30.Tampil bersama Alan?

57 4 0
                                    

Sesil main hingga malam bahkan meminjam baju Anin untuk menggantikan baju seragam olahraganya yang sudah kotor.

"Nambah Sil"Kata Amira ramah, mereka sedang makan malam.

"Eh iya tante, ini juga udah banyak"Jawab Sesil tidak kalah ramah.

"Kamu mau nginep Sil? "Kini giliran Papah Anin yang angkat bicara.

"Enggak om, abis ini juga mau pulang"

"Loh ini udah malam,mendingan nginep aja"

"Ah ngerepotin om"Kata Sesil malu-malu dia jadi tidak enak sendiri orang tua Anin sangat baik kepadanya.

"Ga ngerepotin kali, lagian kamu kan perempuan bawa motor sendiri malam-malam bahaya,udah nginep aja"

Sesil diam dalam hatinya membenarkan perkataan Amira, ia juga jadi takut sendiri.

"Soal seragam buat besok gimana?Kan aku ga bawa"Kata Sesil bingung.

"Besok pagi sebelum ke sekolah mampir dulu ke rumah lo. Simple"Ucap Anin yang dari tadi hanya diam.

"Nah pinter banget adek gue, jadi besok sekalian aja ya lo berangkat sama Sesil gue ga perlu nganterin"Kata Ari senang.

Sesil hanya terkekeh sambil mengangguk,ia jadi malu sendiri tidak kepikiran seperti Anin,sekarang tugasnya hanya memberi kabar orangtuanya bahwa ia ingin menginap di rumah teman.

...............

Sepasang manusia tengah duduk  di sebuah rooftop gedung di pusat kota.Melihat lalu lintas malam yang selalu padat setiap harinya.

"Hari ini tanggal 17 yang artinya.... " Laki-laki itu menggantung ucapannya.
"Sudah 5 bulan kita saling mencintai"Gadis cantik itu tersenyum manis yang membuat laki-laki disampingnya ikut tersenyum.

"NIN!"Panggilan keras dari Sesil mampu menyadarkan Anin dari khayalannya.

"Kenapa?"Tanya Anin dengan datarnya.

"Ngapain bengong aja, sambil liatin kalender?Telat Menstruasi lo?"Tanya Sesil seenaknya saja.

"Enggak"Jawab Anin singkat.

"Yaudah ayo berangkat ke rumah gue "Lantas Anin hanya mengangguk membalas perkataan Sesil.

Selama perjalanan menuju rumah Sesil yang Anin lakukan hanyalah melamun,tepat hari ini satu tahun yang lalu cerita cintanya begitu indah,andai saja Dika masih ada maka hari ini ia merayakan ulang tanggal 17 untuk yang ke-17 kalinya. Walau setiap bulannya tidak pernah berubah hanya mengucapkan "sudah sekian bulan kita saling mencintai" tetapi bagi Anin itu sangat menyenangkan.

Menceritakan Dika ulang hanya membuatnya begitu merindukan laki-laki itu lantas hatinya kembali sakit jika dipaksa harus mengiklaskan kepergian Dika.

...............

Anin duduk di teras rumah Sesil, rumahnya sederhana model lama tetapi begitu asri dan nyaman.

"Oh ini Anin? Cantik pisan ey"

Mendengar namanya disebut Anin segera berdiri dan menyalami orang tua Sesil yang baru keluar dari rumah.

"Iya tante makasih"

"Ayo masuk dulu sarapan,Sesilnya paling masih mandi"Ajakan ramah ibu Sesil ditolak baik-baik dengan alasan sudah makan.

"Yaudah ayo tante anter ke kamarnya Sesil"Ibunda Sesil sudah bangun dari dududnya.

"Ga usah tante tunggu sini aja"Jawab Anin.

Setelah ber-o ria,ibunya Sesil segera masuk kedalam dengan alasan ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang