02.Alanta Veril Andreasyah

231 12 2
                                    


"Heiii,kita belum kenalan"

Anin yang merasa diteriki malah melajukan kakinya lebih cepat

______

"aduh nin, dari mana aja lu? udh telat 5 menit,untung bu Tini ga masuk kalo masuk abis lu"cerca sesil begitu ia melihat anin memasuki kelas

Anin hanya tersenyum tipis, bingung harus menjawab apa

"btw dari mana aja?kok telat,katanya ga mau keluar"sesil bertanya dengan muka yang tampak di serius-seriusin

"toilet"jawab anin singat,padat dan jelas

"terus tanggan lu kenapa tuh"mata sesil turun melihat balutan warna coklat di siku anin

"jatuh"

"kok bisa?"

"bisa lah"

"kaya anak kecil aja"sesil terkekeh di akhir kalimatnya"jatoh gara-gara apa?"

"di tabrak"jawab anin sambil menyalin catatan yang sedang di tulis sekertaris

"what?"kaget sesil"ama siapa? "

"cowo"

"namanya? "

Anin hanya mengangkat kedua bahunya

________

"heii"mendengar suara itu anin dan sesil kompak menengok ke arah sumber suara

"tadi kita belum kenalan kan?, jadi sekarang gua mau kenalan sama lu"cowo yang berada di ambang pintu mulai masuk ke dalan kelas dan menghampiri meja anin dan sesil

"kenalin ama gue Alan"tanggannya terulur,namun tampak nya anin masih bingung dengan apa yang sekarang terjadi"oke,kenalin nama gua Alanta Veril Andresyah"ralatnya cepat

"nin dia ngajak kenalan"anin langsung bangun dari lamunannya setelah mendapat senggolan dari sesil

"Anin"tangan anin menyambut uluran tangan alan."lengkapnya?"tanya alan tanpa berniat melepaskan tangan anin yang masih ia gengam

"Ratu Aninda Lestari"anin segera melepaskan tangannya dari genggaman alan

"sil, saya duluan ya"pamit anin dan segera keluar kelas

Alan yang berniat ingin mengejar anin pun gagal karena mendapat hambatan dari sesil

"kok tau ada anak baru di kelas ini"tanya sesil binggung

"oh itu, dari temen gue"

Flashback on

Alan memasuki kelas dengan seyum yang tak hilang-hilang

"woy dah gila ya lo"tegur cowok yang menjadi teman duduknya alan

"gua abis ketemu bidadari coyyy"ucap alan semangat

"haha...ngarang lu,siapa sih? Paling Lily ya? Haha... emg dia doang kan yang paling cantik"cowok bernama risky itu tertawa dengan apa yang dia sendiri ucapkan

"buka bego, kayanya dia anak baru deh, soalnya gua ga pernah liat dia sebelum ini,siapa ya namanya? Gue belum sempet kenalan tadi"alan mengetuk-ngetuk dahinya seperti orang berfikir

"anak baru? Tadikan gua telat, lewat kelas XI-IPS 3 ada cewe cantik yang lagi berdiri di depan kaya mau perkenalin diri pas gue mau ngintip eh gua udah di usir duluan ama pak suparno, ga jadi deh acara ngintip gua, coba aja lu ke sono pulang sekolah kali aja beneran"saran risky

Flashback off

________

Anin menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya dengan mata menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi stiker langit lengkap dengan bulan dan bintang

Baru satu hari bersekolah ia merasa hidupnya sudah tidak tenang dengan cowok bernama alan itu

Suara ponsel berbunyi membuyarkan lamunan anin ia segera bangun dan mencari keberadaan ponselnya

Ia langsung mengangkat pangilan itu tanpa melihat siapa yang melnefonnya

"halo nin"suara itu anin sangat mengenalnya ia menurunkan ponselnya memastikan apakah bener dugaan siapa yang memangilnya

"key.... Aku rindu"

"iya nin gue juga kangen nih, maaf ya ga bisa ngantetin lu berangkat,lu tau kan gue lagi ga di Jakarta saat itu"

"iya key,gapapa"anin membenarkan posisi duduknya di atas kasur

"gimana sekolah barunya nin?"

"ga enak banget,enakkan sekolah lama"

"mungkin lu belum terbiasa aja kali"

"iya key semoga aja"

"udah dulu ya nin, by"

"by"sambuan telefon di putus

orang yang abis menelfonnya adalah sahabat anin di Jakarta,Adinda Keyla

________

"sesil,tolong kamu ambilkan laptop saya yang ketinggalan di ruang Osis ya"Pak Suparno menyuruh Sesil

"berdua ya pa"pinta Sesil "sama Anin"

"yaudah sana"

"ayo nin"Sesil menarik tangan Anin,walaupun kelihatannya Anin tampak malas

"wahh ada gitar,punya siapa nih sil?" Anin segera mendekati gitar disenderkan di tembok

"Paling punya kak Damas"jawab Sesil yang masih sibuk membereskan kabel-kabel yang menyangkut di laptop punya pak Suparno

Pedihnya tanya yang tak terjawab

Mampuh menjatuh ku yang di kira tegar

Kau tepikan aku, kau renggut mimpi

Yang dulu kita ukir bersama

Seolah ku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harim mu

Lebih baik kita usai disini

Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati

Bukanya aku mudah menyerah tapi bijaksana mengerti kapan harus berhenti

Ku kan menunggu tapi tak selamanya

"gimana baguskan?tanya Anin setelah selesai menyanyikan lagu usai disini-Raisa dengan alunan gitar yang ia mainkan

"Bagus kok"Tunggu Anin tau itu bukan suara Sesil,Anin segera balik badan dan menemukan sosok cowok yang berdiri di ambang pintu

"eh kak Damas,maafin temen gue ya gitarnya di mainin"ucap Sesil begitu sadar ada kehadiran orang selain dirinya dan Anin
"duluan ya kak"Sesil langsung menarik tangan Anin dan segera keluar ruang Osis dengan tak lupa sebelah tangannya lagi membawa laptop pak Suparno

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang