*****
untuk kesekian kali, aku gagal melupakanmu lagi.
*****
Hari ini, Lizora pulang sekolah lebih cepat dari biasanya. Tidak ada latihan dance karena coach yang seharusnya melatih tidak datang, alhasil anak-anak dance dipulangkan. Setelah mengganti seragam sekolah dengan baju santai yang biasa dikenakan saat berada di mansion, Lizora langsung duduk di sofa ruang tengah dan sama sekali tidak beranjak dari sana.
Kalau kalian bertanya, apa yang sedang Lizora lakukan sekarang? Jawabannya adalah, Lizora sedang menunggu Jenna pulang. Tadi, niatnya Lizora ingin berinisiatif mengajak Jenna pulang bersama untuk pertama kalinya. Namun, saat Lizora sampai di kelas Jenna, salah satu guru yang baru selesai mengajar mengatakan kalau hari ini Jenna sama sekali tidak masuk kelas.
Dari penjelasan guru yang mengajar di kelas Jenna, Lizora langsung tau apa yang membuat gadis itu sampai membolos untuk yang pertama kalinya. Akhirnya, yang ditunggu-tunggu Lizora telah tiba. Jenna baru saja melangkah masuk ke dalam mansion, dan Lizora sudah berdiri untuk menghampirinya.
"Lo darimana?" tanya Lizora melewati semua kata sapaan.
Jenna menunduk. Dia terlalu takut melihat tatapan mata Lizora yang tajam dan penuh intimidasi. "Sekolah, Non," cicitnya.
"Lo bohong," balas Lizora. "gue ketemu sama guru lo tadi. Guru lo bilang, kalau lo gak masuk kelas sama sekali sejak jam istirahat. Jujur aja, lo bolos, kan?"
"Nggak, Non," elak Jenna. "aku sama sekali gak berniat bolos. Aku cuma lupa waktu aja karena menemani Elfino. Pas aku balik, ternyata kelas udah sepi."
"Oh, jadi Elfino penyebabnya?" ucap Lizora seraya tersenyum sinis. "kenapa lo masih dekat sama Elfino? Bukannya gue udah nyuruh lo untuk menjauhi dia."
Jenna menundukkan kepala lebih dalam. "Maaf, Non," balasnya. "tapi aku gak bisa menjauhi Elfino."
"Kenapa gak bisa?" sentak Lizora terlanjur kesal. "tinggal menjauh aja apa susahnya, sih?"
"Zora!" tegur Alvera. Dia tidak sengaja melihat perdebatan antara Lizora dan Jenna saat hendak pergi ke dapur. "apa-apaan kamu ini? Kok sampai membentak Jenna segala."
Lizora melihat Alvera yang sudah berdiri di antara dirinya dan Jenna. "Zora cuma mau bilang sama Jenna, supaya menjauhi salah satu cowok nakal di sekolah kita, Ma," adu nya. "tapi Jenna gak mau dengerin Zora."
"Itu benar, Jenna?" tanya Alvera seraya melihat Jenna dengan tatapan hangat seperti semua ibu di dunia ini.
Jenna menggelengkan kepala cepat. "Tidak, Nyonya," jawabnya. Dia tidak setuju dengan penilaian Lizora terhadap Elfino. "Non Zora hanya salah menilai seseorang. Cowok itu sama sekali tidak seperti yang Non Zora bilang. Dia baik sekali."
Alvera menghela nafas seraya melihat Lizora lagi. "Kamu dengar sendiri kan, Zora?" ucapnya. "kamu tidak boleh bicara sembarangan lagi tentang orang lain!"
"Tapi, Ma, Zora kenal betul dengan cowok yang lagi dekat sama Jenna," balas Lizora. Dia sedikit frustasi karena Alvera begitu mudah di pengaruhi. "Cowok itu orang yang gak baik. Buktinya apa, Jenna sampai bolos sekolah gara-gara asik berduaan sama dia."
"Non Zora bisa bilang seperti itu, karena Non Zora belum kenal betul dengan dia," ucap Jenna masih terus membela Elfino.
Lizora mengacak rambutnya, frustasi. "Terserah lo, deh, Jen!" ujarnya kesal dengan suara agak meninggi. "mulai sekarang, gue gak akan peduli lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?