Lizora langsung turun dari mobil Maxime setelah sampai di belakang lapangan walet dia melihat bangunan gedung tua yang berada dihadapannya terlihat gelap dan sepi.
Terakhir kali Lizora datang ke gedung tua dibelakang lapangan walet saat dirinya masih berpacaran dengan Ghaza.
Arthur,Frico dan Clemen turun dari motor mereka melepas helmnya bersamaan dengan itu Maxime juga keluar dari dalam mobilnya.
Arthur melihat gedung tua yang kini berada didepannya. "Zor,lo yakin ini tempatnya?"ucap cowok itu melihat Lizora.
Lizora menggangukan kepalanya dengan yakin. "Iya,thur."ucap cewek itu.
Arthur menepuk pelan bahu Lizora. "Ayo kita masuk."ucap cowok itu.
Para inti Ferelix hendak masuk ke gedung tua itu tapi dengan cepat Lizora mencegahnya. "Tunggu."ucap cewek itu.
Frico terlihat frustasi menatap Lizora. "Kenapa lagi,zor?"tanya cowok itu.
"Kalian semua tunggu disini aja,biar gue yang masuk kedalam."ucap Lizora karena dia rasa ini adalah urusannya.
Maxime mengerutkan keningnya bingung melihat Lizora yang melarang mereka semua untuk masuk kedalam. "Kenapa kita nggak boleh masuk?"tanya cowok itu.
"Karena ini urusan gue dan Ghaza,kalau kalian maksa untuk masuk kedalam gue takut Elfino akan dalam bahaya."ucap Lizora.
Lizora tidak ingin melibatkan para inti Ferelix dalam masalah dengan Ghaza yang mungkin akan berbuntut panjang nantinya.
Maxime setuju dengan Lizora. "Lo masuk aja,zor kita akan berjaga disini kalau Lo disakitin Ghaza teriak yang keras."ucap cowok itu agar Lizora tetap waspada.
Lizora mengganguk lalu berlari masuk kedalam gedung tua itu.
Arthur hendak menyusul Lizora tapi dengan cepat Maxime mencekal lengannya. "Jangan,thur kali ini biarin Zora yang pergi.kita tunggu aja disini."ucap cowok dingin itu.
Arthur tidak habis pikir dengan jalan pikiran Maxime yang malah membiarkan Lizora masuk kedalam sendirian untuk menghadapi bahaya. "Lo gimana sih,max? Kita harusnya bantuin Zora bukan malah diem aja kayak gini."ucap cowok itu sedikit frustasi.
Frico ikut mendekat ke Maxime. "Max,kalo Zora sampai kenapa-kenapa gimana? Yang ada Elfino malah nyalahin kita."ucap cowok itu karena bagaimanapun juga Lizora adalah seorang perempuan yang tidak mungkin bisa menghadapi masalah sebesar ini sendiri.
Maxime menepuk pelan bahu Frico pelan agar sahabatnya itu merasa sedikit tenang. "Zora aman,gue tau dia bisa bela diri."ucap cowok itu.
Clemen menggangukan kepalanya setuju. "Bener yang dibilang Maxime,Zora adiknya bang Kelvan kalo Lo lupa? Dia pasti jago bela dirinya."ucap cowok itu menegaskan.
Frico lalu diam karena perkataan dua sahabatnya memang benar.
****
Lizora berjalan mengendap-endap memasuki gedung tua itu dia bisa melihat anak buah Ghaza yang berpakaian hitam dengan perawakan besar menjaga ketat agar tidak ada yang bisa masuk.
Lizora memberanikan dirinya dia mengambil balok kayu besar yang tergeletak dilantai.
Lizora berjalan perlahan dia memukul salah satu anak buah Ghaza dengan keras hingga terdengar bunyi yang menyakitkan.
BUGH
Satu anak buah Ghaza sudah kesakitan memegangi kepalanya karena pukulan dari Lizora.
Lizora lalu memukul setiap anak buah Ghaza tanpa ampun dengan ilmu bela diri yang diajarkan Kelvan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?