Anin sudah sangat siap menghadapi hari ulang tahun Alan. Ia menyiapkan banyak hal untuk Alan. Tidak ada perayaan ramai, karena Anin maunya ia hanya berdua dengan Alan.
Sejak semalam Alan sudah mengajak Anin untuk datang bareng ke sekolah tapi Anin menolak dengan alasan ia akan datang lebih pagi karena akan menemui pembina osis untuk membicarakan perayaan hari ulang tahun sekolah.
Rapat dadakan dan singkat selesai beberapa menit sebelum waktu istirahat kedua habis. Anin tentu saja terkejut karena begitu ia keluar ruang osis Alan sudah menunggu di depan.
"Ngapain? "Senyum manis Alan harus dibalas dengan pertanyaan Anin yang membuatnya kesal.
"Ngapain lagi,ketemu pacar lah"Anin terlihat sedikit kesal, usaha sedari pagi untuk tidak bertemu Alan gagal karena Alan begitu nekat terus mencari Anin.
"Yaudah nanti lagi ya aku buru-buru mau----"
"Nin,Alan ulang tahun hari ini"Suara Alan yang seperti anak kecil merengek membuat Anin nyaris tertawa.
"Loh masa iya?tanggal berapa emang sekarang? "Anin malah berakting pura-pura tidak tau.
"Emang ga dikasih tau Caca atau Risky apa?"
Anin menggeleng "Maaf Anin ga tau,happy birthday Alan,sehat dan bahagia selalu"Anin jinjit sedikit supaya bisa meraih puncak kepala Alan.
"Alan maaf hari ini Anin sibuk banget,dah ya lan"Pamit Anin.
Suara bel masuk berbunyi membuat Alan terpaksa harus berbelok ke kiri menuju kelasnya dan tidak bisa untuk sekedar berbelok ke kanan mengejar Anin yang tidak menuju ke kelasnya.
......
Anin menang kali ini, begitu bel pulang Alan berlari ke kelas Anin namun Anin sudah tidak ada karena lima menit sebelum bel Anin izin keluar kelas.
Tidak putus asa Alan lalu berlari ke arah parkiran yang ternyata juga sudah tidak ada mobil Anin di sana.
"Lan lo nongkrong kan? "Bayu menepuk bahu Alan yang tengah mengatur nafasnya.
"Gimana ya? "Sebenernya maunya Alan hari ini ia menghabiskan waktu bersama Anin tetapi Anin terlihat sibuk, ingin menyusul Anin ke rumahnya tetapi ia ragu Anin tidak ada di rumah. Mencoba menghubungi Anin lewat ponsel pun hasilnya nihil karena ia seolah tidak memegang ponsel hari ini.
"Ky hari ini lo mau rapat di luar?"Alan bertanya begitu Risky datang ke motornya yang memang begitu sering diparkirkan di samping motor Alan.
"Iya,kenapa?"Jawab Risky.
"Dimana?"
"Cafe Pelangi nanti jam lima sih soalnya sekarang Anin mau ngurusin apa gitu"Risky mencoba menjawab dengan semeyakinkan mungkin.
"Emang Anin se-sibuk itu ya?"Tanya Alan lagi yang kali ini terlihat frustrasi.
"Iya lah orang acaranya dua minggu lagi, dah ya gue cabut duluan lah"
"Lan ayo lah nongkrong,lagi ultah juga lo bukannya traktir"Bayu kembali berbicara
Alan tertawa "Yaudah ayo gue traktir mie instan"
"Hahaha sial"
Alan memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya saja kalau begitu, dari pada maksain datang ke rapat,belum tentu Anin bisa di ajak bicara.
.........
Sesudah kerumah Alan,Anin kini menuju tempat nongkrong Alan yang sudah di share location dari Adrian. Sesampainya Anin langsung mengirimkan pesan ke Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...