Tanya Shikkadai mendekat pada sepupunya itu.

"Dia sahabatku dari Suna." Jawab Shinkki. "Kenapa kau kemari, Yodo?"

"Ayahku ada kepentingan di kota ini, karena ku pikir akan bertemu denganmu jadi aku ikut."

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang