14.Tangkuban Perahu

118 6 0
                                    

Dengan selalu setia Anin masih mendengar celoteh Caca selama perjalanan menuju Gunung Tangkuban Perahu,Anin tidak lagi duduk dengan Alan Caca yang meminta Anin mengisi kursi yang tadinya di duduki Asiyla.Asiylanya?duduk sama Damas

Tidak ada yang tau apa sebenarnya hubungan mereka berdua,apa sebatas ketua Osis dan sekretarisnya atau lebih,hanya mereka dan tuhan yang tau

Perjalanan tidak terlalu lama,sesampainya pembina Osis memberi kebebasan kepada semua siswa ingin kemana dengan ketentuan jam satu siang sudah kembali ke bis

Anin tentu saja bergabung dengan gerombolan Damas, Asiyla, Alan, Caca, Dini, Angga, dan mari saya kenalkan satu orang lagi temen dekat Alan,teman sebangku Alan bernama Risky lelaki humoris dengan rumor receh sereceh Alan

Caca terus berbicara terkadang berantem dengan Alan lalu Alan,Angga dan risky bernyanyi ria, Anin pun tidak mengerti sejak kapan Angga dan Alan bisa terlihat begitu akrab, Dini diam, Asiyla dan Damas mengobrol bersama, dan Anin memotret beberapa pemandangan indah dengan ponselnya

"sini nin aku fotoin kamu ,dari pada kamu foto alam mulu"Caca yang melihat mempunyai inisiatif "kalian duluan aja"sambung Caca

"ga usah ca"tolak Anin halus

"udah jangan banyak protes di situ bagus tuh"Caca mengarahkan tubuh Anin

1
2
3
Cekrek

Caca tersenyum melihat hasil jepretannya lalu ia mendekat ke arah Anin "nih"katanya mengembalikan ponsel Anin

Anin terseyum juga melihat dirinya di layar ponsel

Anin terseyum juga melihat dirinya di layar ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku kira kamu ga bisa senyum"ledek Caca

Anin hanya menanggapi dengan tersenyum tidak tertarik untuk merespons

"cuma bercanda"ralat Caca yang mengira Anin marah dengan perkataanya
"aku tau"jawab Anin

Anin dan Caca kembali melanjutkan jalannya sampai akhirnya dari kejahuan mereka melihat Alan dan yang lainya sedang berhenti di sebuah petunjuk jalan bersiap untuk berfoto

"tunggu ikut"Caca berlari meninggalkan Anin di belakang

"sini aku yang fotoin kamu ikutan aja"Anin menghampiri Dini yang memegang kamera

"ga usah gapapa kakak aja yang ikutan foto"tolak Dini halus, ini adalah kali pertama Anin mendengar suaranya

"mendingan minta tolong ama yang laen aja"celetuk Risky

"nuhun mang,tolong fotoin "Alan memberhentikan seorang bapak- bapak yang sudah cukup tua

"boleh sini"jawab bapak-bapak itu ramah

Dini memberikan kamera yang ia pegang kepada bapak-bapak itu
"yah maaf saya ga ngerti gunain kamera ini"kata si bapak-bapak

"yaudah pake handphone aja"Alan meraba saku celananya dan memberikan kepada bapak-bapak

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang