Alan memimpin doa sesaat sebelum mereka masuk ke dalam lapangan. Setelah menyaksikan penampilan SMA Bintang sebelumnya,Alan meyakinkan teman-temannya untuk tetap percaya diri. SMA Bintang tadi menang dan Alan pun harus menang untuk bisa bertemu SMA Bintang dalam perebutan juara satu.
Pertandingan berlangsung sengit membuat SMA Mentari beberapa kali ketinggalan point.
Risky menarik bahu Alan agar menatapnya "Lan gue tau kita lagi ada masalah tapi ga seharusnya lo bawa-bawa ke lapangan.Lo jangan egois lan,posisi gue beberapa kali free dan lo ga mau oper ke gue"
Alan menggaruk kepalanya tanpa menjawab ia memilih duduk dan meminum air "Bay lo masuk deh,gue mau istirahat bentar"Ucapnya ketika waktu break habis.
Sembari memperhatikan teman-temannya ia mengatur nafasnya,ia mau egonya di kesampingkan dulu. Setelah bener-bener tenang Alan kembali bertukar posisi dengan temannya,ia masuk lapangan sampai pertandingan selesai.
Alan bernafas lega karena waktu abis ketika timnya sedang unggul,selama pertandinga mereka selalu berkejar-kejaran point.Alan menyempatkan melirik ke arah tribun tempat teman-temannya berada.Alan tau bahwa Anin datang menonton,andai keadaanya tidak seperti ini pasti kehadiran Anin membuatnya sangat bersemangat.
Caca melambaikan tangannya saat Alan melihat kearahnya,hanya beberapa detik,tanpa senyum Alan mengalihkan pandangannya lalu pergi bersama teman-temannya.
Caca memajukan bibirnya kecewa "Kok Alan ga nyamperin kita ya?"
"Emang lo siapanya?"Celetuk Key,emang Key kalau ngomong suka asal saja sampai lupa meletakan saringannya.
"Kan ada Anin maksud Caca nyamperin Anin,Key"Balas Caca agak ngegas.
"Biarin aja,dia butuh waktu sama teman-temannya,kan masih ada satu pertandingan lagi"Balas Anin tenang.
"Kantin yu mumpung lagi istirahat"Ajak Sesil,mereka pun mengiyakan saja dengan Sesil yang menunjukan jalan.
Key menyenggol lengan Sesil "Kembaran lo mana sil?"Tanyanya dengan mata yang terus menjelajah sekitar.
Sontak Sesil pun melihat sekitar mencari keberadaan Sandi "Ga tau ya"
"Nah itu Alan"Ucap Caca ketika sampai kantin dan melihat Alan tengah duduk di kursi pojok kantin."Samperin yu"Langkah Caca terhenti saat Key dengan sigap menahan tangannya.
"Ga usah aneh-aneh,lo ga liat ga ada siapa-siapa selain timnya,biarin aja dia butuh diskusi sama timnya"Omel Key.
"Yaudah deh"Ucap Caca sambil mendekati kulkas untuk mengambil minuman dingin.
"Duduk yu"Ajak Sesil yang ingin duduk di kantin.
"Ga usah,mending kita muter-muter aja liat keadaan sekitar,coba lo pikir kapan lagi bisa kesini"Ajakan Key didengar oleh yang lainnya,pikir Caca benar juga bisa liat sekitar sedangkan menurut Sesil benar juga lagi pula kantin sangat ramai.
Anin tersenyum simpul dengan perlakuan Key,ia tau bahwa Key seperti itu ingin membantu Anin menyelamatkan keadaan canggung saat Anin harus bertemu Alan.
Saat sudah keliling mereka kembali ke tribun untuk duduk dan kembali sudah ada teman-teman laiinya kembali di tribun.Mereka kembali saat SMA Mentari akan lawan SMA Bintang,sedangkan pertandingan sebelum itu mereka memutuskan untuk tidak menonton dan tetap berkeliling.Tetapi sangat Caca sayangkan ketika SMA Bintang berhasil mengalahkan sekolahnya.
***********
Seorang kakak kelas menghampiri Alan"Udahlan lan,angkat kepala lo.Tadi kalian juga udah bagus kok,mereka menang karena diperisapkan kalian kan dadakan. Latihan juga cuma sehari terus mereka juga kan anak kelas duabelasnya masih main"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...