Takalah matahari mulai terbenam namun dua pasang manusia itu belum juga bangun dari duduknya di tepi danau.
"Indah, seperti biasanya"Kata si Perempuan.
"Ih kamu dari pada fotoin senja terus, sekalian nih fotoin aku"Ia memberikan ponselnya kepada sang laki-laki.
Laki-laki itu mendorong ponsel sang perempuan dengan perlahan. "Jangan foto dengan Senja"Katanya dengan muka serius.
"Mengapa?"
"Kasian, senjanya minder. Kalah cantik denganmu"Selalu saja, setiap kalimat yang keluar dari bibir laki-laki itu begitu manis.
"Anin woy, ga mau pulang lo? " Lamunan Anin berhenti saat suara Key berhasil membuatnya tersadar. Ia melihat langit yang ternyata sudah gelap.
Anin mengangguk, mengambil tasnya dan ikut berjalan dibelakang Key dan Alan. Tidak terasa sekilat kenanganya dengan Dika tiba-tiba hadir saat ia kembali menikmati senja. Ah Anin semakin rindu dengan laki-laki itu.
............
Alan melihat kebelakang dengan kaca spion, Key tampak tertidur dibangku belakang.Pandanganya beralih ke Anin, yang terus melihat ke luar kaca.
"Nin"Panggil Alan. Anin menengok dan bertedeham.
"Ina itu kaya lo tau, asli mirip banget"
Ucapan Alan justru membuat Anin kembali mengalihkan pandangannya ke luar kaca."Sama-sama Cantik, pinter,sebelum dia pakai kerudung dia juga suka olahraga, dia suka main futsal, dia pivot yang luarbiasa, dia juga jago main musik kaya lo,dia suka banget main piano, suaranya bagus walau tetep aja bagusan lo"Alan berceloteh membuat Anin berdecak kesal.
"Terus buat apa lo cerita ke gue,harusnya lo tau gue..."
"Ga peduli?"Perkataan Anin di putus oleh Alan "Gue cuma mau lo tau bahwa lo itu gadis yang luar biasa, dengan kelebihan yang lo punya,gue suka sama lo,sama semua hal yang melekat pada lo,gue jatuh cinta sama lo Ratu Anindia Lestari""Maaf lan"Setelah terjadi cukup lama jada,entah kenapa Anin malah meminta maaf, tanpa sengaja kalimat itu yang keluar dari mulutnya.
"Gapapa, gue tau lo butuh waktu untuk menerima dan mengerti"
Emosi Alan hampir saja meledak jika ia tidak berulangkali mengkontrol,ia harus bersabar walau selama ini ia terus bersabar. Sedangkan sisi lain ada sebuah sakit di hati Anin, tidak mengerti rasa apa yang sedang ia rasakan.
............
Sesampainya mereka di depan rumah Anin, Anin langsung turun dari mobil membuka pintu sebelah kiri dan mengeluarkan koper kecil yang berisi bajunya dan Key.
Ia langsung berjalan ke masuk ke arah gerbang yang mendapatkan teriakan Alan "Eh Key nya bangunin dulu Anin"
"Bawa pulang aja"Jawaban Anin membuat Alan tetawa.
Ia segera ke kursi belakang "Key bangun"Kata Alan tanpa menyentuh Key.Anin kembali setelah menaruh kopernya di teras rumah. Ia kembali ke bangku belakang "Key bangun et"Kali ini Anin megoyang-goyangkan tubuh Key.
Key terbangun, sambil menunggu nyawa Key kembali Anin keluar mobil. "Bawa aja mobilnya, motor lo yang dibawa kak Ari belum ada. Pasti dia nginep dulu di Jakarta "
"Serius?"Tanya Alan seolah tidak percaya.
"Iyaa,dah ya gue masuk"Anin berjalan ke arah gerbang di ikutin Key yang berjalan lemas.
...............Lima hari setelahnya ,Alan sudah bertamu ke rumah Anin.Hari ini tanggal 31 Desember, ia berniat mengajak Anin ke pesta barbeque kecil-kecilan yang ia adakan di belakang rumahnya bersama beberapa teman-temannya. Setelah membujuk Anin,akhirnya ia mau ikut dengan syarat bersama Key.
Dimobil,Anin terus memikirkan banyak hal tentang gimana nantinya ia disana, bertemu dengan teman-teman Alan yang mungkin banyak ia tidak kenal.Ternyata Key juga berfikir sama tentang kehadirannya yang tidak pernah dibayangkan,padahal niat awalnya Key dan Anin ingin berkeliling kota Bandung dengan motor mio Anin malem ini.
Sesampai di rumah Alan, ini pertama kali Anin datang ke rumah yang terlihat begitu nyaman sekali. Tanpa masuk ke rumahnya, Anin langsung di ajak ke halaman belakang yang sudah ramai, banyak teman sekelas Alan.Ada juga Caca dan Risky yang hanya Anin kenal.
"Hai Anin ternyata Alan berhasil ya bujuk lo"Caca menghampiri Anin langsung tertawa.
"Ca ini Key sahabatnya Anin dari Jakarta,tolong temenin dia ya gue sama Anin mau latihan nyanyi"
"Halo Caca"Caca langsung dengan jiwa ramahnya langsung mengajak kenalan.
"Haii Key""Alan gue ga mau pisah sama Key"Anin langsung menatap Alan kesal.
"Gapapa nin, lo kan besok tampil"Key mencoba mengerti, Anin harus mempersiapkan segalanya untuk kontes nanyinya besok.
Dengan berat hati, Alan mengajak Anin masuk ke rumahnya,mereka akan berlatih di ruang tamu.
"Halo siapa ini"Anin mengangkat pandangannya dari ponsel. Seorang perempuan yang ia duga itu mamanya Alan menghampirinya.
"Anin tante"Jawab Anin tanpa lupa ia tersenyum.
"Anin kok disini, ga ke halaman belakang?"Mamanya Alan ikut duduk di sebelah Anin.
"Mau latihan nyanyi sama Alan tante""Ohh ini teman duetnya Alan buat lomba besok? " Mamanya Alan terlihat sangat ramah.
"Iya tante"
"Terus Alannya mana? "
"Lagi ambil gitar katanya"Saat itu juga Anin berharap Alan cepat datang."Mama ngapain disini? "Anin dapat bernafas lega begitu Alan datang.
Mamanya berdiri dari duduknya "Abis dari dapur, mau ke kamar eh ngeliat ada cewek cantik nih duduk sendirian"
Alan terkekeh dengan penuturan mamanya, Anin pun mencoba tersenyum.Setelahnya mama Alan pamit pergi dan mereka mulai berlatih.
............
Setelah berlatih sampai jam 10 malam keduanya kembali ke halaman belakang, yang pertama kali Anin liat adalah gelak tawa Key bersama Caca, Anin dapat bernafas lega Key enjoy berada di sini.
Sambil menunggu jam 12 tiba, mereka memakan hasil bakaran yang tadi,Alan tidak berbeda,denganya atau dengan teman-temannya Alan adalah sosok yang humoris dan menyenangkan.
Setelah sudah jam 1 dini hari Alan mengantar Anin dan Key pulang tentu saja dengan Caca yang ternyata rumahnya dekat Anin hanya berbeda blok.
Ingat tidak,sewaktu Alan menghampiri Anin yang sedang bermain basket di taman. Alan bilang ia habis dari rumah temannya yang dekat situ, iya ternyata itu rumah Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa [Selesai]
Teen FictionDitulis sejak 2018 dan selesai pada 2021 * Bercerita tentang seorang gadis cantik dan pintar Gadis yang jarang berbicara,tak mudah bergaul dan sangat tertutup Hari-hari yang ia lalui sangat lah datar Sekolah,rumah,tidur,makan,belajar dan terus saja...