03.Calon Ketua Osis?

196 11 0
                                    

Bel tanda berakhiranya pelajaran hari ini selesai, pak suparno langsung keluar kelas meninggalkan anak muridnya yang masih merapihkan buku dan alat tulis

"pulang sama siapa nin? "tanya sesil

"entah"jawab anin

"bareng gue aja,mau ga? "sesil bangkit dari duduknya

"naik apa? "Anin ikut bangkit dari kursi dan segera keluar kelas beriringan dengan Sesil

"motor"jawab Sesil mantap

"emm boleh,tapi apakah saya tidak merepotkan? "tanya Anin hati-hati

"haha kata-kata lo baku banget sih"tawa Sesil pecah sehingga mendapat tatapan aneh dari beberapa siswa yang berpas-pasan dengannya

Anin hanya diam saja ia pun binggung harus merespon apa

"mulai sekarang pake kata 'lo-gue' oke? "suruh Sesil
"saya tidak bisa
"lo pasti bisa"
"oke saya usahain"
"hmm"
"tapi sil apa saya------"ucapan Anin terpotong
"lo-gue nin"paksa Sesil
"tapi sil apa gue ga repotin lo"ralat Anin

Mereka berdua sudah sampai parkiran tepat di depan motor Sesil
"ga nin santai aja"Sesil memakai helm dan segera naik ke motor

"gue ga pake helm? "tanya Anin

"hehe gue cuma bawa satu,udah gapapa ayo naik, berdoa semoga ga ada polisi "Anin pun hanya bisa menuruti kata Sesil

Setelah Anin naik motor,Sesil segera mengendarinya keluar dari sekolah menaiki motor dengan kecepatan sedang

_____________

Malam hari sekitar pukul 19.00 Anin keluar kamar dan menuruni tangga menuju meja makan

Tunggu, Anin akan memperkenalkannya laki-laki yang sedang membelakanginya adalah papahnya-Irawan, yang duduk menyamping sebelah kiri, mamahnya-Amira dan yang duduk di depan mamanya adalah kakanya-Ahmad Arizan

"malem sayang"sapa Amira melihat putrinya mendekat

"malem juga mah"Anin segera duduk di kursi yang kosong,ia mengambil nasi dan beberapa lauk yang tersedia

"gimana sekolahnya nin? "tanya Irawan yang merasa suasana canggung di meja makan

"ga gimana gimana pah"jawab Anin tanpa melihat Irawan "aku aneh sama papah"kepala Anin yang tadi tertunduk kini melihat ke papanya

"aneh gimana? "tanya Irawan yang tak mengerti dengan pernyataan putrinya

"pertama,kenapa papah tiba-tiba ingin pindah ke Bandung dengan alasan ada kerjaan, bisanya kan papah klo ada kerjaan di luar kota pergi sendiri"jeda"kedua,kenapa papah ga pergi duluan ke Bandung, aku,mama dan kak Ari nyusul setelah sekolah aku semester kedua, klo kaya gini kan repot pah bulan depan udah UAS,dan terakhir ini nih yang bikin aku ga ngerti,kenapa papah masukin aku ke SMA swasta sedangkan aku masih bisa masuk Negri pah"Jelas Anin panjang kali lebar kali tinggi

Sedangkan papahnya hanya tersenyum simpul mendengar celoteh Anin"nanti kamu tau sendiri"jawabnya dan segera meninggalkan meja makan

"Ri, mulai besok kamu yang nganter jemput Anin ya"ucap Amira

"kok aku sih mah?"tanya Ari tak terima "waku di Jakarta juga naik motor lo"

"ihhhh, waktu di Jakarta kan aku bareng Key, sekarang ga ada Key aku ga mau"jawab Anin

"ya kalo lo ga mau naik motor, motor lo jadi ga kepake lagi,sayang-sayang"Ari masih berusaha mencari alasan agar ia tidak mengantar-jemput Anin

"ya bodo amat pokonya aku ga mau kak"suara Anin mulai meninggi

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang