09.Bad Day

125 10 1
                                    

Hari Senin Anin kembali sekolah.Keadaan sekolah pagi ini sangat ramai dari biasanya,sudah terlihat banyak siswa siswi dari SMA lain.

Anin langsung naik untuk menuju kelasnya,sesampainya di kelas keadanya juga ramai.

"perhatian kepada seluruh siswa dan siswi yang hadir untuk segera merapat ke lapangan,karena acara akan segera di mulai"suara dari arah lapangan sukses membuat seluruh anak XI IPS 3 keluar

"ayo nin"ajak Sesil, hari ini Sesil terlihat berbeda,rambut panjangnya ia biarkan tergerai,bibirnya juga terlihat sedikit berwarna dari biasanya

"males,gue di kelas aja deh"
"ih nanti kalo di liat guru di omelin"
"enggak, bilang aja gue lagi pusing".
"ga bisa gitu ah"Sesil menarik paksa tangan Anin

Lapangan sangat penuh dan berdesak-desakan "agar tidak berdesak-desakan silahkan duduk di tribun, dan beberapa bangku pinggir lapangan"ucap kepala sekolah

Semuanya berhamburan untuk berebut agar kebagian duduk di tribun,Sesil menarik Anin untungnya mereka mendapatkan duduk di tingkat tertinggi tribun

"saya hanya mengucapkan selamat datang di SMA Mentari,semoga acara seminggu ini berjalan lancar"setelah itu pak Adi menyerah mic kepada Damas

"iya Assalamualaikum,selamat pagi semua"kata awal Damas dan segera mendapat balasan dari lainya

"haiii"kata Damas lagi

"halo"suara melengking perempuan mendominasi

"sebelumnya gue memperkenalkan diri, gue Damas Adipura Pratama selaku ketua OSIS SMA Mentari"suara tepuk tangan menggemuruh di lapangan

"wakil satu gue Clarisa Azzahra, mungkin lagi ke toilet dan wakil dua gue Riana dan dia lagi tidak masuk"tidak ada orangnya jadi semua penonton pun tidak bertepuk tanggan

Oh jadi wakil Damas,Caca.dan tahun ini dia yang dicaloni jadi ketua osisnya. Boleh juga.

Ucap Anin dalam hati

"itu Asiyla Agatha sebagai Sekretaris OSIS,dan banyak yang lain nanti silahkan berkenalan sendiri,selanjutnya gue serahin kepada Syila selaku host"

"haii gais,tanpa membuang waktu pertandingan pertama di buka dengan basket cewek SMA Mentari melawan SMA Budi Pekerti"Riuh tepuk tangan langsung membuat keadaan semakin ramai.para pemain sudah mulai memasuki lapangan.

Pertandingan di mulai dan suara yel-yel antar kedua tim seakan akan bersahut sahutan. Anin benci dengan keadaan ini di mana ia harus duduk di sekitar orang yang bisanya hanya berterik-teriak. Sesil pun sama suara melengkingnya sungguh mengganggu telinga Anin

"sil gue ke toilet dulu ya"Sesil hanya mengangguk dan kembali berteriak teriak

Anin segera keluar dari kerumunan ia tidak ke toliet tapi ia berbelok arah ke perpustakaan.

Anin membuka pintu perpustakaan tampak sepi,petugas yang menjaga juga tidak ada ah ia tidak peduli Anin segera mengisi buku kunjungan dan mencari-cari buku yang ingin ia baca.

Setelah mendapatkan buku Anin segera duduk

"hei"Anin mengangkat kepalanya ternyata Caca yang menyapanya 

Anin tersenyum tipis "aku boleh duduk sini? "tanya Caca

"iya duduk aja"
"kamu ga nonton pertandingan?"
"kalo aku di sini berati aku ga nonton kan"jawaban Anin mampu membuat Caca terkekeh

"kamu sendiri kenapa disini? ga nonton?"tanya Anin balik

"oh itu balikin buku Biologi"jawab Caca"kamu baca buku apa?kok tipis banget?"Tanya Caca penasaran

Anin menutup bukunya dan tampak judul yang besar 'Malin Kudang Anak  Durhaka' Sontak Caca langsung ketawa dengan keras

"kamu gimana sih itu kan bacaan anak SD"Kata Caca sambil ketawa yang belum berhenti

"kalau ini bacaan anak SD kenapa ada di perpustakaan SMA"jawaban Anin membuat Caca langsung terdiam

"benar juga"Sebenernya Anin hanya bingung mau membaca apa,ya akhirnya ia memilih buku itu lagi pula tujuan ia ke sini bukan untuk membaca hanya saja ingin menghindari lapangan

"nih kamu baca buku aku aja"Caca memberikan sebuah buku yang ada di tangannya

Anin melihat buku itu dan membacanya judulnya dalam hati sepertinya ia tertarik untuk membaca buku itu

"boleh"
"aku minta nomer kamu dong"Caca memberikan ponselnya lalu Anin mengetik sederet angka di sana

"nanti aku misscall,terus kamu save nomer aku kalau kamu udah selesai membacanya maka hubungi aku"Anin mengangguk

"yaudah aku ke lapangan dulu ya"Pamit Caca
"iya"

.........

"Anin,Anin,woy bangun"

Anin membuka mata perlahan,melihat sekeliling,ia masih di perpustakaan sekolah

"ih lo gue cariin,muter-muter satu sekolah malah ada di sini enak-enakan tidur"omel Sesil sambil mengipas-ngipas mukanya dengan tanggan yang telah bercucuran keringat

"udah waktunya pulang? "Anin bertanya mengalihkan pembicaraan

"belum, ini masih istirahat "Anin memutar bola matanya dengan jawaban Sesil

"ayo ke kantin laper nih gue"Ajak Sesil.Anin diam, ia sedang berfikir pasti di kantin lebih ramai dari biasanya

"males ah"
"jahat"
"emang"
"ihh ayo ah"Sesil menarik paksa Anin
Anin yang tak ingin berantem hanya diam mengikuti keinginan Sesil

Banar dugaan Anin sesampainya di kantin,keadaan sangat ramai, bangku dan meja pun sudah penuh terisi,ada sih sisa tetapi satu meja dengan Damas, Alan,Caca dan Asiyla

"nin kan lo deket tuh sama Alan,sono izin duduk di sampingnya"suruh Sesil
"idih ogah banget"
"ayo kek biar kita bisa makan"
"males ah"

"Anin"Anin segera mencari siapa yang memanggil namanya "sini"ajak Asiyla

Sesil langsung menarik menuju meja Asiyla

"ga dapet meja kan?gabung sini aja"suruh Asiyla

"makasih kak"belum sempat Anin menolak tetapi Sesil sudah lebih dahulu berbicara

Asiyla pindah duduk menjadi satu bangku bersama Alan dan Damas sedangkan Sesil dan Anin satu bangku bersama Caca

"Alan sono lo pesen bakso dah lumayan tuh ga antre"suruh Asiyla
"kok gue sih,males ah lo aja"
"ih lo kan yang paling pinggir, gue di pojok susah keluar"
"yaudah samain aja ya semua biar ga ribet"Alan mengalah

"Anin gimana visi-misinya dah selasai"tanya Damas
"udah"
"kalau Caca? "
"udah kok kak,tapi masih ada beberapa yang harus di perbaiki sih"
"oh"

...............

Kak Ari:gue ada kelas dadakan,pulang sendiri aja

Anin menghela nafas panjang,bagi Anin kakaknya adalah makhluk paling menyebalkan di dunia ini

Dan sekarang makhluk menyebalkan di dunia bertambah dengan kehadiran Alan, tapi sebenarnya semua manusia di SMA Mentari menyebalkan bagi Anin

"pulang bareng yu"ajak Alan, sepertinya Alan bukan manusia biasa dia selalu datang tiba-tiba

"ayo"
"idih, kok tiba-tiba mau, lo abis kena bola basket ya tadi? "
"jangan geer lo,gue mau karena kakak gue ga bisa jemput"
"jadi lo manfaatin gue? "
"iya, kenapa? Ga suka? Yaudah gue naek angkot aja"
"eh yaudah deh gapapa buat calon pacar"

Anin tak menjawab perkataan Alan,ia sunguh terpaksa dan harus menjatuhkan harga dirinya yang sangat mahal,agar hanya tidak naik angkot

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang