Dengan selalu setia Anin masih mendengar celoteh Caca selama perjalanan menuju Gunung Tangkuban Perahu,Anin tidak lagi duduk dengan Alan Caca yang meminta Anin mengisi kursi yang tadinya di duduki Asiyla.Asiylanya?duduk sama Damas
Tidak ada yang tau apa sebenarnya hubungan mereka berdua,apa sebatas ketua Osis dan sekretarisnya atau lebih,hanya mereka dan tuhan yang tau
Perjalanan tidak terlalu lama,sesampainya pembina Osis memberi kebebasan kepada semua siswa ingin kemana dengan ketentuan jam satu siang sudah kembali ke bis
Anin tentu saja bergabung dengan gerombolan Damas, Asiyla, Alan, Caca, Dini, Angga, dan mari saya kenalkan satu orang lagi temen dekat Alan,teman sebangku Alan bernama Risky lelaki humoris dengan rumor receh sereceh Alan
Caca terus berbicara terkadang berantem dengan Alan lalu Alan,Angga dan risky bernyanyi ria, Anin pun tidak mengerti sejak kapan Angga dan Alan bisa terlihat begitu akrab, Dini diam, Asiyla dan Damas mengobrol bersama, dan Anin memotret beberapa pemandangan indah dengan ponselnya
"sini nin aku fotoin kamu ,dari pada kamu foto alam mulu"Caca yang melihat mempunyai inisiatif "kalian duluan aja"sambung Caca
"ga usah ca"tolak Anin halus
"udah jangan banyak protes di situ bagus tuh"Caca mengarahkan tubuh Anin
1
2
3
CekrekCaca tersenyum melihat hasil jepretannya lalu ia mendekat ke arah Anin "nih"katanya mengembalikan ponsel Anin
Anin terseyum juga melihat dirinya di layar ponsel
"aku kira kamu ga bisa senyum"ledek Caca
Anin hanya menanggapi dengan tersenyum tidak tertarik untuk merespons
"cuma bercanda"ralat Caca yang mengira Anin marah dengan perkataanya
"aku tau"jawab AninAnin dan Caca kembali melanjutkan jalannya sampai akhirnya dari kejahuan mereka melihat Alan dan yang lainya sedang berhenti di sebuah petunjuk jalan bersiap untuk berfoto
"tunggu ikut"Caca berlari meninggalkan Anin di belakang
"sini aku yang fotoin kamu ikutan aja"Anin menghampiri Dini yang memegang kamera
"ga usah gapapa kakak aja yang ikutan foto"tolak Dini halus, ini adalah kali pertama Anin mendengar suaranya
"mendingan minta tolong ama yang laen aja"celetuk Risky
"nuhun mang,tolong fotoin "Alan memberhentikan seorang bapak- bapak yang sudah cukup tua
"boleh sini"jawab bapak-bapak itu ramah
Dini memberikan kamera yang ia pegang kepada bapak-bapak itu
"yah maaf saya ga ngerti gunain kamera ini"kata si bapak-bapak"yaudah pake handphone aja"Alan meraba saku celananya dan memberikan kepada bapak-bapak
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...