Alan menghantar Anin hingga ke depan kelasnya, mereka sama-sama terkejut ketika ada guru yang sedang mengajar di kelas Anin.
Karena mereka telat ngumpet sehingga mereka ketahuan. Anin disuruh segera masuk namun anehnya Alan pun disuruh masuk juga padahal sang guru sudah tau bahwa kelas Alan bukan disini.
"Coba kalian ceritain kalian abis dari mana? "Bukanya disuruh duduk Anin dan Alan disuruh berdiri di depan teman-temannya.
Anin bungkam, bingung harus menjawab apa sedangkan Alan yang mengeluarkan suara "Kalian semua tau kan gue tadi abis berantem terus gue di panggil ke BK dan manusia cantik di sebelah gue ini.... "Alan tertawa ketika satu kelas heboh dengan penuturannya "Dia berbaik hati sembuhin luka gue di UKS"
Pernyataan Alan membuat Anin semangkin menunduk malu. Tidak pernah dibayangkan sebelumnya berada dalam posisi seperti ini.
"Anin kenapa kamu baik banget menolong Alan hingga merelakan bolos pelajaran? Apa Alan pacarmu?"Tanya Bu Ani---guru Ekonomi yang terkenal tegas itu.
"Iya bu baru aja kita jadian"Kini dengan cepat Alan kembali menjawab mendahului Anin.Jawaban Alan tentu saja mengundang keadaan riuh di kelas.
"Alan saya tidak bertanya kepada mu"Suara bu Ani meninggi sehingga membuat keadaan kelas kembali hening.
"Alan baik kepada saya makanya saya hanya ingin membalas kebaikannya"Jawab Anin sambil terus menunduk. Sedangkan Alan masih tampak santai dan tidak takut.
"Alan saya ngajar di kelas kamu juga kan? "Pertanyaan Bu Ani di balas anggukan kepala dari Alan. "Yasudah saya akan ngasih kalian hukuman dengan memberikan tugas Ekonomi kelas duabelas yang harus kalian jawab barengan"
Sontak itu membuat Alan kesal bagaimana bisa ia kan masih kelas sebelas "Bu kita kan harus mempersiapkan untuk olimpiade, mana soal kelas duabelas lagi"
"Waktu pengumpulan satu minggu setelah kalian olimpiade, jadi kalian bisa mengerjakan setelah olimpiade, jangan banyak alesan. Anin kamu duduk dan Alan silahkan kamu kembali ke kelas"Suruh Bu Ani.
"Makasih bu"Ucap Anin.
"Saya pamit, permisi bu"Ucap Alan dan segera keluar kelas..........
Pulang sekolah Anin segera melangkahkan kakinya ke kelas Alan, tetapi sesampainya di kelas Alan orang yang dicari malah tidak ada dengan sedikit berlari Anin menuju parkiran dengan terburu-buru.
Benar saja Alan masih berada di parkiran sedang membuka jok motornya.
"Anin? "Heran Alan ketika ia membalikan badan.
Anin masih mengatur nafasnya "Kak Ari bisanya jemput satu jam dari sekarang karena dia masih ada kelas, bisa gue pulang sama lo? " Tutur Anin to the point.
Muka Alan tampak sedikit kecewa "Yah tapi gue ada jadwal latihan basket hari ini"
"Alan muka lo lagi bonyok kaya gitu dan lo masih pengen latihan basket?"Tanya Anin heran.
Alan tersenyum merasa dikhawatirkan "Gue anter lo pulang ya abis itu nanti gue balik lagi ke sekolah untuk latihan basket"Alan kembali memasukan sepatu basketnya ke dalam jok motor.
Setelah Anin naik motor Alan melaju meninggalkan parkiran sekolah.
Anin turun dari motor dan diam disamping motor Alan, entah kenapa keadaannya bisa secanggung ini.
"Masuk sana"Suruh Alan,Anin mengangguk lantas berbalik dan berjalan ke arah gerbang.
"Alan? "Anin kembali membalikan badan ke Alan, Alan yang tadinya ingin memakai helm,mengurungkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...