15.First Planning

108 7 0
                                    

Malam sudah sangat larut,Anin sudah terus di telfon oleh mamanya untuk segera pulang

Tin tin

Terdengar suara klakson mobil yang Anin yakini mobil Ari, Anin di antar Key keluar rumahnya Key

"dadah gue balik dulu ya"pamit Anin begitu sudah memasuki mobil

Key menggangguk ia melambai-lambaikan tangannya,yang di di balas oleh Anin.Key tersenyum penuh arti begitu pun Anin

Ari melajukan mobilnya,Anin kembali teringat tentang ceritanya dengan Key, Anin cerita banyak tentang Alan, Caca, Sesil,dan masih banyak lagi. Key pun cerita tentang dirinya yang semakin dekat dengan Sam mencoba melupakan tembok tinggi yang membatasi dirinya dengan Sam,tapi tetap saja ia tidak bisa mengacuhkan sekat yang kokoh itu.Key juga bercerita tentang Vino yang semakin kesini Key makin tidak tau kabarnya, ia jarang bertemu dengan Vino di sekolah.Jaraknya semakin jauh seperti matahari dan pluto

Anin terseyum mengingatnya, bersama Key ia tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.Itu memaksa Anin mengingat masa-masa saat ia menginap di rumah Key atau Key menginap di rumah Anin. Anin ingat betul bagaimana ia dan Key menghabiskan waktu hingga larut malam hanya untuk bercerita panjang lebar,menonton film,membahas apa pun yang bisa di bahas, saling mencoba untuk memberi tahu apa yang Anin tidak suka pada sikap Key, apa yang Key tidak suka pada sikap Anin, membuat mereka saling introspeksi diri dan mencoba merubah sikap buruknya. Itu mungkin yang membuat persahabatan mereka awet dari kecil hingga sekarang

Key dan Anin dari kecil sama-sama punya mimpi untuk selalu bersama,mulai dari SD bereng, SMP bareng hingga SMA bareng namun sayangnya ia harus dipisahkan oleh takdir dan jarak saat SMA,mereka sama-sama sedih,kecewa tetapi,mereka mencoba menjadikan hal yang menyenangkan,setiap hari tidak bertemu membuat rindu bukan? Rindu itu yang membuat mereka menjadikan pelajaran dari perpisahan mereka

Anin terus kepikiran tentang Key hingga ia larut dan terlelap bersama kenangan

............

"nin udah siang bagun"Perempuan itu menepuk-nepuk pipi Anin pelan

"hm"ucap Anin walau matanya masih terpejam

"ihh ayo bangun,jangan bikin papah kesiangan, kamu di antar papah hari ini"kata Amira
"emang kak Ari kemana? "
"udah berangkat dari subuh katanya pulang malem juga, jadi kamu ga di jemput dia nanti"
"Apa? "tiba-tiba Anin langsung bangun terduduk di kasur

"terus nanti aku pulang naik apa mah"rengek Anin seperti anak kecil kakinya ia hentak-hentakan ke depan

"naik taksi online aja sih"jawab sang mama
"emang bisa? "tanya Anin
"ya bisa lah sayang"
"Aduh bodoh banget aku,dari kemaren kenapa aku ga naik taksi online aja malah capek-capek naik angkot"kata Anin frustasi
"anak mamah ga ada yang bodoh, udah mandi sana"Amira mencium pucak kepala Anin dan keluar dari kamar

"mah semalem aku di gendong ama siapa? "ketiak Anin keras,berharap sang mamah masih dekat dan bisa mendengar suaranya
"papah"jawab Amira samar-samar

"oh iya ya ngapain juga gue ngira semalem di gendong dari mobil ke kamar ama kaka Ari ga mungkin banget,Anin-Anin"

..............

Setelah mengucapkan janji pelantikan dan menandatangani penyerahan jabatan dilapangan yang disaksikan ratusan siswa SMA Mentari

Anin tidak pergi dari lapangan,ia sekarang masih didepan ratusan orang yang menatapnya berbeda.
Anin duduk di kursi dan memangku gitar kesayangan ia sengaja membawa gitar itu dari rumah ia tidak ingin meminjam gitar dari ruang musik.
Sedangkan Angga yang berada beberapa langkah di belakang Anin sudah duduk manis di depan drum tersebut

Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang