Chapter 1: SMA Lavender

16.5K 624 16
                                    

*****

Aku bertemu banyak keindahan yang diciptakan tuhan. Kali ini, tuhan mempertemukan ku dengan keindahan dalam bentuk kamu.

*****

SMA lavender adalah sekolah elite dengan fasilitas lengkap yang termasuk ke dalam sekolah favorit. Sekolah ini menjadi incaran para murid karena banyak menorehkan prestasi, baik dalam bidak akademik maupun non akademik. Selain itu, sekolah ini juga terkenal karena memiliki icon istimewa, yaitu Ferelix.

Ferelix sendiri merupakan geng motor besar seantero Jakarta yang berisi kumpulan remaja laki-laki usia sekitar 17-19 tahun. Sampai saat ini,
(generasi ke-6) anggota Ferelix telah mencapai 300 (lebih) orang yang tersebar di berbagai sekolah, misalnya,
SMA Cendana dan SMA Melati.

Setiap generasi geng Ferelix memiliki keanggotaan inti yang terdiri dari, ketua dan wakil ketua, sekretaris, bendahara, keamanan serta ketertiban. Untuk memilih ketua, pemegang jabatan ketua pada generasi sebelumnya yang menunjuk langsung kandidat ketua untuk generasi selanjutnya. Biasanya seseorang yang ditunjuk menjadi ketua adalah anggota terbaik yang mampu menjaga solidaritas di dalam geng Ferelix agar tetap utuh.

*****

Hari ini, cuaca cerah sekali. Langit berwarna biru dengan kumpulan awan putih yang terlihat seperti kapas. Matahari bersinar cukup terang sehingga hangatnya terasa menyengat kulit. Para murid mulai berdatangan, sebab 15 menit lagi bel masuk berdentang. Namun, ada juga beberapa dari mereka yang tidak langsung masuk kelas, mereka berdiri sembari mengobrol dengan teman-teman di sepanjang koridor lantai dua. Asik bercanda dan tertawa bersama.

Seketika gelak tawa mereka terhenti saat melihat ke arah ujung koridor, tepatnya di anak tangga terakhir lantai dua, para anggota inti Ferelix baru saja tiba di sekolah. Ke-tujuh pemuda tampan yang langsung menyita perhatian. Barisan paling depan, ada Elfino Damara Megantara. Dia terlihat menarik dengan seragam yang sengaja tidak dimasukkan, dasi terpasang asal, serta scarf berwarna hitam yang diikat di lengan kanan atas. Wajahnya tampan, berkulit putih, alis tebal, hidung mancung, bibir merah muda serta jakun yang menonjol. Rambutnya bergaya two block, acak-acakan, membuat aura badboy nya menguar kuat. Dari paras, Elfino nyaris sempurna. Sepertinya, tuhan sedang bahagia ketika menciptakannya.

"Elfino, lo ganteng banget!"

"El, jangan ganteng-ganteng bisa nggak? Aduh, bisa gila gue lama-lama!"

"Arthur, pacaran aja yuk!"

"Maxime, lo diam aja ganteng loh!"

"Diovan, lo makin hari makin cakep deh!"

"Frico, sama gue aja yuk!"

"Clemen, lo ganteng banget. Btw, mau jadi pacar gue nggak?"

Teriakan para murid perempuan di sepanjang koridor sudah seperti santapan setiap hari bagi para anggota inti Ferelix. Mereka terang-terangan memuji, mengajak pacaran (tidak peduli yang diajak pacaran sudah punya pacar atau tidak) atau hal-hal gila lain, misalnya, memberikan bekal, coklat, dan barang-barang lain sebagai hadiah.

Elfino, Arthur, Maxime, dan Clemen hanya bisa menulikan pendengaran, berjalan melewati koridor dengan pandangan lurus ke depan, tampak tidak peduli dengan teriakan histeris para perempuan. Berbeda dengan Diovan dan Frico yang malah asik tebar pesona, berlagak layaknya seorang selebriti papan atas yang sedang jumpa penggemar. Tak jarang mereka memberikan kiss bye, mengedipkan mata genit, memberikan gombalan maut, bersiul, dan hal-hal semacam itu untuk semakin menarik perhatian para perempuan.

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang