"Alan kemarin beneran ke rumah sakit?"Pertanyaan Anin membuat kegiatan makan Alan terhenti.
Ia mengeluarkan ponselnya,mengutak-atik sebentar dan memperlihatkan layar ponselnya "Beneran nih"
Anin bisa melihat Alan dan teman-temanya yang foto bersama Bayu di ruang inap rumah sakit "tuh kan hoodienya sama dengan yang kemarin gue liat"
"Kenapa emangnya? "Tanya Alan.
"Gapapa si, mau nanya kondisi Bayu"
Alan mengangguk "Dia udah siuman,udah bisa diajak biacara dia baik-baik aja"
Anin tersenyum kikuk "Iya bagus deh"Ia kembali meminum susu kemasan favoritnya.
"Sesil sini duduk bareng" Anin memanggil sesil yang baru memasuki bagian kantin.
"Oke pesen bakso dulu ya"Kata Sesil.
Alan kembali menghentikan makannya dan menatap heran Anin"Kenapa ajak Sesil?"
"Kenapa ga boleh?"
Alan kembali makan,malas menjawab pertanyaan Anin yang terkadang kebiasaan membalas pertanyaannya dengan pertanyaan baru.
"Abis ini gue ke kelas"Ucapan Anin membuat Sesil senang.
"Bagus deh, dari kemarin gue kesepian sendirian"Wajar Sesil berkata seperti itu kemarin Anin sama sekali tidak masuk kelas dan hari ini ia baru masuk kelas setelah istirahat kedua.
"Tapi nanti anterin gue ke perpus dulu ya, ngambil tas"Ucap Anin
"Oke deh"
"Alan nanti bisa pulang bareng?"Tanya Anin.Terjadi jeda, Alan tidak langsung menjawab.
"Ga bisa ya?"Kata Anin lagi.
"Ga hari ini ya, besok aja. Gue mau main sama temen-temen"Kata Alan.
"Ga bisa ikut main? "
"Eh"Alan sangat kaget dengan kelakuan Anin saat ini. Anin pun sebenarnya berbicara refleks saja saat teringat siapa tau ia bisa mengetahui hal baru dari hidup Alan."Mainnya juga kapan-kapan aja ya"Jawaban tidak dari Alan sebenarnya tidak membuatnya kecewa, Anin biasa saja mungkin kesempatan buat kembali ke Warkop atau tempat main Alan lainnya bisa kapan-kapan.
"Emang kak Ari ga bisa jemput?"Tanya Alan.
"Ga tau belum nanya"
"Pulang bareng gue aja nin"Usul Sesil, karena gengsi menolak Anin sejutu saja.
"Eh Adrian"Suara Alan membuat Anin dan Sesil juga menatap ke arah yang sama "Duduk sini aja"Ajak Alan.
Adrian mengangguk "Thanks ya, tumben kantin seramai ini"Katanya,sebenarnya kantin selalu ramai ini terjadi karena Adrian saja yang dateng telat sehingga tidak dapat meja.
Dari pada harus bergabung sama adik kelas atau kakak kelas, untung saja Alan mengajaknya.
"Tumben sendirian"Ucap Alan.
Adrian menghentikan aksi meminumnya "Anak-anak di lapangan basket tuh"
Alan segera meneguk habis air minumnya,terlebih makanya telah abis "Yu ke lapangan"Katanya.
"Anin duluan gapapa ya?"Pamit Alan, Anin hanya mengangguk.
"Ayo"Kata Alan lagi.
Karena Adrian masih seperti orang bingung Alan menarik agar Adrian berdiri "Cepetan ayo"
Alan pergi begitu saja,sedangkan Anin seperti orang yang menahan kesal.
...............
Hari ini Anin tidak ada jadwal untuk latihan olimpiade,sejak pagi ia mengikuti kelas dan sejak pagi juga dirinya belum bertemu Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...