*****
aku ada, jadi jangan pernah merasa sendiri, ya.
*****
Selepas dari kantin, Elfino tidak langsung masuk kelas dan malah duduk di bangku panjang yang ditaruh di depan kelasnya. Tentu tidak sendirian, dia tetap bersama dengan inti Ferelix yang setia menemaninya kemana saja. Kali ini, mereka telah lengkap bersama Maxime yang baru saja datang setelah menghilang entah kemana sejak bel istirahat berbunyi tadi.
"Sebenarnya, ada hal yang mau gue bahas sama kalian semua," ucap Elfino tiba-tiba di tengah keheningan yang melanda. Dia menatap satu persatu inti Ferelix dengan raut wajah serius.
"Ada apa, El?" tanya Maxime, menjadi yang pertama kali merespon.
Arthur yang duduk di samping Elfino langsung menoleh. "Apa ini soal Zora, lagi?"
Mendengar pertanyaan dari Arthur, Frico memutar bola mata malas. "Lo gak ada topik lain, El?" tanyanya, sedikit kesal. "kenapa mesti Zora yang dibahas?"
"Lo bisa diam dulu nggak, Co?" sahut Clemen ikut kesal. "dengerin Elfino dulu!"
"Ini bukan perihal Zora, tapi ... Syenna."
"Syenna?" ulang inti Ferelix lain, kecuali Maxime.
Frico mengacak rambutnya, terlihat frustasi. "Siapa lagi tuh cewek?" tanyanya. "urusan Zora aja belum selesai, El."
"El, lo baru kemarin loh bilang cinta sama Zora," ucap Arthur mengingatkan. "jangan karena udah di tolak berulang kali, lo jadi semudah itu dapat penggantinya."
"Bukan," jawab Elfino cepat. "gue sama sekali gak punya pikiran untuk menggantikan tempat Zora buat cewek lain."
"Terus, siapa Syenna?" tanya Maxime.
"Dia itu, adiknya bang Kelvan," jawab Elfino memberitahu yang lain.
"Hah, bang Kelvan punya adik? Cewek lagi," sahut Diovan langsung semangat. "tapi kok kita gak tau, ya. Gila, pasti cantik banget tuh adiknya, secara bang Kelvan juga ganteng kan."
"Dasar playboy mata keranjang!" ejek Frico. "ingat, Syenna adiknya bang Kelvan. Gausah mikir untuk deketin dia."
"Ya, apa salahnya sih?" Diovan menatap Elfino. "tapi, lo yakin itu adiknya bang Kelvan?"
Elfino mengangguk tanpa ragu. "Yakin," jawabnya cepat. "beberapa hari yang lalu, gue gak sengaja ketemu bang Kelvan di sekolah ini. Pas gue tanya, kenapa bisa ada di sekolah ini, bang Kelvan bilang lagi anterin adiknya."
"Jadi, inti dari lo bahas ini, apa?" tanya Maxime to the point.
"Bang Kelvan berpesan ke gue untuk jagain adiknya," jawab Elfino sejujurnya. "untuk itu, gue setidaknya harus tau dulu, gimana wajahnya kan? Nah, tugas kalian adalah cari Syenna dan bawa ke hadapan gue."
Inti Ferelix kompak mengangguk. Itu perintah ketua mereka, jadi mereka harus melakukannya.
"Lo tenang aja, El," ucap Arthur seraya merangkul bahu Elfino. "kita pasti temuin adiknya bang Kelvan, secepatnya!"
"Bagus," balas Elfino seraya berdiri.
Menyadari gelagat Elfino yang hendak pergi, Clemen segera bertanya. "Lo mau kemana lagi sih, El?" tanyanya. "ini udah mau masuk loh."
Elfino terlihat santai, bahkan sempat-sempatnya tersenyum. "Nyari Zora," jawabnya. "gue kangen sama dia."
Para inti Ferelix hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap Elfino yang benar-benar berubah sejak kenal dan jatuh cinta dengan Lizora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?