Anin kembali ke kamarnya setelah semuanya pulang,sudah jam sepuluh malam mereka baru pada pulang padahal Anin sudah meminta mereka untuk cepat pulang karena besok masih sekolah apalagi Key dengan Sam yang harus pulang ke Jakarta.
Karena rumah Caca cukup dekat dengan Anin ia di antar pulang Sam dan Key sedangkan Alan mengantar Sesil yang rumahnya lebih jauh.
Anin meletakan kado dan belanjaan tadi di kasurnya lalu beralih ke maja belajarnya untuk membuka laci paling atas, mengambil buku kecil yang sudah lama tidak ia buka.
Buku itu adalah hadiah pemberian Dika satu tahun yang lalu sebagai kado ulang tahunnya.
Dengan perlahan Anin membuka buku tersebut dan langsung melihat tulisan tangan Dika yang sedikit jelek di halaman pertama buku tersebut.
Selamat Ulang Tahun, Ratu.
Kamu akan selalu menjadi Ratu di istana kecil dalam hidupku.Sehat selalu ya kamu, cukup aku saja yang sakit. Aduh tidak menyangka gadis cengeng ini sudah semakin besar. Jangan terlalu sering menangis, aku tau sebenarnya kamu kuat. Bersama atau tidaknya kita nanti,janji untuk tetap bahagia ya! Mauku cuma itu.
Aku cuma akan menuliskan halaman ini, karena halaman selanjutnya kita tulis bersama ya.Jangan lupa besok aku ada jadwal kontrol, bawa buku ini besok aku pun juga akan bawa kamera. Setelah dari rumah sakit kita mampir ke danau biasa ya, nanti kita tulis perjalanan kita besok di danau,ditemani matahari yang akan tenggelam.
Aku mencintaimu, Ratu.
Anin menyeka air mata di kedua pipinya,pemberian Dika sangat sederhana tetapi terasa lebih bermakna dari sebuah kalung atau sepatu mahal yang ia dapat tadi.
"Mulai hari ini, aku memanggil mu Ratu"Kata seorang laki-laki yang sedang bahagia karena cintanya diterima gadis cantik.
"Mengapa? "
"Kerena semua orang memanggil mu Anin, aku hanya ingin berbeda. Anin adalah milik mereka tetapi Ratu hanya milikku"
Gadis cantik itu hanya bisa tersenyum,tidak mampu membalas kata-kata manis dari laki-laki yang menyayanginya.
Anin jadi teringat panggilan spesial yang Dika berikan padanya. Panggilan yang waktu itu sempat tidak sengaja Alan ucapkan.
"Alan katanya tadi keukeuh ga mau dateng"Sesil datang bersama satu temannya yang ternyata itu teman sekelas Alan.
"Nganterin Ratu"Ucap Alan dengan ekspresi santai sambil mengarahkan dagunya ke Anin.
Temannya Alan itu mendecih "Sok sok an ratu-ratu"Ledeknya.
Alan tertawa remeh "Emang nama dia Ratu ci"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...