65. Nomor Satu!

1.1K 99 25
                                    

Happy reading ✨

Setelah tiga hari terbaring di rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri akhirnya gadis bermata indah itu membuka matanya. Sarada dalam mendengar beberapa orang yang ia kenali berucap syukur mengelilinginya.

"Syukurlah kau sudah siuman Sarada!." Pekik Chocho

"Huwaaa Sarada-chan!!." Momo meraung dengan tangisan pecah.

"Syukurlah hiks.. syukurlah Sarada-chan.." Sumire menghambur memeluk tubuh nya.

Ketika teman temannya itu heboh sendiri karena kesadarannya telah kembali, pandangannya mengedar mencari lelaki yang ia rindukan.

"Bo-boruto..." Sebut Sarada. Ya, dia tak menemukan sosok pria itu di sampingnya. Padahal dalam ingatan terakhir sarada, ia yakin Boruto lah yang menyelamatkan dirinya.

Sarada menggeliat ingin duduk, Sumire pun sigap membantunya dengan penuh kehati-hatian.

"Boruto, di mana?" Tanya Sarada dengan intonasi rendah.

Hening sesaat.

'Brakk!

Sarada segera mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang tiba-tiba membuka pintu ruang inap nya. Ia sedikit mendengus kecewa, itu adalah Sakura.

"Kau sudah sadar, sayang?" Tanya Sakura lembut mendekati Sarada, memeriksa kondisi Sarada memakai stetoskop.

"Emn.." Sarada mengangguk. Menatap wajah mama nya yang tengah fokus mengecek kondisinya. "Mama"

"Nani?" Sahut Sakura.

"Dimana Boruto?" Pergerakan Sakura berhenti sesaat. Wanita cantik musim semi itu hanya tersenyum, merogoh kantong snelli nya lalu menyodorkan sebuah amplop dengan lambang Uzumaki.

Apa maksudnya ini?.. sebuah amplop? Apa yang telah terjadi??.. Wajah Sarada memucat, pikiran buruk mulai berdatangan menghantui pikirannya. Namun sekuat mungkin ia tepis. Tidak mungkin kan?..

"Apa ini mama?." Tanya Sarada, suaranya mulai bergetar.

"Dari Boruto, dia menitipkan ini pada mama sebelum dia pergi. Untuk mu." Ujar Sakura masih dengan tangan yang menjulurkan sebuah amplop surat.

Sarada tercekat mendengarnya, dia tak bisa menyangkal rasa risau yang menganggunya. Denyut jantung nya berdetak kencang, hingga rasa sakit yang terasa menusuk nusuk itu menghantamnya. Tidak mungkin kan??

'Tes!

Tiba-tiba semuanya terkejut dengan air mata yang keluar dari jelaga Sarada.

"Sarada!"

"Kau kenapa??"

"Sarada katakan jika ada yang sakit pada mama!"

"Sarada-chan kau kenapa??"

"Jangan sakit ku mohon kau kenapa???"

Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantamnya bagai meteor. Tapi dia tak bisa menahan pilu yang teramat menyakitkan ini. Dia terus bertanya di dalam hati, dia tidak siap

"HIKS!-- DIA TIDAK MATI KAN?? HUWAAAA!!."

"...."




"...."




"...."




















"Ppfftttt!! PHUHAHAHAHAHAAHA!"

Baka! {BoruSara}|END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang